Jika di hitung semenjak kepindahan mereka ke Istana Glory,sudah lebih dari 2 tahun lamanya Irene dan yang lainnya tinggal di bangunan itu.
Mereka juga memutuskan bahwa Chanyeol lah yang akan bertanggung jawab terhadap istana dan sekitarnya.
Dan hari ini,ada kunjungan dari Kangta yang sendirian datang ke Glory.
Sesampainya di Glory,Kangta di sambut oleh ketiga menantunya yang menyambutnya dengan suguhan seduhan teh hijau dan hidangan ringan.
Kemudian ke tujuannya yang lain adalah menemui ketiga putranya.Rencananya memang ketiga putranya yang ingin ia ajak bicara,tapi lagi-lagi Sehun tidak bisa hadir karena sedang berlatih.
Ya,Kangta tau sendiri bagaimana Sehun jika latihannya di ganggu. Dan Kangta membiarkannya berlatih..
.
"Jadi,kapan kita harus membawa mereka?"tanya Chanyeol.
Kangta merapikan kerah bajunya,"saat bulan hampir penuh dan m-"
Tok! Tok! Tok!
Ketiganya kompak menoleh kearah pintu.
"Ayah,aku membawakan minuman untuk kalian. Bolehkah ku masuk?"
Suara Irene terdengar dari luar pintu.
Percakapan antara ayah anak itu yang berlangsung selama beberapa jam yang lalu terhenti sebentar,sebelum akhirnya Kai membukakan pintu untuk Irene yang membawakan tiga cangkir berisi sari anggur.
"Ah,maaf menganggu kalian. Tapi,ada ini, sari anggur yang akan kalian sesali jika kalian tidak mencicipinya."
Irene meletakkan nampan di meja kecil di sana.
"Apa kalian berencana membawa aku dan kedua saudari ku untuk berdoa di kuil kalian?"tanya Irene kemudian.Kangta dan Chanyeol nampak terkejut,sesaat,sebelum mereka mengangguk dan tersenyum. "Ya! Kami ingin membawa kalian berdoa di kuil kami. Di sana, pemandangannya tak kalah indah dari Eilikrenia," kata Kangta.
"Wah! Benarkah? Aku jadi ingin segera kesana!"ujar Irene antusias.
Ketiga pria di sana tertawa bersamaan. "Tapi kita harus menunggu hari baiknya dulu,Noona." Kai menyahut.
"Kapan itu?"
Kai menggendikan bahu,"aku tak tau. Tetua kami yang akan menentukannya."
Irene mengangguk-anggukan kepalanya,"oh.. begitu ya. Yasudah,kabari aku jika waktunya sudah tiba. Aku permisi dulu."
· · · · · · · · · ·
.
.
.
.
Sehun memasuki kamarnya sambil mengusak pelan rambutnya yang masih agak basah menggunakan handuk. Ia melihat Irene sedang duduk di kursi balkon sembari menatap langit yang kelabu. Piyama tidurnya yang agak kebesaran bergerak tertiup angin malam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Moon[Slow Update]
FantasyVampir dan Werewolf. Banyak yang tidak percaya bahwa penyatuan kedua bangsa ini akan berakhir bahagia,damai sentosa. Sedikit pula yang percaya bahwa pernikahan dua bangsa itu akan memiliki ending indah,penuh cinta. Sehun dan Irene,dua insan yang d...