part10

54 9 2
                                    

Author PoV..

Hari ini hari yang begitu cerah bagi Angela hari yang begitu damai dengan tidak adanya seorang Fernandito yang menjahilinya dan teman-temannya yang  juga usil. Yah ini hari minggu  hari dimana semua orang beristirahat namun tidak untuk Angela. Sudah beberapa hari ia tidak masuk sekolah karena merasa tidak enak badan.

Menjelang malam  tempo hari setelah selesai makan Dito mengantar Angela pulang. Sebenarnya Angela masi ingin berlama-lama di rumah Dito namun kemarin dia begitu pusing namun dia tidak ingin menunjukannya pada Dito. Hal yang  membuatnya mencari wastafel karena dia hanya berpura-pura menyembunyikan wajahnya yang sudah pucat pasih terhadap Dito dan untungnya wastafel yang ia cari cukup jauh dari ruang keluarga di rumah Dito.

Selama perjalanan tidak ada yang menyahut dia atara mereka. Dito hanya fokus memperhatikan jalanan dan Angela fokus memperhatikan Dito dari pantulan kaca jendela mobil Dito.

"Angela? Kamu dengar kata dokter bukan?" Tanya momy Angela. Seketika itu lamunannya terbuyarkan.

Yah dihari yang cerah ini Angela melakukan pemeriksaan kepada dokter yang memang biasa ia lakukan rutin setiap minggunya.

"Oh ia mom, Angel denger kok" jawab Angela.

"Hm sayang, mama perhatiin kamu tuh ngelamun terus dari tadi, come on dear kamu harus tetap semangat ingat! Dokter bilang kamu harus tetap tersenyum apapun keadaannya" kata momy sambil menghadap dan memegang tangan Angela dengan sayang.

"Ia mom" balas Angela singkat lalu memeluk momy-nya.

"Oke skarang kamu mau jalan dulu atau langsung pulang?" Tanya mom sambil berjalan beriringan dengan Angela keluar dari klinik yang mereka kunjungi.

"Aku mau ke toko buku aja mom" jawab Angela.

"Oh iya sayang, sebentar mama telfon pak Beny dulu"

"Okey mom"

Setelah pak Beny sopir keluarga Angela datang mereka langsun pergi ke toko buku yang disebut Angela tadi.

Dito PoV

Hari minggu kali ini tidak seperti minggu biasanya. Seperti ada yang hilang dari hidupku. Memang dari dulu sudah ada hal besar yan pernah hilang namun ini rasanya berbedah dan akuoun tidak percaya yang sampai saat ini aku pikirkan hanyalah seseorang. Dia Angela dia bungaku.

Ohh aku berkhayal lagi.

Entah kenapa aku merasah ada yang aneh setiap kali aku dekat dengannya. Meman aku sering menjahilinya namun percayalah yan kulakukan padanya tidak seperti yang kulakukan pada orang lain. Aku melakukan kejahilan padanya hanya untuk membuat dia memperhatikanku. Dan lihatlah sekarang aku yang sudah hampir gila karena memikirkannya yang sudah beberapa hari menghilan dari mataku.

Kemarin setelah mengantarnya pulang aku tidak langsung pulang. Aku menunggu hingga Angela masuk kedalam rumah. Aku merasa ada yang beda dengan Angela saat itu. Dia bukan lagi Angela waktu di tempat bilyard. Dia juga bukan Angela waktu di sekolah. Tapi dia berbeda. Seperti ada yang ia pikirkan.

Setelah melihatnya masuk kedalam rumah aku langsun pergi meninggalkan tempat itu.

Tringgggtringggggtringggggg
Suara HP ku berbunyi dan dengan sigap  aku mengangkat telfon masuk itu dengan PD nya aku berkata.

"Saya sedang sibuk Angela" kataku.

"Angela?"suara berat dari sebrang sana menjawab.

Ohhshitt ini Faro! Maki ku dalam hati.

"Ehh Angela apasi lo salah denger kale!" Sanggahku.

"Ahsudahla aku tidak peduli dengan itu" balas Faro.

Oh syukurlah biasanya Faro orang yang begitu ingin tau.

"Terus kenapa lo nelfon?"tanyaku.

"Gw cuma pengen bilang aja kalo tadi gw lihat seseorang yang sangat-sangat mirip dengan Angela Alexandrov bahkan menurut gw itu memang dia yang berjalan beriringan dengan seorang ibu-ibu yang...."

"Ahh bacot lo" sanggahku.

"Lo liat dimana bilang aja kale nggak usah bacot!"

"Heyy slow dong, tadi gw ketemu di tempat praktek nyokap gw"

"Ah nggak mungkinlah, ngapain juga dia kesana?"

"Yaudah kalo nggak percaya nggak apa...."

"Tunggu dulu bro, habis dari tempat praktek nyokap lo, lo tau nggak dia kemana?" Tanya ku sedikit penasaran.

"Tadi sih kalo nggak salah denger dia mau mampir ke toko buku dul...."

Tuttttutttt...
Sebelum Faro menyelesaikan argumennya aku sudah menutup telfon lalu bergegas menuju toko buku yang sepertinya mempunyai kemungkinan besar untuk dikunjungi Angela.

Yah aku tidak peduli lagi dengan yang terjadi padaku. Tentang perasaan ini yang tidak bisa mendengar nama Angela. Aku tau ini gila tapi aku benar-benar ingin melihatnya saat ini juga.

******
Yeyyy update lagii hehee
Maaf yah baru up. Maaf typo juga...
Btw udah mulai pelan-pelan kebongkar kan penyakitnya Angela. Ayo baca terus lanjutannya. Dan yah disini Dito udah ngakuin tentang yang dia rasakan sama Angela. Mungkin ini topiknya kek muter-muter kemana gitu yah? Hehee makannya baca terus yah lanjutannya.....

Voment jangan lupa:)
By:jenniferjacklin

My Daisy flowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang