12

433 20 3
                                    

Warning! 21++++

Jong suk menatap benda yang ada di tangan kanan nya binggung. Kebingungannya semakin bertambah saat mendengar penjelasan appanya beberapa menit yang lalu. Ya,yang ada di tangannya saat ini adalah kunci sebuah mobil mewah keluaran terbaru,yang ternyata bukan salah satu mobil appanya,bukan mobil nunna nya juga dan yang terpenting bukan hadiah pernikahannya dengan hyo joo hari ini. Menilik dari harga yang dibandrol mobil yang beberapa menit yang lalu di pandanginya di garansi mobil mansion,pengirim mobil itu bukan orang sembarangan. Relasi bisnis? Jika iya,pasti relasi bisnisnya dari luar negeri.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka.

Hyo joo keluar dari sana dengan bathrope pink dan rambut basahnya. Segera saja jong suk menyimpan kunci mobil tersebut di laci meja rias yang ada di samping ranjang mereka. Ada yang lebih penting dari mencari pemilik mobil pengantin yang mengantarkannnya pulang ke mansion.

"Kau sudah selesai sayang...hmm...kqu wangi sekali sayang.." bisik jong suk di leher jenjang hyo joo

"Mandilah,aku tahu kau pasti juga capek." jawab hyo joo sambil berusaha mengeringkan rambutnya dan membiarkan suaminya tetap memeluk dan mencium mesra leher jenjangnya.

"Sebentar lagi rasa capek ku akan segera hilang..ganti..kau yang akan capek sayang.." bisik jong suk di sela-sela gigitannya ditelinga mungil hyo joo.

"Yak..byunte..kkaa..mandi sana!" ucap hyo joo sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan posesif suaminya.

Wajahnya sudah memerah,malu. Dia ingat ini adalah malam pertama mereka sebagai pengantin baru,membayangkan omongan jong suk saja dia sudah meremang.

"Hei..kau merona..tenanglah sayang..aku...akan bermain lembut malam ini. Agar kau selalu mengenang malam pengantin kita..ne..ne"

Chup!

Hyo joo sudah akan menanggapi perkataan jong suk namun namja tampan itu sudah keburu masuk ke dalam kamar mandi. Perlahan dia berjalan menuju koper yang ada di ujung kamar dekat pintu,membukanya dan menemukan koper pakaian itu kosong. Kemudian dia bergerak menuju lorong menuju ruang sebelah kamar jong suk dan membuka salah satu pintu almari besar yang menempel di dinding itu.

Sreek.

Tampak olehnya deretan kemeja pria yang lebih banyak didominasi warna biru muda dan hitam. Disebelah deretan kemeja itu tampak deretan celana kain yang lebih domonan berwarna hitam. Merasa tidak menemukan bajunya dia berpindah ke almari di sisi lain yang ada di ruangan tersebut. Setelah tergeser,tampaklah deretan baju wanita yang sangat indah dengan warna yang sesuai dengan seleranya. Tapi itu bukan baju yang dibawanya dari rumah. Barulah pada pintu ke dua hyo joo dapat menemukan baju yang di pack nya dari rumah. Hanya beberapa gaun rumah dan sebuah baju tidur berbahan satin  tipis dengan renda berwarna hitam yang panjangnya mungkin diatas lututnya jauh. Terlalu minim. Hyo joo terpaksa membawanya karena kakak iparnya terus memaksa


"

Ini pasti akan berguna sayang"bisik pada saat dia sedang mengepack pakaiannya beberap hari yang lalu.

Sontak saja dia merasa malu. Seumur hidupnya hyo joo tidak terlalu peduli dengan penampilannya. Terlebih pada gaun,dress terlebih pakaian dalam wanita yang kelewat sexy seperti gaun tidur yang kini menggantung di depannya. Tangan rqmping itu sudah terulur mengambil gaun malam tersebut. Merabanya. Halus dan indah. Tentu saja semua pakaiaan pilihan kakak iparnya pasti yang terbaik.

"Kenapa tidak dipakai saja sayang..aku yakin kau semakin cantik.....dan...............menggairahkanku" bisik jong suk yang sudah ada di belakang hyo joo. Sedikit terkejut,hyo joo membalikkan tubuhnya.

Symptoms of love (Private)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang