10. JUDO

563 83 33
                                    

Sebuah Audi R8 berwarna putih bertengger manis di parkiran sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebuah Audi R8 berwarna putih bertengger manis di parkiran sekolah. Semua pasang mata seolah tak bisa melewatkan pemandangan baru yang sore ini tersuguhkan di depan mata mereka.

Semua penasaran ingin tahu siapa pengendara mobil tersebut. Sayangnya, sejak lima belas menit yang lalu pengemudinya belum juga keluar. Hal yang sukses membuat orang-orang semakin ingin tahu.

Di sisi lainnya, pemandangan menarik tersebut rupanya sama sekali tidak membuat Dewa tertarik ingin tahu. Ia malah melewati parkiran begitu saja dengan berjalan kaki. Sore ini ia di antar oleh ayahnya yang kebetulan ada urusan diluar. Dewa memang cukup jarang membawa mobil, ia tidak begitu menyukai aktivitas berkendara karena suatu dan lain hal. Tapi bukan berarti ia tidak bisa mengemudikan mobil. Ia hanya tidak suka. Itu saja.

Dewa acuh-acuh saja mendengar ada banyak murid yang membicarakan tentang mobil mewah yang terparkir itu. Bagi Dewa mobil mewah seperti itu bukan lagi pemandangan langka yang jarang ia saksikan, melainkan sudah menjadi lumrah mengingat bagaimana seringnya ia melihat teman-temannya menggunakan mobil mewah, bahkan dirinya juga.

Bukan bermaksud sombong. Hanya saja Dewa sudah tidak heran lagi melihat seorang murid SMA memiliki Audi R8 dan menjadikannya transportasi ke sekolah. Itu hal biasa di zaman ini.

Dewa pun merogoh saku celananya. Ia mengetikkan pesan pada Chicko yang kebetulan sudah tiba di sekolah sore ini sejak satu jam yang lalu. Chicko memang jadwal main futsal sore ini, sedangkan Dewa mendadak di telepon oleh Pak Guzmi untuk datang ke ekstrakulikuler judo jam 4 sore ini.

Maka dari itu disinilah Dewa sekarang, berjalan menyusuri lorong menuju gedung khusus latihan bela diri yang terdiri dari judo, karate, silat, dan taek won do.

"Permisi pak". Ucap Dewa saat sampai di ambang pintu. Tampak Pak Guzmi sedang berdiri sambil menerangkan tentang judo pada deretan murid baru yang berminat mengikuti ekskul judo.

"Ah Dewa, masuk-masuk". Sahutnya yang membuat Dewa ikut masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Nah semuanya, perkenalkan ini Dewangga Damaresh. Panggil saja Dewa, dia ini adalah peraih medali emas di olimpiade nasional olahraga untuk cabang judo". Papar Pak Guzmi yang membuat Dewa tidak begitu nyaman.

Semua murid perempuan yang Dewa yakini cuma ingin main-main masuk di ekskul ini langsung cekikikan plus bisik-bisik saat melihat Dewa di depan mereka. Ada yang terang-terangan memandang Dewa dengan tatapan suka, dan ada pula yang malu-malu.

Dewa menghela nafas berat. Ia sengaja memasang wajah judes agar murid-murid baru masuk itu berhenti bersikap konyol begitu. Alih-alih berhenti mereka semakin senyum-senyum sendiri sambil menatap dirinya. Dewa sampai merinding di buat mereka.

Pak Guzmi pun menjelaskan pada Dewa bahwa jadwal latihan judo akan di tambah menjadi tiga kali dalam seminggu. Yaitu pada hari Rabu, Kamis, dan Sabtu. Dan Dewa diminta untuk membantu melatih murid-murid baru.

TEARS  [kaistal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang