kencan pertama

29 0 0
                                    

Sesampainya dikost, akupun langsung masuk kekamar dan mengunci pintu. Berbaring dikasur yang empuk untuk melepaskan lelahku, "hari yang sangat membosankan" kataku dalam hati. Tetangga kosan kamar sebelah selalu gaduh, maklum karna mereka laki-laki semua. Kosanku adalah kosan campur, ya beginilah nasib perantauan. Sembari mendengarkan lagu sambil menikati semilir angin, tiba-tiba ada pesan singkat masuk di hpku. "Siapa ini ? nomer tak dikenal." Lalu akupun mengabaikannya dan kembali bermain Instagram, banyak sekali mahasiswa baru yang cepat mengetahui instagramku. Mungkin kebetulan saja karna pertemanan mereka saling berkaitan, namanya juga sosial media. Tanpa sadar aku memikirkan kejadian tadi dikampus, apakah itu kak Andra ya yang chat ? kenapa ya kak Andra tiba-tiba minta nomer telponku ? tapi lucu sih. Dan akhirnya akupun membuka chat itu

Andra : Hai

Jean : Hai juga

Andra : Kamu jean kan ?

Jean : Iya, kenapa ?

Andra : Ini aku kak Andra, anak drum yang minta nomermu

Sontak akupun langsung kaget, ternyata benar feelingku, itu kak Andra! Tiba-tiba aku bingung dan langsung gagal fokus karena bingung mau jawab apa. "Stay cool Jean, cuek aja." Aku berkata sendiri untuk menenangkan diriku yang sedang panik. Akhirnya aku memutuskan untuk membalas pesannya disertai dengan sedikit senyuman

Jean : Iya kenapa kak 😊 ?

Andra : Gimana kamu dan kelompokmu ? apa sudah ada rencana untuk latihan ?

Jean : Belum kak, tadi aku ijin pulang duluan. Katanya mereka bakal ngabarin buat rapat besok

Andra : Okedeh, by the way kamu hari ini sibuk banget nggak ?

Jean : Nggak juga kak, kenapa ?

Andra : Temenin aku makan ice cream dong, suntuk banget nih. Sekalian keliling kota, lewat jalan yang belum pernah kamu lewatin. Hitung-hitung biar nggak nyasar, hehe. Mau nggak ?

Jean : Yaudah kak gapapa, daripada aku suntuk di kost. Hehe

Akhirnya akupun bersiap untuk berangkat, tapi aku menyempatkan diri untuk mampir sebentar ke tempat temanku Tresno. Dia adalah orang yang paling excited mendengar aku akan pergi bersama kak Andra, tiba-tiba dikamarnya dia mengeluarkan semua alat makeup yang dipunya. Maklum dia suka sekali berdandan, apalagi jika pergi ke kampus untuk menarik perhatian para cowok sexy katanya. Lalu dengan tersenyum ramah ala pegawai salon(pass) dia merias wajahku dan mendandani rambutku, sebenarnya aku risih. Tapi mau bagaimana lagi, aku tidak mampu untuk menolaknya. Sekitar 20 sampai 30 menit akhirnya selesai juga. Tresno mengantarkanku kedepan kampus sebelah karena kak Andra sudah menunggu lama "Udah nunggu lama ya kak ?" kataku agak gugup. "Lumayan, yaudalah kita langsung caw aja" jawab kak Andra sambil menyodorkan helm. Di sepanjang perjalanan, kak Andra tidaak seasik yang terlihat di chat. Dia terlalu banyak diam dan mengeluh yang tidak jelas, mengeluh tentang jalan yang macet, panasnya terik matahari, pengendara yang terlalu cepat, motor yang menikung jalannya, dan masih banyak lagi. Terkadang aku badmood dijalan, tapi aku berusaha menahannya sebisa mungkin agar tidak terlihat oleh kak Andra "maklumin ajalah, mungkin dia lagi stress." Pikirku dalam hati.

Perjalanan ke tempat makan ice cream memakan waktu sekitar 45 menit dari kosan Kresno yang terletak dibelakang kampus, kak Andra mengajakku di sebuah mall yang lumayan besar namun masih agak sepi pengunjung pada saat itu. Yah, suasana di mall tidak begitu ramai, begitu pula dengan tempat makan ice cream nya. Cocok sekali untuk aku yang tidak terlalu menyukai suasana yang ramai, "ternyata kak Andra tidak seperti didepan teman-temannya ya, dia juga suka tempat sepi" kataku dalam hati. "Kak Andra mau pesen apa ?" tanyaku dengan sedikit senyum. "akum aku mau pesen ice cream cokelat aja, kamu yang bayar ya" kata kak Andra. Entah mungkin dia bercanda atau gimana, mau tidak mau akupun mengeluarkan uang di dompet dan memesan yang sama. Sejak merantau dari awal aku selalu berikir dan menghitung pengluaran harianku agar cukup sampai akhir bulan karena orangtuaku tidak akan memberikanku jatah uang bulanan lagi. Cukup miris sebenarnya untuk soal traktir-mentraktir dengan harga ice cream yang segitu, mungkin harganya dirasa cukup standart ketika masih bersama orangtua. Tetapi saat ini aku tidak ingin bersenang-senang dan membeli sesuatu yang mahal mengingat banyak kebutuhan yang harus aku penuhi, apa boleh buat karena ini pertemuan yang pertama.

"Gimana kak Andra ? ice cream nya enak ?" tanyaku kepada kak Andra yang sedang asik melahap ice creamnya. "Iya, disini emang enak banget ice cream nya." Jawab kak Andra yang tidak menghiraukan wajahku. Sambil memakan ice cream aku berpikir, "uang segini bisa makan sampai seminggu kalau dihitung. Makan pelan-pelan ajalah biar terasa belinya pakai uang seminggu, mungkin kalo dibuat beli es tong-tong bisa dapet banyak kali ya." Ketika selesai makan ice cream, kak Andra langsung mengantarku pulang. Seketika itu akupun berpikir lagi "Ini beneran cuman makan ice cream terus pulang ? Astaga ini orang, tapi lucu banget sih. Gapernah nemu cowok sifatnya gini yang langsung to the point banget, tapi asli lah bikin akunya borring. Nggak ada yang berkesan dengan hari ini." Tiba-tiba kak Andra bertanya, "Jean, mau diantar pulang kemana ini?" dengan spontan aku menjawab "diantar ke kost Kresno aja kak". Sesampainya di kost Kresno, tanpa banyak bicara akupun langsung turun dan berpamitan dengan kak Andra. "Gimana tadi kencannya ? seru nggak ?" tanya Kresno yang langsung menghampiriku. "Biasa aja sih, agak bosen suasananya untuk sekedar dibilang kencan. Udah ya aku langsung balik kost aja, capek mau istirahat" sambil mempersiapkan barang-barang yang ada. Akupun langsung mengendarai motor menuju kost, sesampainya di kost aku langsung melemparkan tasku ke pojokan, menyalakan kipas dan merebahkan diri di Kasur kesayanganku. Tak berapa lama aku membuka hp, ada pesan masuk dari kak Andra

Andra : "makasih ya udah nemenin makan ice cram"

Jean : "sama-sama kak, hati-hati ddijalan"

Setelah selesai membalas chat, aku beristirahat untuk hari esok yang akan sangat mlelahkan. Didalam pikiranku masih terngiang-ngiang pertemuanku dengan kak Andra, meskipun terkesan cuek dan sangat menjengkelkan tapi tingkahnya tetap lucu. Sejenak aku berpikir apakah tingkahku ada yang salah ? Apakah bajuku sudah match ? makeup menor atau terlalu tebal ? Sebenarnya ingin sekali aku menanyakan pada kak Andra. Tapi karna gengsi dan memang baru pertama kali bertemu, maka aku belum berani untuk bertanya banyak padanya. Aku tak sabar untuk bertemu dengannya dikampus besok. Apakah besok kita akan bertemu atau sekedar berpapasan ? harap-harap cemas itu pasti ada.

JeanWhere stories live. Discover now