Kedua

6.5K 201 0
                                    

Kayla, Marsya dan para penonton balap motor liar menunggu kedatangan Rio dan Abe yang sedang balapan. Tak lama nampak sorot lampu motor dari kejauhan. Suasana tegang memenuhi arena balap yang sudah dipenuhi penonton, tidak ada suara musik, tidak ada suara apapun kecuali suara desing motor yang berasal dari kedua motor yang sedang balapan.

Ketika sudah mendekati garis finish yang ditandai dengan kibaran bendera dari seorang perempuan penonton mulai bersorak, mereka saling menyebutkan nama jagoannya. Kemudian dengan kecepatan penuh motor Ducati itu semakin melesat dan berhenti tepat di belakang tanda finish. Meninggalkan motor honda CBR beberapa detik.

Semua penonton bersorak. Musik kembali dibunyikan setelah mereka tau siapa pemenang lomba malam ini.
Rio membuka helmnya, kemudian turun dari motornya, mendekati Abe yang berhenti tak jauh darinya.

"Gue menang, cewek itu ikut gue malam ini!" tujuk Rio pada Kayla yang berada di belakang Marsya yang berdiri dekat Abe.

"Marsya.. Aku takut.!" kata Kayla, sambil memeluk tangan Marsya.

"Loe harus tepatin janji Loe, atau Loe tau sendiri akibatnya!" Ancam Rio pada Abe.

"Oke! tapi dengan syarat loe harus anterin dia pulang sebelum jam 12 malam!" sahut Abe.

"Kalo itu gue ngga bisa jamin. Karena dia hadiah gue malam ini, jadi bukan urusan loe!" ucap Rio sambil menunjuk Abe.

"Ayo lo ikut gue." kata Rio sambil menarik tangan Kayla. "Eeh Rio tunggu dulu!" teriak Marsya sambil menghalangi Rio.

"Dia bukan anak sini, jadi gue mohon lo jangan bawa dia, gue ganti hadiah lo sama uang, gimana?" Mohon Mila pada Rio.

"Gue.Ngga.Butuh.Uang.Lo..!!" jawab Rio sambil menekankan setiap kata-katanya.

"Minggir lo!!" sahut Rio sambil menarik tangan Kayla.

Marsya yang ketakutan karena Rio membawa Kayla, membujuk Abe agar mau menghentikan aksi Rio. Tapi Abe juga tidak bisa menolong karena dia tau kalau Rio adalah orang yang nekat.

Akhirnya Marsya hanya bisa menatap kepergian saudaranya, dia juga tidak bisa pulang ke rumah karena Kayla tidak ikut pulang dengannya, dia takut mamanya akan menginterogasinya. Jadi dia beralasan hari ini dia dan Kayla menginap di rumah temannya.

"Udahlah beb, kamu ikut aku ke rumahku aja ya.. Besok pagi kita jemput Kayla di rumah Rio. Aku tau kok rumah Rio, udah jangan sedih lagi. Kayla pasti baik-baik aja!" kata Abe menenangkan Marsya.

"Ngga mau..!! Aku marah sama kamu, katanya kamu bisa menang dari si Rio, taunya kalah..!! Aku mau nginep di rumah Nadia aja!" jawab Marsya dengan ketus pada Abe.

🏁❤️🏁

"Ayo naik..!!" kata Rio pada Kayla. Kayla yang ketakutan dengan padangan tajam dari Rio akhirnya menurut.

"Pegangangan yang kenceng!" katanya lagi sambil menarik kedua tangan Kayla memeluk perutnya. Posisi Kayla yang berada di boncengan motor Rio lebih tinggi membuat Kayla memeluk Rio.

Kayla merasa takut, deg-degan dan seperti tersetrum listrik, ketika memeluk Rio dari belakang.

Dan Rio juga merasakan hal yang sama ketika tubuh bagian depan Marsya menempel padanya.

Perasaan yang belum pernah dirasakan olehnya. Jantungnya berdebar, ada desiran aneh di seluruh tubuhnya. Terutama dibagian bawah tubuhnya saat dia merasakan Kayla memeluknya.

Rio segera menyalakan motornya dan mengendarai dengan cepat. Kayla yang ketakutan karena Rio ngebut membuat dirinya semakin kencang memeluk tubuh Rio.

TaruhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang