Yoona memutuskan untuk kembali ke resort tempatnya menginap. Dia kehilangan moodnya karena melihat Siwon. Bukan karena ia membenci pria itu, tapi karena ia terlalu mencintai pria itu. Pria yang membuatnya jatuh cinta setengah mati dan akhirnya membuangnya sesuka hati.
"Noona, diluar hujan deras" ujar Chanyeol saat ia mengantarkan secangkir coklat panas untuk Yoona
"Aku tidak ingin keluar sampai besok, kamu bisa istirahat" ujar Yoona
"Bukan itu, hanya saja pria tadi masih di depan. Badannya basah kuyup. Apa tidak seharusnya membiarkannya masuk?"
"Dia bukan pria bodoh, dia akan pulang" ujar Yoona, ia tidak percaya pria itu akan menunggunya seperti yang dikatakan tadi.
"Dia tampak seperti pria baik noona" ujar chanyeol lagi "Pria baik yang tersesat jika ia sampai melukaimu"
"Jika kamu kasihan padanya, temani dia diluar sana. Aku tidak membiarkannya masuk"
"Baiklah. Aku akan memberinya payung"
***
Yoona menatap ke arah jendela, Siwon masih betah disana. Ia bahkan tidak memakai payung yang diberikan Chanyeol.
Yoona memikirkan apa yang sudah mereka lalui selama ini, dan pembicaraan tadi siang.
"Aku akan memberitahumu apa pun yang ingin kamu ketahui yoong" ujar Siwon
"Apa pun yang kamu katakan tidak ada arti apa pun lagi. Pergilah"
"Aku akan menunggumu mendengarkanku, walaupun kamu tidak akan kembali padaku, aku tetap akan mengatakannya"
"Kita akan berbicara nanti di neraka" ujar Yoona
Pandangan yoona tertuju pada pria di bawah sana. Dia masih saja berdiri tanpa peduli dia kedinginan dan basah. Yoona menutup tirainya, ia tidak ingin peduli padanya.
Ia memutuskan untuk tidur. Tapi berapa lama pun dia berbaring, pikirannya tertuju pada pria di bawah sana. Ia membuka tirainya, hujan semakin deras. Dan dia masih tetap di bawah sana.
***
CHOI SIWON POV
Dia tidak ingin mendengarkanku, tapi aku tidak akan menyerah. Sehun benar, Yoona pantas diperjuangkan. Aku akan membawanya kembali ke Seoul lagi. Malam ini sungguh dingin, sama seperti ekspresi Yoona. Aku masih betah berdiri di depan resortnya. Aku tahu dia bukan wanita kejam yang tega melihat orang menderita.
Hampir tiga jam aku menunggu, dia masih saja tidak keluar. Sampai hujan deras mengguyur kota Lucerne, aku masih betah. Awalnya terasa begitu dingin, tapi semakin lama tubuhku semakin kebal. Sepertinya mulai mati rasa.
Aku melihat pria yang bersama yoona tadi keluar memberikanku payung. Tapi aku mengabaikannya karena ia mengatakan jangan berpikir Yoona yang memintanya memberikanku payung.
"Baiklah, aku akan menunggu sampai kamu keluar" gumamku,
Hujan ini seperti ujian untukku, semakin malam semakin deras. Tapi aku tidak ingin menyerah, jika dengan begini ia bisa memaafkanku. Aku rela jika harus kehujanan sepanjang malam.
Kakiku tidak bisa lagi diajak kompromi, aku memutuskan untuk berjongkok sesaat. Sampai aku merasa ada hujan tidak lagi membasahi tubuhku. Aku mengangkat kepalaku dan Yoona berdiri di depanku sambil melindungiku dengan payung.
"Pakailah payung ini dan kembali ke tempatmu menginap" ujarnya, dia masih mempertahankan wajah dinginnya, aku tahu sebenarnya itu hanya dibuat-buat.
"Masuklah, aku akan menunggumu sampai kamu mau mendengarkan aku"
"Kenapa kamu begitu keras kepala?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing
Fanfiction"Mengapa kamu lakukan itu padaku, aku begitu mencintaimu" ujar Siwon berulang kali. Yoona hanya bisa menatapnya, selama ini ia bahkan tidak pernah mendengar Siwon mengatakan mencintainya. Tapi kini pria itu mengigau dalam mabuknya dan terus mengatak...