Satu

445 48 1
                                    

New York City.

Rintik hujan masih menghiasi kota New York sore ini. Malam minggu yang biasanya sudah banyak lalu lalang orang di jalanan untuk bepergian sekedar menghabiskan malam sampai pagi menjelang tak begitu terlihat. Beberapa memilih untuk meringkukkan tubuhnya di tempat tidur atau sofa berbalut selimut sembari menikmati tontonan acara di tv sambil ditemani secangkir kopi ataupun cokelat panas dan beberapa kudapan lainnya. Sungguh waktu yang nikmat.

Hal itu yang tengah dilakukan seorang pria muda di apartemennya kini, memandangi siaran ulang acara memasak yang tengah tersaji di tv. Pria dengan mata kecil, rambut hitam legam dan kulit yang begitu putih, menampilkan ke khasan orang asia timur pada umumnya. Pandangannya sedari tadi terganggu oleh lalu lalang seorang pria lain yang tengah sibuk dengan dirinya sendiri. Sesekali pria itu memandangi keluar jendela, memastikan kondisi hujan apkah sudah reda. Pria itu tak kalah putih dengan dirinya, dengan rambut hitam yang sama, namun memiliki mata yang lebih besar darinya.

"Kau jadi pergi?" kata pria yang berada di sofa dengan nada sedikit keras, sekarang ia sudah dalam posisi duduk dan memandangi ke arah pria yang satu lagi yang saat ini sudah beralih memasuki kamar tidur.

"Hmmmm" balas pria yang ditanyai dari dalam kamarnya dan kemudian dia keluar sambil membawa sebuah blazer casual hitam di tangan kanannya sedangkan tangan kirinya membawa sweater rajut yang juga berwarna senada.

"Hyung, menurutmu aku harus pakai pakaian yang mana?" tanya pria yang bermata bulat itu saat keluar dari kamar.

"Hmm...aku rasa yang sebelah kanan Kyung, bukankah acaranya sedikit formal? I guess.." jawab pria yang berada di sofa.

Kyungsoo hanya mengangguk dan kemudian meletakan kembali sweaternya ke dalam kamarnya dan keluar membawa blazer casualnya.

"Apakah kau akan ke pemakaman memakai warna serba hitam begitu? Kau benar-benar payah dalam memilih warna untuk pakainmu Kyung" keluh pria yang berada di sofa lagi melihat Kyungsoo keluar mengenakan setelan celana panjang chino dan kaus yang juga berwarna hitam dengan sedikit tulisan di bagian depannya, warna yang senada dengan blazernya.

"Kau tau aku hyung, aku hanya punya pakaian dengan warna hitam" jawab Kyungsoo sambil nyengir.

"Setidaknya gantilah kausmu dengan warna putih atau yang lebih terang. Orang benar-benar akan berpikir kau akan ke pemakaman, bahkan cuaca di luar sungguh mendukung dengan tema pakaianmu kalau benar-benar kau pakai ini"

"Nde Yixing hyung" Kyungsoo hanya mengikuti saran dari Yixing.

Yixing adalah teman satu apartemen Kyungsoo selama tinggal di New York. Sebenarnya masih ada hubungan saudara juga diantara mereka. Yixing adalah anak dari sepupu ayah Kyungsoo. Yixing lahir dari pasangan China-Korea, karena ayahnya yang berasal dari China dia memakai nama dan juga marga dari pihak keluarga ayahnya.

Zhang Yixing seumuran dengan Suho, saat ini dia sedang mengambil kuliah spesialis dokternya di salah satu Universitas di Amerika. Sebenarnya Kim Jiwon bisa saja menyewakan apartemen sendiri untuk Kyungsoo, tapi Kyungsoo yang menolaknya. Lagipula dengan tinggal bersama dengan Yixing, selain bisa menghemat biaya tinggal, akan makin mempererat hubungan persaudaraan diantara saudara. Kyungsoo sudah terbiasa untuk hidup tidak tergantung pada orang, meskipun dirinya adalah anak salah satu orang sukses di Korea, bukan berarti dia hanya bisa seenaknya menikmati semua itu.

Meskipun sebelumnya Yixing belum pernah bertemu dengan Kyungsoo karena dia tinggal di China dan juga Kyungsoo yang sempat hilang selama 18 tahun yang lalu tak membuat dirinya susah untuk akrab dengan Kyungsoo. Kyungsoo sudah dia anggap seperti adiknya sendiri karena Yixing adalah anak tunggal di keluarganya.

Missing You: You Are My S[e]oulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang