The more you loved someone,
the less sense anything made.
( Stephenie Meyer, New Moon. )–
Pertanyaan akan perbedaan Guanlin yang selama ini Suyoon pikirkan telah memiliki jawaban.
Tapi jika boleh jujur, ia sebenarnya masih tidak percaya akan jawaban yang ia dapatkan dan menganggap hal yang terjadi beberapa hari lalu hanyalah mimpi seperti yang temannya sering katakan. Lagipula, siapa yang akan percaya jika ia beritahu bahwa masih ada eksistensi vampir dan manusia serigala di tahun 2018 ini?
Mungkin Suyoon hanya akan di anggap siswa SMA yang gila Twilight Saga.
Dan semenjak kejadian itupun, belum ada di antara mereka yang mencoba membahas topik tersebut seakan hal tersebut tidak pernah terjadi. Untuk Suyoon, ia memiliki terlalu banyak pertanyaan untuk ia tanyakan, dan Guanlin, ia tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya. — Hasilnya, mereka menjadi sedikit canggung sekarang. Sedikit banget. Karena bibir mereka akan terasa gatal kalau tidak saling berinteraksi.
Sekali budak cinta, tetaplah budak cinta.
Kini mereka berdua berada dirumah Suyoon dan ini bukan pertama kalinya Guanlin mampir sebagai teman Suyoon, yang sering mengantarkannya pulang dan mengajaknya pergi di malam minggu — Dan tidak lupa untuk selalu meminta izin Ayah Suyoon, Kim Jaehwan, yang selalu memanggil Guanlin, TTM-nya adek.
Iya, teman tapi mesra. Dan iya, kalau kasih tahu Suyoon udah ada Guanlin di bawah, bilangnya, 'Suyoon, ada TTM-nya adek dibawah nih!'
Ngeselin tapi nanti durhaka kalau ngatain Papa.
"Udah dong ngeliatinnya," Celetuk Guanlin tanpa memindahkan pandangannya dari game di ponselnya. "Kalah nanti aku – nah kan, kan mati! Kamu sih!"
Suyoon menggelengkan kepalanya bingung melihat Guanlin yang sedari tadi menuduh Suyoon sebagai faktor kekalahannya. Seingatnya, dari film-film vampir yang ia pernah tonton, kayaknya rata-rata vampir itu diam-diam menghanyutkan. Apa mungkin karena dulu belum ada Fortnite ya?
"Lin, umur kamu tuh berapa sih?" Tanya Suyoon tiba-tiba.
"17." Jawab Guanlin, santai.
Suyoon menganggukan kepalanya sembari membalas Guanlin dengan Ooh yang cukup panjang. Pantas saja Guanlin, terkadang, bersikap seperti anak normal yang baru beranjak dewasa selayaknya.
"Terus dikali 10."
Mata Suyoon membesar dan mulutnya ternganga. Otaknya seperti tidak bisa menerima bahwa Guanlin telah hidup selama 170 tahun. Kemungkinan besar, Guanlin pasti pernah menjalin hubungan dengan gadis lain selama hidupnya. Apa mungkin mantan kekasihnya dulu adalah wanita dari Korea Utara dan mereka harus berpisah karena perang? Itu terdengar cukup sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
touch.
FanfictionSuyoon menyukai Guanlin walau sentuhan Guanlin selalu terasa sangat dingin untuknya.