"Dimana Wonwoo?" Hanbin mengerut bingung melihat Rowoon datang tanpa bersama Wonwoo disampingnya.
"Dia tidak bisa ikut, dia harus menyelesaikan hukumannya."
Hanbin mengangguk mengerti
"Yasudah kita pergi berdua saja, sayang sekali dia tidak ikut." Hanbin memakai helm miliknya."Hanbin-ah..."
"Ya?" Hanbin menatap Rowoon yang tak bergeming ditempatnya.
"Aku rasa aku tidak jadi ikut."
"Kenapa?"
"Aku harus menunggu Wonwoo, dia pasti akan pulang sore sekali. Aku akan mengantarnya pulang nanti." jawab Rowoon, Hanbin melepas kembali helmnya. Lelaki pecinta anjing itu menatap penuh selidik kearah temannya.
"Kau menyukai Wonwoo?" pertanyaan itu terlontar begitu saja dari bibir Hanbin.
Rowoon mengerutkan dahinya, lalu tertawa kecil menganggap jika pertanyaan Hanbin adalah lelucon baginya."Jika kau tidak menyukainya kau tidak akan sekhawatir ini."
"Aku khawatir pada Wonwoo?"
Hanbin mendengus
"Kau tidak sadar jika kau ini sedang khawatir pada Wonwoo?"Rowoon terdiam, memikirkan penuturan dari temannya itu.
"Kau menyukainya Rowoon, sudahlah kau tidak bisa mengelak.""Jangan sok tau kau!" sungut Rowoon, Hanbin tertawa. Dia sudah terlalu lama mengenal Rowoon, dia tahu dengan pasti jika temannya itu tengah mengelak sekarang.
"Ya ya kau bisa mengelak sekarang." lelaki itu semakin tertawa melihat telinga Rowoon yang memerah, salah satu tanda jika temannya itu memang tengah berbohong.
"Sudahlah, sana kau pergi." Rowoon mendorong tubuh Hanbin.
"Dengar Rowoon-ah, jika kau menyukainya cepat nyatakan perasaanmu. Sebelum semuanya terlambat..."
"Kau tidak bisa memendam perasaanmu seperti dulu, kau tidak ingin orang yang kau sukai jatuh ke tangan orang lain lagikan?"
Hanbin menepuk bahu Rowoon sebelum dia memakai helmnya dan tancap gas pergi meninggalkan temannya yang kini tengah mencerna perkataannya."Ah molla!" Rowoon mengacak rambutnya frustasi lalu melangkah menuju pos satpam untuk menumpang duduk untuk menunggu Wonwoo.
Tiga jam berlalu..
Namun Rowoon sama sekali belum melihat batang hidung Wonwoo keluar dari gedung sekolah yang perlahan mulai sepi karena satu persatu penghuni Chungnam sudah pergi meninggalkan gedung sekolahnya.
"Paman, aku akan mencari temanku dulu. Jika kau melihat dia tolong katakan padanya untuk menungguku. Namanya Jeon Wonwoo...tubuhnya kurus matanya seperti rubah." jelas Rowoon, satpam sekolah hanya menganggukan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Next Flower • Meanie
FanfictionHidup Wonwoo terlalu rumit, dia hidup bersama Ibu dan saudara tiri yang menyebalkan belum lagi dia harus berurusan dengan si pangeran sekolah yang arogan.