Chapter 5

480 55 11
                                    

Jika cincin ini adalah sumber kekuatanku, apa mungkin Theodora juga memilikinya? Lily segera melihat lagi ke arah Theodora dan melihat tiga buah cincin melingkar di jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis di tangan kanannya. Lily kemudian menarik nafas, dan menghembuskannya. Mempersiapkan dirinya untuk menghadapi sesuatu yang bahkan tidak pernah ia mimpikan sebelumnya. Perlahan ia memokuskan pikirannya, dan membisikkan sebuah mantra untuk melemahkan Theodora. Perlahan Theodora melemah, dan perlahan Lily mulai keluar dari lorong kecil tempatnya bersembunyi tadi. “H-how?” Perempuan licik itu terkejut ketika melihat Lily yang sama dengan Lily yang ia bunuh dan terbaring di samping ayahnya. “Back up plans. Tidakkah hal itu terpikir di otakmu, Theodora?” Lily tersenyum miring dan kembali melanjutkan mantranya.

Tulang tangan kanan Theodora berhasil dipatahkan berkat mantra yang dibacakan oleh Lily. Kemudian ibunya ikut mengimbangi, dan Theodora menjadi semakin lemah saat ia ambruk di tanah. Liam bangkit dari posisinya dan mengimbangi adik serta ibunya. Membuat Theodora tidak dapat melakukan apapun karena semua organ tubuhnya telah dimantra oleh mereka bertiga. “Die well, Theodora.” Liam menyeringai. Tidak membutuhkan waktu lama, tubuhnya hancur dan remuk, diikuti pasukan ilmu sihir hitamnya yang lenyap dan remuk.

Semuanya telah selesai, pintu besar menuju Throne Room terbuka dengan sendirinya, tampaklah Harry dan Niall disana. Lily tersenyum dan berlari memeluk Harry dengan erat. “You’re here. You’re alive.” Harry terkekeh mendengar kalimat pertamanya saat ia pertama kali menemukan Lily di perpustakaan di Bumi. “I’m here. I’m alive.” Lily tersenyum saat Harry melepaskan pelukannya. Harry menarik wajahnya dan menciumnya tepat di bibir. Lily sempat terkejut akan aksi Harry, namun kemudian ia tersenyum sebelum membalasnya dan meletakkan tangannya di tengkuk Harry. “I love you.” Lily tersipu akan statement Harry barusan. “I love you.”

Lily melepaskan pelukannya, dan beranjak kearah Niall. Ia tahu, sangat tahu bahwa ia adalah orang baru disini. Tetapi ia tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa semua ini, orang-orang ini, Istana ini, semuanya terasa seperti rumah. Kemudian ia beranjak memeluk Liam, dan seorang wanita yang ia simpulkan sebagai ibunya. Tidak ada yang bisa menyelamatkan King Viktor. Baik Liam, Lily, maupun Queen Ozera.

Alasan mengapa Lily dapat merasakan seperti itu, Queen Ozera menciptakan Lily identik dengan Lily. Bahkan termasuk takdirnya—jika Lily telah mati seperti kejadian ini. Ozera tahu bahwa Theodora akan datang dan menghancurkannya karena semua keberadaan white witch di dunia ini selalu membahayakannya. Tetapi yang tidak Theodora sadari adalah ia berhadapan dengan white witch pertama.

Zayn dan Louis kembali dari tempatnya masing-masing dan melihat mereka semua telah berkumpul. Mereka berdua tersenyum lega ketika melihat semua ini telah berakhir,. Semuanya segera menyambut Zayn dan Louis dengan pelukan hangat. Baik Liam, Lily, dan Queen Ozera sedikit berduka karena kehilangan seorang ayah, dan seorang pendamping. Namun di sisi lain ia sangat bahagia mengetahui fakta bahwa ini semua telah berakhir.

Keesokan harinya semua orang memakai baju hitam untuk mendatangi acara pemakaman King Viktor. Lily menemukan dirinya menangis saat Pendeta mengenang masa-masa kehidupan King Viktor. Ia memang belum pernah bertemu dengan ayahnya, namun ia merasakan cinta kasih ayahnya. Seakan itu adalah sebuah memori lama yang terputar begitu saja, padahal Lily yang disitu bukanlah dia, melainkan Lily.

Lily tidak bisa melepaskan genggaman tangannya dari tangan Harry. Ia merasa membutuhkan kekuatan dari seseorang saat ini, dan ia memercayakan semuanya pada Harry. Ia tahu Harry mampu memberinya kekuatan tersendiri. “Kau ingat disaat ayahmu berkata padaku ia memintaku menjagamu sebaik mungkin bagaikan kau adalah sebuah kristal berharga saat keluarga kita mendiskusikan tentang pernikahan?” Tanya Harry, tiba-tiba memori itu terputar begitu saja di kepalanya. Waktu makan malam, semuanya tersenyum dan bahagia membicarakan pernikahan Harry serta Lily. “Ya. Aku ingat.” Jawab Lily.

“Aku akan menepatinya. Aku pasti menepatinya. Kau bukan hanya kristal-nya, Lily. Kau adalah kristalku. Kau sangat berharga bagiku, dan aku tidak akan pernah menyakiti kristalku.” Harry benar-benar mencintaiku seperti aku adalah kristalnya. Cinta seperti inilah yang kuinginkan, batin Lily. “Aku tahu, Harry. I trust you.” Harry tersenyum sebelum mendaratkan sebuah ciuman di keningnya.

“Aku bahkan masih ingat ucapan ayahmu yang meminta banyak cucu padaku.” Lily membelalakkan matanya dan memukul lengan Harry pelan.

•••

HAPPY EID MUBARAK 1435H!

Cincin punya Theodora ada di multimedia. Tinggal epilogue, yes :)

Another DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang