"KENCAN PANTATMU!"
Ingin rasanya Wonwoo berteriak seperti itu didepan wajah -yang kenapa harus lebih tampan darinya- lelaki tan yang sudah seenaknya menyeret dia ke perpustakaan Sekolah lalu memberikan dirinya setumpuk buku pelajaran bahasa Jepang."Aku dengar kau sempat tinggal di Jepang, jadi aku memintamu untuk mengerjakan tugas bahasa Jepangku."
"Dengar Kim Mingyu-ssi, ini adalah tugasmu. Kau tidak bisa menyuruh orang lain untuk mengerjakannya."
"Aku bisa, dan aku menyuruhmu."
"Tapi..."
"Jangan banyak protes, anggap saja ini sebagai permintaan maafmu karena sudah membuat aku sekarat kemarin."
Wonwoo mendelik sebal, sekarat katanya? Mana ada orang yang sekarat tetapi keesokan harinya kembali sehat seperti biasanya. Lelaki dihadapannya itu terlalu banyak alasan, dan kenapa pula dia tidak bisa menolak.
"Kerjakan yang benar oke?"
Wonwoo mendengus sebal lalu mengangguk kecil, Mingyu tersenyum puas dia menepuk-nepuk puncuk kepala Wonwoo.
"Good boy." ucapnya lalu memasang sebuah earphone ditelinganya, membenahkan posisinya agar dirinya bisa tidur nyaman sembari menunggu Wonwoo menyelesaikan tugasnya.
"Dia tidur dan aku mengerjakan tugasnya? Ya ya..dia adalah Tuan si maha benar." sungut Wonwoo lalu mulai fokus pada tugas Mingyu yang harus dia kerjakan.
Beberapa jam berlalu..
Mingyu terbangun dari tidurnya dia beberapa kali mengerjapkan matanya, setelah sepenuhnya sadar lelaki tan itu membenarkan posisinya untuk duduk dengan benar. Dia menatap kearah jendela perpustakaan, hari sudah beranjak sore dan satu persatu siswa-siswi sudah mulai meninggalkan lingkungan sekolah.
Mingyu menoleh kearah Wonwoo yang sedang menelungkupkan kepalanya diatas meja, lelaki manis itu menutupi wajahnya dengan sebuah buku.
"Dia tidur?" Gumam Mingyu lalu menarik buku yang menutupi kepala Wonwoo.Mingyu terdiam, memandangi bagaimana tenangnya Wonwoo yang terlelap dalam tidurnya. Tanpa sadar dia menarik bibirnya membentuk sebuah senyuman kecil, dia menggerakan tangannya untuk menyentuh wajah Wonwoo.
"Sialan! Apa yang kau lakukan Kim Mingyu!" Mingyu menarik tangannya setelah sadar apa yang sedang dia lakukan pada Wonwoo.
"Kenapa dia harus tertidur, ini sudah waktunya untuk pulang kerumah. Aku harus membangunkannya." Mingyu hendak menyentuh bahu Wonwoo untuk membangunkan lelaki manis itu, namun tiba-tiba tangannya berhenti bergerak.
Wonwoo tidur sangat pulas sekali membuat dirinya mengurungkan niatnya untuk membangunkan lelaki bermata rubah itu.
Jujur dia tak tega jika harus mengganggu tidur pulas Wonwoo."Kenapa juga aku harus membangunkannya? "
"Oke tinggalkan saja dia Mingyu, biarkan dia menginap disini." ujarnya lalu beranjak dari tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Next Flower • Meanie
FanfictionHidup Wonwoo terlalu rumit, dia hidup bersama Ibu dan saudara tiri yang menyebalkan belum lagi dia harus berurusan dengan si pangeran sekolah yang arogan.