" Woahhh besar sekali!.. "
jaseo berdecak kagum sementara showoon hanya menatap kearah depan dengan tatapan kosongnya. sampai akhirnya jaeso sadar kalau sedari tadi showoon hanya diam tidak bersuara
" showoon-ah gapapa? " suara jaeso membuyarkan semua lamunan showoon dengan refleks showoon berteriak
" AKHH!! AYAH MAAFKAN AKU! AKU TIDAK AKAN MELAKUKANNYA LAGI! AKU JANJI! JANGAN PUKUL SHOWOON! TOLONGG! SAKIT! HIKS "
mata jaeso yang awalnya sayu karena mengantuk pun sekarang berubah membelalak membentuk huruf O dan jantungnya berdebar kencang sekali mendengar teriakan showoon
" hey hey showoon kamu tidak apa apa! Aku disini, ini unnie.. Showoon-ah kumohon sadarlah.. Unnie bersamamu. Kumohon hikss " jaeso segera menghampiri dan mendekap showoon erat sampai akhirnya showoon mulai sadar
" unnie? " terdengar suara showoon yang serak bercampur isakan di telinga jaeso
" showoon-ah? Kamu baik baik saja kan? Maafkan unnie hikss maafkan unnie.. Kumohon " jaeso tak berhenti menangis dan terus mendekap dan sesekali mengelus punggung sang adik penuh rasa bersalah
" unnie kepalaku sakit " showoon memegangi kepalanya dan tidak menghiraukan ucapan jaeso
" ah n-ne kajja kita masuk dan istirahatlah ne? "
Showoon hanya mengangguk pelan dan hanya menunduk sampai akhirnya masuk ke kamar yang sudah disiapkan
" showoon-ah istirahatlah.. Kamu pasti lelah "
jaeso yang tak henti hentinya meneteskan air mata langsung menyelimuti showoon dan mematikan lampu kamar
***
Showoon's pov
Setelah jaeso unnie keluar entah kemana dari kamar, aku sedikit menahan isakan tangisku karena aku masih takut mengingat masalaluku yang gagal
Entah kenapa jika melihat anak kecil tertawa dan bersenda gurau dengan orangtua-nya, aku selalu merasakan ada yang retak dalam diriku
.
.
.
.
.
.
.
.Seoul, 1.06 am KST
Aku merasakan hembusan angin dipunggungku. Begitu hangat sampai rasanya aku ingin menoleh dan mencari sumber hembusan angin itu
Saat aku menoleh dengan hati hati tiba tiba ku dapati jaeso unnie yang sedang memelukku dengan matanya yang terpejam
Begitu tenang, dengan wajah yang sembab mungkin habis menangis. Aku mengelus rambutnya yang lembut dengan hati hati takut membangunkannya
PRANGGGGGG
Suara bising itu membuyarkan lamunanku dengan seketika. Dengan sigap aku segera menuju dapur dimana suara pecahan barang tadi berasal
Kulihat ada sesosok pria sedang berjongkok membereskan pecahan gelas yang terjatuh dengan lampu dapur yang masih belum menyala ( mungkin jaeso unnie yang matikan sih tadi )
Setahuku dirumah ini hanya ada aku dan jaeso unnie karena kebetulan ayah masih dikantor dan berencana menginap disana tapi kenapa ada seorang pria disini?
Tiba tiba pria itu melihat kehadiran ku di dekat pintu masuk dapur dan refleks dia berteriak sehingga ku rasa gendang telingaku hampir pecah karena suara nyaringnya
KAMU SEDANG MEMBACA
SHOWOON LIFE
RandomJika melepaskan adalah cara terbaik maka lepaskan aku dan ku bebaskan kamu