04

316 28 7
                                    

Langit Seoul pagi ini begitu muram. Sejak subuh hujan turun dengan lebatnya. Namun suasana bandara Incheon pagi ini sangat ramai. Begitu banyak orang dengan berbagai kepentingan berlalu lalang tanpa menghiraukan muramnya cuaca pagi ini.

Tampak sepasang suami istri sedang berjalan keluar menuju halaman parkir bandara, menuju ke arah mobil mercedes bend hitam. Seorang supir membungkuk hormat pada sepasang suami istri tersebut.

" Selamat datang tuan muda su bin dan nyonya muda, tuan besar menyuruh saya menjemput anda" ucap sang supir.

"Terima kasih paman Kim,bagaimana kabar eomma? Ku dengar hyo joo juga di rumah? Hah... Anak itu... Akhirnya pulang juga ke korea " kata su bin setelah berada di dalam mobil yang melaju ke rumah kediaman keluarga han.

"Sekarang pasti adikmu itu sudah lebih cantik ne... " timpal yeon seo yang diduduk di samping su bin.

Sebuah mantel bulu dengan warna mencolok menutupi tubuh ramping modelnya. Oh yeon seo adalah seorang artis korea terkenal yang kini sedang naik daun karena film yang dibintanginya menduduki peringkat tertinggi diantara film-film keluaran terbaru tahun ini. Penampilannya mencerminkan pesona bintang kelas atas, mewah dan glamor.

"Jangan kau bandingkan penampilannya dengan semua teman artismu itu, aku tidak suka yeon seo ya. " perintah su bin tanpa melihat wajah istrinya.

"Anni... Of course not! Hyo joo jauh lebih cantik dari mereka semua oppa, arra...aku membawakannya beberapa hadiah, semoga dia suka oppa" jawab yeon seo sambil tersenyum mesra ke arah suaminya yang tengah memeriksa smartphone-nya.

Walaupun tidak terlalu mengenal adik iparnya, yeon seo mengagumi kecantikan gadis yang baru dua kali ditemuinya itu. Pertama saat hyo joo wisuda kedokteran nya di Jepang dan saat pelepasan su bin tugas ke Kanada.
Saat mereka menikah, hyo joo telah berada di Jepang, menjalani pendidikan asramanya dan su bin lebih sering dikirim ke luar negeri, jadi mereka jarang bertemu.

Kesan pertama yeon seo pada adik iparnya itu adalah seorang gadis yang tertutup, pendiam dan penyendiri. Namun dia terkejut, saat sudah berkumpul bersama semua kakak laki-lakinya gadis itu menjadi ceria, ramai, simple dan tampak cerdas, sangat cerdas. Yeon seo ingin lebih mengenal adik iparnya itu, tapi baru sekarang mungkin bisa. Dia sudah girang setengah mati saat mendengar bahwa ayah mertuanya meminta suaminya untuk pulang ke korea, adik bungsunya akan bertunangan minggu ini. Semoga saja hyo joo menyukai hadiah yang dipersiapkaannya jauh-jauh hari.

Mobil mercedes benz hitam itu memasuki halaman kediaman keluarga han dan berhenti di depan pintu utama. Seorang butler menyambut kedatangan mereka.

"Selamat datang tuan muda dan nyonya yeon seo" ucap sang butler seraya memberikan penghormatan.

"Terima kasih paman, dimana eomma dan hyo ku dengar dia pulang minggu lalu?" tanya su bin.

"Nyonya sedang berada di halaman belakang berdua dengan nyonya muda ha sun, nona masih di rumah sakit belum pulang tuan, biasanya nona hyo pulang saat makan malam." papar sang butler.

" anak itu, masih sama, aku akan menemui eomma, tolong bawa koper kami ke atas paman" perintah su bin, kemudian melangkah menuju halaman belakang diikuti istrinya.

.

"Tadaimaaaa... Eomma kami pulang.. " suara jun hoo menggema di ruang keluarga saat semua orang tengah bersiap untuk makan malam.

"Aish..!! Tidak tahu malu! Hyung.. Lepaskan tanganku.. Appo.. " pinta hyo joo sambil berusaha melepaskan genggaman tangan kakaknya.

Jun hoo sengaja datang menjemput adiknya itu di rumah sakit. Menyeret paksa adiknya pulang untuk makan malam, karena dia tahu hyung ke dua nya telah kembali dari kanada tadi pagi. Jun hoo bukan tidak tahu bahwa hyo joo sengaja bertukar shif dengan dokter lain agar malam ini dia tidak usah pulang ke rumah. Tapi bukan jun hoo namanya jika dia tidak berhasil membawa adiknya pulang ke rumah.
Semua orang hanya tersenyum melihat kelakuan kakak beradik itu.

Symptoms of love (Private)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang