[Hasil Revisian] √
Jangan lupa vote 🌟+komen💬💦💦💦
Mudah untuk mencari yang lain tapi yang sulit itu membuka hati kembali untuk orang lain.
💦💦💦
Kedua mata Ira nampak terlihat sedikit membengkak dengan lingkaran hitam di bawah matanya. Ya, semalam Ira tidak dapat tidur dengan tenang, dia selalu memikirkan kejadian di kafe, kepalanya juga sedikit sakit karena terlalu banyak berpikir. Ira melihat jelas wajah laki-laki itu meski tak benar-benar langsung bertatapan muka tapi matanya masih sehat, dia tak memiliki riwayat rabun jauh.Di sinilah hati dan logikanya berperang, dalam dunia nyata tidak ada orang yang bisa hidup kembali setelah satu tahun meninggal dunia tapi hatinya berkata jika laki-laki yang dilihatnya adalah Bara dan tentu saja ada alasan untuk semua itu, yang pertama, Bara adalah anak bungsu, dia tidak memiliki saudara kembar dan alasan kedua adalah Ira tidak menyaksikan sendiri jenazah Bara saat itu meskipun kedua sahabatnya melihat begitu juga dengan orang-orang namun lagi-lagi Ira menolak kenyataan yang ada.
Ira bukan tidak pernah mencoba untuk mengikhlaskan kepergian Bara namun semakin dia berusaha untuk melupakan justru semakin sulit untuknya. Selalu saja ada kejadian yang justru membuatnya selalu mengingat kenangannya bersama Bara dan hal itu membuat hati dan akal sehatnya tersiksa secara perlahan. Tuhan, kalau dia memang benar-benar sudah pergi untuk selamanya tolong sadarkan aku akan hal itu. Jangan membuatku mengingatnya kembali. Batin Ira.
"Kemarin aku tanya sama anak sebelah katanya ulangan sejarah kemarin gampang kok," ucap Kinan sambil memakan mie goreng.
"Aku enggak percaya. Dulu-dulu juga gitu bilangnya gampang taunya yang keluar susah-susah semua," balas Revan. "Sama aja kayak nerima janji palsu."
"Dulu, ya dulu beda kali sama sekarang, Van."
"Mau taruhan?" Tantang Revan.
"Apa dulu taruhannya?"
"Mudah aja, kalau aku menang cukup traktir aku selama... hm, tiga hari."
"Kalau aku yang menang?" tanya Kinan.
"Terserah kamu mau mintanya apa tapi harus yang setara sama permintaan aku tadi. Jangan, aku minta traktir tiga hari tapi kamu mintanya hp baru, enggak adil kan."
"Hahaha... iya-iya. Ok aku setuju."
"Deal!" ucap keduanya sambil saling menjabat tangan.
"Dan Ira sebagai saksinya, ya," ucap Kinan.
Namun Ira yang sibuk dengan pikirannya sendiri sama sekali tidak mendengarkan yang dikatakan Kinan. Dia terlalu hanyut untuk kembali pada kenyataan yang ada. Kinan dan Revan saling pandang melihat Ira yang sangat serius melamun bahkan dia hanya mengaduk mie gorengnya dengan asal.
"Ra, hei, ngelamunin apaan sih?" Kinan menyentuh tangan Ira, menyandarkannya dari lamunan tentang laki-laki itu.
Ira menaruh kembali sendok di atas mangkoknya. "Enggak ada kok. Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BADBOY [Complete]
Teen Fiction(BELUM KENA REVISI) 📌 Setelah satu tahun lamanya, Ira kembali bertemu Bara kekasihnya yang meninggal satu tahun lalu akibat kecelakaan tragis. Sedih, senang, tidak percaya semua itu dirasakannya tapi Bara benar-benar berdiri di depan matanya. Namu...