Jangan nangis

25 0 0
                                    

"Jangan nangis, aku bentar lagi sehat. Suaranya selalu dibuat bahagia. Padahal aku tau dia lemesnya luar biasa, apalagi abis muntah.

"Kamu cepetan sehat."

"Iya. Sekarang aku lagi duduk. Kamu jangan nangis."

Aku gak tahu bagian mana yang bikin sedih. Aku diam ngedengerin dia ngomong kalau dia sudah sehat. Aku tau dia bohong. Ibunya cerita kalau panasnya gak turun-turun dan tiap kali makan pasti muntah.

"Minum pocari sweat boleh gak?" tiba-tiba dia nanya gitu. Aku ngiyain dengan penjelasan pendek. Terus dia ngomong lagi, "nanti bikinin snapgram ya di igku."

"Lah buat apa?" Aku nanya keheranan.

"Ya biar orang tau kalo aku lagi sakit."

Aku ketawa ngedenger dia ngomong gitu. Dia ikutan ketawa. Serius, aku rindu ketawanya, apalagi kami sudah tiga hari gak kontekan. Hapenya dimatiin supaya beneran bisa istirahat. Untung ada ibuk sama adeknya, jadi aku bisa tau keadaannya.

Cepet sehat ya, apa kamu gak kangen kita marahan? Bilang makasih nggak? Aku udah bikinin kamu snapgram tuh.

Kita di Suatu WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang