Jawaban

8 1 0
                                    

"Ya, aku menerimamu, maaf telah membuatmu menunggu". Jawabnya.
"Oh, oke, sankyu". Tersenyum
Tersenyum,"sampai nanti, dah".
(Aku tahu ini arah yang salah) sambil berjalan pulang.

Setelah kejadian itu, air yang tenang, tak lagi tenang, angin yang sejuk, tak lagi sejuk.

"Hai, lagi ngapain?".
"Sudah makan belum?".
"Makan dlu, nnti kamu sakit".
"Mandi dulu sana".
"Belajar! Jangan terlalu banyak main".

Kalimat seperti itu tak lagi asing di email ku, aku membalasnya jika berniat saja.

"Lagi main".
"Belum".
"Sudah".
"Nanti".
"Iya".

Balasan yang sering ku kirimkan padanya.

Setelah seminggu berlalu, aku mendapatkan kejutan darinya.
"Kau serius tidak pacaran dengannya?". Sambil menarik kerahku
Aku hanya terdiam, menatap wajah pria tersebut.
"Kalau kau tidak serius, tinggalkan dia, biar aku saja yang menjaganya!". Lanjutnya

Aku melihat mawar berjalan keluar kelas yang seolah tak tahu apa-apa.

Malamnya ku membuka obrolan chat.
"Hai".
"Ya, kenapa?". Balasnya
"Maaf, klo aku terlalu cuek".
"Hehe, iya tak apa, aku hanya ingin perhatian lebih darimu, dan sebenarnya kamu anggap aku apa?". Tanya olehnya.
"Maaf aku tak bisa berekspresi untuk memberikan perhatian".
"Oh ya sudah tak apa, tapi setidaknya kamu membalas pesanku".
"...".
(Aku benci seperti ini).

3 minggu setelah itu, aku diajak double date si Reza. Aku hanya menerimanya saja.

...

Live in DramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang