°Saat aku membuka mata, hanya ada kehampaan yang menyelimuti senyumanku. Ku buka pintu ruang tamu, melihat titik-titik embun pagi yang sedikit mendung. Lagi dan lagi, pikiranku tertuju pada seorang gadis kepala batu itu. Yah, hampir setiap hari aku memikirkannya. Padahal, aku yang meninggalkannya, dan bukan sekali, bahkan dua kali. Merasa bersalah dan kehilangan terus menghantuiku.
°Pagi ini seperti biasanya aku selalu membuat secangkir susu hangat. Menuju ke kamar, tiba-tiba terdengar suara dering handphone ku yang berisi pesan singkat dari gadis tersebut. Seketika itu, hujan pun turun. Akupun terduduk diam. Lamunanku melihat tetesan air yang turun itu. Dalam hati, aku berkata.
"Memang benar, hujan yang turun dari surga sekalipun, takkan mampu menghapus dia dan kenangan itu dalam pikiranku".
Pikiranku pun melayang, diambang rasa bersalah dan juga penyesalan. Pikiran yang tak bisa lari dari zona ini.
Aku melamun, mengenang masa-masa itu ...To be continued ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Live in Drama
RomanceHidup tak pernah lari dari kebohongan, rasa bersalah, dan juga penyesalan. Hidup juga tak pernah keluar dari menyakiti dan tersakiti. Sadar ataupun tak sadar, kita pasti pernah terjerat dalam sebuah drama. ada yang lincah dan juga kaku dalam memaink...