IV

958 199 13
                                    


.

"Andweeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee!" jerit Jaejoong histeris.

Bruk!

Yoochun terjatuh membentur lantai kamarnya ketika mendengar jeritan histeris adiknya dari handphone yang masih digenggamnya erat.

"Eung.... Chunie? Kau sedang apa?" tanya Junsu dengan mata setengah terbuka. Mendengar suara jatuh dan derit ranjang di sampingnya membuat namja yang berprofesi sebagai guru olah raga itu sedikit meraih kesadarannya.

"Yongseo? Joongie? Hallo.... Joongie? Kim Jaejoong? Yah! Joongie!" pekik Yoochun.

Pluk!

Sebuah bantal menghantam wajah Yoochun, "Jangan berisik Chunie!" omel Junsu kesal. Entah apa yang terjadi pada suaminya hingga berteriak-teriak seperti itu ditengah malam begini.

"Suie.... Kajja!" dengan panik Yoochun menarik selimut yang menutupi tubuh 'istrinya', menarik lengan Junsu agar namja bersuara khas itu bangun.

"Wae? Apa sudah pagi?" tanya Junsu dengan suara seraknya.

"Joongie! Joongie dalam bahaya!" sedikit gusar, Yoochun meraih sweter yang tergantung pada dinding kamarnya kemudian menarik lengan istrinya. Malam ini juga Yoochun harus memastikan adiknya baik-baik saja, "Aku bersumpah akan membunuh bocah Jung itu bila berbuat macam-macam pada Joongie!"

.

.

"Ugh! Joongie.... Joongie...."

Jaejoong hanya tersenyum melihat tingkah Yunho yang seperti bocah berusia lima tahun itu. Memang suatu hal yang salah karena Yunho mabuk, tapi Jaejoong yakin ada sebuah alasan yang melatarbelakangi perbuatan Yunho itu.

"Yunho!" Jaejoong menggeliat kegelian akibat ulah Yunho yang menggosokkan wajah dan kepalanya di atas permukaan dada Jaejoong yangtidak tertutupi sehelai benangpun. Entah karena mabuk atau apa, tapi malam ini Yunho seperti seekor anak kucing yang begitu manja pada induknya.

Brak!

Pintu kamar Jaejoong didobrak begitu saja dari luar hingga membuat daun pintu malang itu terbentur dinding. Untung pintu itu tidak terlepas dari tempatnya.

"Kyaaaaaaaaaaaaaaaaa! Joongieeee...." Junsu menjerit histeris melihat adik iparnya dihimpit oleh tubuh seorang namja yang diingatnya sebagai salah seorang murid di sekolah tempatnya mengajar.

"Yah Jung! Kau...." Yoochun memandang garang namja yang tengah berada di atas tubuh adik kesayangannya.

"Gwaechanahyung...." ucap Jaejoong ketika melihat kakaknya sudah bersiap menyingsing (melingkis) lengan sweternya, bersiap untuk menghajar Yunho, "Dia hanya tertidur. Sepertinya dia sedang menghadapi masalah serius sehingga sedikit mabuk."

"Jeongmal?" tanya Yoochun.

"Ne."

"Lalu kenapa tadi kau menjerit saat di telpon? Itu membuatku panik!" omel Yoochun.

"Mianhyung.... Aku hanya kaget karena tiba-tiba saja Yunho menubrukku...." Jaejoong tersenyum.

"Ck.... Lama-lama akan ku hajar bocah Jung itu bila terus membuat kehebohan! Bilang padanya untuk tidak mengulangi kesalahannya ini! Lagi pula mabuk itu tidak baik." dengan kesal Yoochun menarik Junsu pergi.

.

.

Jaejoong hanya diam terpaku melihat namja dewasa yang pagi-pagi buta datang ke rumahnya. Lebih kaget lagi ketika seorang Jung Changmin menerobos masuk ke dalam rumahnya setelah mencuri ciuman dipipinya.

✔️Standar Kompetensi (SK) Cinta YunJaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang