Aku ingat keringat yang mengucur dari pelipismu selang berapa lama kita keluar dari rumah. Kupegang tanganmu. Benar-benar dingin.
"Kamu gugup?" Aku tertawa, tapi dalam hati aku sama gugupnya.
"Ya guguplah. Kamu malah ngetawain aku dari belakang," kamu ngedumel sambil nyetir.
Sambil senyum-senyum aku ngeliatin keringatmu yang masih netes, padahal ac sudah hidup. Segugup itu ternyata kamu ngadepin orang tuaku.
"Makasih ya." Aku ngomong sambil mandangin muka kamu.
"Buat apa?"
"Buat sikapmu tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita di Suatu Waktu
PoetryKamu jelas tidak bisa kembali ke masa lalu. Jadi berikan yang terbaik untuk seseorang yang menemanimu saat ini.