Ketika Lily sampai di depan pintu yang bertuliskan FORBIDDEN itu, ia menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan bahwa tidak ada Joe yang bisa melarangnya. Setelah ia rasa aman, ia memasukkan kunci itu ke dalam lubang yang berada di bawah knop pintu dan memutarnya. Ia menganga ketika melihat sebuah perpustakaan lain yang bahkan luasnya lebih luas dibandingkan perpustkaan yang dijaga oleh Margaret dan Joe.
“Wow...” Jika Lily adalah tokoh kartun, rahangnya akan jatuh ke tanah dan matanya akan membesar dengan efek dramatis. “Someone’s here!” Lily mengerutkan dahinya ketika ia mendengar sebuah suara—tepatnya lebih seperti sebuah bisikan. “It’s a girl!” Mendadak pikirannya kemana-mana saat ini, ia takut jika di dalam sini ada penjahat atau siapapun yang ingin mencelakainya. “Helo? Anybody out there?” Suara Lily menggema di ruangan itu. Ia melihat kembali kearah pintu dimana ia masuk, pintunya telah tertutup. Ia baru sadar bahwa ia tidak membawa kuncinya. Ia telah mencoba memutar-mutar knop pintunya, namun ia gagal “Helo? Siapapun itu kumohon buka pintunya!” Lily menggedor-gedor pintu itu, dan hasilnya nihil. “Fuck!” Lily memukul pintunya dengan keras.
“Hey, Niall! Kemarilah! Ternyata memang benar ada seorang—“ Lily sedikit terkejut ketika seorang pria berambut keriting datang mendekatinya. “Lily?!” Dan kini, Lily jauh lebih terkejut karena pria itu mengetahui namanya. “Ya Tuhan, Lily! Akhirnya aku menemukanmu! You’re—you’re here! You’re alive!” Pria itu berlari dan memeluk Lily dengan erat. Lily yang tidak tahu-menahu apa yang sedang terjadi hanya diam dan berusaha bernafas karena pelukannya benar-benar erat.
Pria keriting itu melepas pelukannya setelah merasakan ada sesuatu yang berbeda dari gadis yang berada di hadapannya. “Lily? Ada apa? Don’t you miss me?” Lily membelalakkan matanya sekarang, kemudian empat pria lain yang datang menyusul pria keriting yang sedang bersama Lily. “Missed you? Bagaimana bisa aku merindukanmu kalau kenyataannya aku tidak pernah bertemu denganmu!”
Dan kali ini, bukan hanya Lily yang terkejut dan merasa bingung. Kelima pria yang sedang berdiri di depan Lily pun juga merasakan hal yang sama.
•••
Aku pengen sih ada banyak VOMMENTS dari kalian, cuma aku nggak maksa. Tapi aku bakalan seneng banget kalau ada yang kasih komentar xx
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Dimension
FanfictionTouch the page, and you'll be transported to another dimension called Wonderland