08

121 24 12
                                    

Setelah acara jamuan,Sehun memilih untuk undur diri terlebih dahulu karena ia kelelahan. Sebenarnya tidak,Sehun hanya tidak kuat bercengkrama lebih banyak dengan orang banyak.

Apalagi berinteraksi dengan mereka.

Lebih baik berdiam diri di kasur ataupun berlatih sendirian tanpa kehadiran orang lain.

Irene melihatnya dan ia merasakannya. Ia tau alasan kelelahan yang timbul pada diri Sehun.
"Eum.. aku akan menemani Sehun. Maaf karena tidak bisa lebih lama berbincang dengan kalian."
Semua orang di sana tersenyum dan mengangguk kecil ketika Irene membungkuk.

Kekehan kecil terdengar dari Boah saat Irene berlari kecil menyusul Sehun.
"Biarkan mereka mengenal satu sama lain dulu. Jangan ada yang mengganggunya. Apalagi kau Kai,ibu peringatkan jangan ganggu saudara mu."

Kai merengut tak suka,"kenapa aku bu? Padahal Chanyeol Hyung yang sering mengganggu ku dan Sehun."

Di samping Kai,Seulgi tertawa kecil. "Kau itu juga nakal. Jangan lupa,kau pernah mengambil slayer ku untuk di jadikan sebuah tas darurat,"ujar Seulgi yang mengundang tawa pelan di meja makan itu.

"Ternyata anak-anak mu itu nakal ya,"kata Hyoyeon.

Boah mengangguk,"iya. Sepertinya sifat nakal itu menurun dari sang ayah. Mereka bertiga kadang juga licik, persis seperti ayahnya."

Kangta menarik sudut bibirnya dan tergelak kecil. "Ya,aku mengakui kalau anak-anak ku sungguh mirip dengan ku. Licik.."

Suasana meja makan itu semakin ramai saat Chanyeol melontarkan sebuah pengakuan bahwa ia pernah memanjat kamar Wendy karena rindu.

Ya,walau akhirnya mendapat sebuah jeweran dari Boah dan Hyoyeon.

· · · · · ۝ · · · · ·

.

.

.

.







"Perlu ku siapkan kolam pemandian untuk mu membersihkan diri, pangeran?"

Sehun yang tengah menyisir rambutnya lantas terkejut dan tidak sengaja menjatuhkan sisir yang digunakannya.

"Ah! Maaf kan aku telah mengejutkan mu." Irene melangkah maju berniat mengambil sisir di bawah kaki Sehun.
Begitu juga Sehun yang tak terlalu mempedulikan Irene berniat mengambil sisir di bawahnya.

Tap

Tangan mereka bersentuhan. Ada sedikit sengatan kupu-kupu di perut Irene dan sensasi yang membuat jantung Sehun berdebar lebih cepat.

Akhirnya sisir itu berada di tangan Sehun dan suasana menjadi sangat canggung.

Irene yang awalnya menawarkan untuk untuk menyiapkan pemandian Sehun malah merutuki dirinya yang mati kutu di hadapan Sehun.

Helaan nafas membuat Irene sedikit melirik Sehun yang sudah meletakkan kembali sisir tadi.

"Baiklah. Kalau kau tidak keberatan,tolong siapkan kolam pemandian untuk ku. Aku akan kesana sebentar lagi,"ujar Sehun.

Blood Moon[Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang