Aku adalah anak dari tiga bersaudara. Kehidupan keluargaku bahagia-bahagia saja, tidak ada yang berbeda. Aku memiliki dua saudara laki-laki. Yang pertama memiliki darah seni yang cukup kental. Seni bermain musiknya di atas rata-rata. Dan yang kedua, atau adikku. Dia saat ini baru menginjak kelas empat SD. Ayahku seorang pegawai swasta. Ibuku seorang Ibu Rumah Tangga, yang kesehariannya banyak menghabiskan waktu di dalam rumah.Oh iya sampai lupa, Namaku Muhammad Dodi Yudistira teman-teman sebayaku banyak yang memanggilku, Dobleh. Entah apa alasan mereka memanggilku dengan panggilan itu. Atau mungkin, karna bibirku sedikit doer ya? Sudah lah. Tidak jadi masalah dalam hidupku.
Aku memiliki banyak hobi dan teman yang melimpah. Salah satu hobiku ada yang menurun dari kakakku. Iya, bermusik.
Memang, kemampuan bermusikku tidak sepandai kakakku. Tapi, cukup lah untuk membuat para wanita terpesona, kala itu. haha.
Teman-temanku juga banyak dan melimpah. Aku berteman dengan mereka dengan siapapun, tanpa memandang mereka siapa, yang penting intinya berteman. Aku pernah memiliki teman pecandu Narkotika, seks bebas, dan masih banyak lainnya yang kerap di juluki sampah masyarakat.
Bagiku, biarlah mereka yang seperti itu. Sebab, itu urusan mereka masing-masing dengan Tuhannya. dan aku tidak berhak ikut campur.Aku ini besar di dalam lingkungan yang membuatku terkadang dilema, apakah aku orang orang yang buruk atau orang yang baik? Sebab kalau aku orang yang buruk, aku masih suka terkadang ibadah. Meskipun sholatku bolong-bolong. Dan kalau aku orang baik, kayanya ga mungkin. Sedangkan lingkunganku penuh dengan mabuk-mabukan yang sudah jelas-jelas di larang oleh agama.
tidak ada yang berbeda dalam keluargaku. Hanya saja, awam dalam hal agama.
Dan dari sini lah semua bermulai..
***
Jangan lupa Follow dan vote untuk si Dodi ya gaes..
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Untuk Sebuah Awal
Spiritual"Sesuatu yang berakhir, belum tentu adalah akhir." Dodi bukan lah anak yang nakal. Di masa mudanya ia manfaatkan sebaik mungkin dan tidak ada keburukan yang mendalam pada diri Dodi. Namun ia tetap merasa ada yang hampa pada dirinya. Untuk apa ia mel...