Chapter 3

20 3 0
                                    





"Din, kantin yuu laper" ajak juju dengan tangan yang melingkari perutnya

"Iya ayo" dinda bangkit dari kursinya, mana mungkin dia tega menolak temannya. Dari dulu dinda selalu meng-iyakan apapun ajakan juju, dia tidak bisa mengecewakan teman nya yang satu ini.

"Haduh laper laper laper, somay, batagor, bakso, mie ayam, soto , pesen semua din" teriak juju saat memasuki kantin

"Ga makan berapa tahun bu?" Dinda sudah tidak kaget lagi dengan kebiasaan temannya ini, ketika lapar berat dia bakalan mesan semua menu yang ada, tentu saja tidak semuanya dimakan, gadis ini memang sedikit gila, bagaimana kalu dia makan di restaurant besar yang bukan hanya ada 10 atau 20 menu, tapi ratusan?

"Bu mie ayam dua"

"Semuanyaaaa dindaa mie ayam dua mana cukup" teriak juju dengan wajah memelas berharap agar temannya itu kasihan.

Dinda menghembuskan nafasnya pelan "somay, batagor, soto, bakso, mie ayam semuanya satu" ya bu"

"Eh iya neng, tunggu sebentar" ibu kantin yang langsung meng-iyakan

Bagusnya kantin tidak begitu ramai jadi bisa di pastikan juju tidak mengamuk karna menunggu makanannya yang lama.






"Ahhhh akhirnya kenyang eeeeeuuugh" juju menghenbuskan nafas lega sambil mengelus perutnya

"Jorok banget si ju, udah kenyang kan yu kekelas nanti tere nyariin" dinda menarik tangan juju dengan paksa, karna beberapa menit lagi juju pasti akan tidur.
Baru saja mereka mau meninggalkan kantin, dinda melihat sosok andre dengan ketiga temannya, dinda melihat kearah andre tidak begitu berharap lelaki itu akan menyapanya.
Tatapan mereka bertemu, bahunya bersentuhan, tapi tidak ada yang menyapa satu sama lain.

Juju menatap dinda bingung
"Dinda, lu berdua ko..." sambil menunjuk kearah andre dan dinda
"Kenapa ju? udah yok" dinda menjawab seolah tidak perduli, mungkin saja andre malu untuk menyapa juniornya terlebih dulu, apalagi sekarang dia sedang bersama teman"nya.

"Woiiii dari mana aja si kalian, gua balik dari kamar mandi udah ga ada" omel tere dengan tangan di pinggangnya meminta penjelasan

"Dari kantin, gua laper banget" jawab juju dan langsung di balas oh panjang oleh tere.

"Eh balik ngampus ke mall yu barang yang gue incer lagi diskon" ajak tere bersemangat dan menunjukan ponselnya pada dinda dan juju.

"Wih bagus ayok" teriak juju yang tidak kalah semangat, kedua teman dinda ini memang menggilai barang diskon.

"Gue ga bisa"

"Kenapa?" Tanya juju dan tere bersamaan


"kalian lupa ini hari apa" jawaban dinda membuat kedua temannya itu tercengang memandanginya












"Din, jangan bilang kalo lo.....?"Tanya juju dengan wajah yang sulit di artikan, berharap kalau dugaannya salah

"Iya ju" jawab dinda singkat tanpa melihat kearah juju

"What? Yaampun dindaa ini udah mau 3tahun din" tere kaget, sementara juju hanya diam mendengar jawaban iya dari dinda.


Flashbackon

"Setiap sabtu iyan kesini din" lelaki itu terus melihat danau dan melempari kerikil kecil "kalau dinda mau ketemu iyan, dinda bisa kesini" sambungnya lagi dan langsung tersenyum melihat kearah dinda.

"Iyan yakin kalau kita bakal ketemu lagi disini?" tanya dinda dengan suara seraknya

"Iyan yakin dinda, tapi nggak untuk 2 bulan kedepan"

Flashbackof

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bumi dan langitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang