Hidup Wonwoo terlalu rumit, dia hidup bersama Ibu dan saudara tiri yang menyebalkan belum lagi dia harus berurusan dengan si pangeran sekolah yang arogan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kehadiran seseorang secara tiba-tiba di rumah kediaman keluarga Jeon sukses membuat Hara tersedak susu yang baru saja dia teguk.
Begitupula dengan Bibi Lee, perempuan yang sudah lama bekerja untuk keluarga Jeon itu sama terkejutnya melihat mantan Nyonya besarnya tiba-tiba datang.
"Nyonya?"
"Apakabar bi? Aku harap kau sehat-sehat saja." Yoona tersenyum manis
"Baik Nyonya bagai.."
"Apa yang kau lakukan disini?" Hara menyela ucapan Bibi Lee, dia menatap sengit pada mantan Istri dari suaminya itu.
"Hanya ingin datang saja.."
"Kau sudah tidak punyak hak menginjakan kakimu dirumahku."
"Ada yang harus kau ralat, yang pertama ini rumah Yunho. Dan kedua aku menggunakan hak Wonwoo untuk datang kerumah ini." ucapan telak Yoona membuat Hara mengatupkan bibirnya. Yoona tersenyum puas, perempuan itu menatap seluruh isi rumah yang sudah lama dia tinggalkan itu. Semuanya tetap sama, dia masih bisa merasakan kenangan-kenangan masa lalu bersama keluarga kecilnya didalam rumah itu.
"Ibu?" Yoona menoleh, bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman hangat saat melihat seseorang yang sangat dia rindukan itu, Anak semata wayangnya Jeon Wonwoo.
Yoona merentangkan tangannya untuk menyambut Wonwoo kedalam pelukannya.
"Ibu!" Wonwoo memekik senang, dia melangkah cepat untuk memeluk perempuan yang sudah melahirkannya itu.
"Apa kabar kau sayang?" Yoona terkekeh kecil, dia harus sedikit mendongkak untuk menatap Wonwoo.
"Lebih baik saat bertemu denganmu."
"Ibu senang mendengarnya, kau mau pergi sekolah? Biar Ibu yang mengantarmu.."
"Kenapa Ibu bisa ada disini?"
"Akan Ibu jelaskan nanti, ayo pergi."
Wonwoo mengangguk dengan semangat, dia menarik lengan Ibunya untuk segera pergi mengabaikan Hara yang tengah menahan rasa kesal ditempatnya.
"Apa-apaan itu!" sungutnya kesal
"Aku harus menghubungi Yoochun..dia pasti tahu sesuatu." Hara beranjak pergi untuk menghubungi Yoochun, perempuan itu menjadi tak tenang setelah kedatangan Yoona. Dia yakin jika kedatangan Yoona ke Korea pasti mempunyai maksud lain, yang bisa saja mengancam rencananya nanti.
"Kenapa Ibu tidak bilang akan datang kesini? Aku kan bisa menjemput Ibu di bandara."
"Ini kejutan untukmu." jawab Yoona, tangannya tak berhenti mengusap surai milik anaknya sejak tadi.
"Wonwoo-yaa, apa Ibu tirimu memperlakukanmu dengan baik?"
Wonwoo mengigit bibirnya, merasa bingung harus menjawab apa pada Ibunya.
