Nothing - Dua Puluh Dua

2.5K 279 11
                                    



IM YOONA POV

Aku masuk kembali ke dalam rumah karena ponselku ketinggalan, aku meminta ahjushi untuk menungguku di depan dan aku masuk untuk mengambilnya

"Apa eomma sadar apa yang sudah eomma lakukan?" itu suara teriakan Yuri eonni, ia tidak sadar aku belum pulang. Aku tidak berniat mencuri dengar apa yang terjadi, hanya saja agak canggung jika aku muncul ditengah pertengkaran mereka. aku ingat Yuri eonni bukan seseorang yang emosional seperti ini, ia bahkan sangat menghormati eommanya. "Eomma mengantarkan makanan untuk Tifanny, apakah eomma pernah memasakan makanan untuk menantu eomma? Eomma sadar siapa itu Tifanny?"

"Ne, dia wanita yang dicintai Siwon" ujar Eomma dan Aku begitu terkejut, mertuaku mendukung suamiku untuk berselingkuh. Aku berharap aku salah dengar, tapi semua ini adalah kenyataan, itu yang keluar dari mulut mertuaku. Aku merasa begitu sesak di dadaku, aku datang kesini memintanya membantuku mengawasi Darren, dia menolak tapi dia memiliki waktu untuk membuatkan masakan untuk wanita lain suamiku.

"Eomma mendukung anak eomma mengkhianati istrinya? Apakah eomma masih memiliki hati?" teriak Yuri eonni, air mataku tidak bisa tertahan lagi. aku menangis, seseorang yang aku anggap sebagai eommaku, ternyata dia tidak menyayangiku seperti putrinya. Aku tidak tahu siapa lagi yang bisa aku percayai "Bahkan karenanya eomma menolak menjaga Darren, cucu eomma" Yuri eonni menghembuskan nafasnya dengan kesal. Aku akan keluar dari persembunyianku, bagaimana pun eomma memperlakukanku, yuri eonni tidak pantas meneriakinya begitu. Aku tidak mengapa, semua orang berhak melakukan apa pun. Termasuk jika ia mendukung putranya untuk memiliki wanita lain. Perlakuan orang lain tidak ada arti apa pun untukku, yang aku butuhkan adalah Siwon oppa.

"Kenapa eomma melakukan ini?" tanya Yuri eonni, suaranya merendah. Aku masih berdiri di tempatku, niatku untuk keluar tertahan oleh rasa penasaranku. Walaupun aku mengatakan itu haknya, tapi aku ingin tahu apa kekuranganku sehingga eomma memilih mendukung putranya untuk memiliki wanita lain.

"Karena Siwon mencintainya, ia meninggalkannya dan terpaksa menikahi Yoona karena Appamu" eomma mengatakan sesuatu yang begitu menyakitkan. Pernikahanku hanya karena sebuah paksaan dari appa mertuaku. Aku mendekap mulutku agar tangisanku tidak bersuara. Mendadak aku merasakan diriku begitu rendah, aku mencintainya setulus hati tapi dia memperlakukanku dengan baik hanya karena paksaan dari appanya.

"Aku tahu Siwon, dia tidak akan melakukan apa yang tidak diinginkannya dan melepaskan apa yang diinginkannya. Jadi tidak mungkin ia menurut pada appa, mengingat bagaimana hubungannya dengan appa selama ini" ujar Yuri eonni

"karena Hyundai. Appa menjanjikannya jabatan CEO Hyundai jika ia menikahi Yoona" fakta lain keluar dari mulut mertuaku, fakta yang selama ini mereka sembunyikan dariku. Aku hanya sebuah alat untuk mendapatkan kekuasaan tertinggi. Mengapa mereka begitu kejam memperlakukan aku dengan begitu.

Aku tidak tahan lagi untuk mendengar lebih banyak, terlalu sakit untuk bertahan. Aku melangkahkan kakiku keluar. Air mataku tidak bisa berhenti mengalir. Ingatanku kembali ke saat dimana Siwon begitu ngotot untuk menikahiku.

***

AUTHOR POV

Yoona pulang dan meminta ahjuma jung untuk menyiapkan pakaian Darren, ia akan membawa Darren ke rumah appa. Setidaknya disana ia tidak akan bertemu dengan Siwon. Disana ada kedua keponakannya yang bisa menemani Darren.

"Nona mau kemana?" tanya Ahjumma Jung

"Aku akan ke rumah appa untuk beberapa hari ahjumma," ujar Yoona

Ponsel Yoona berbunyi saat ia akan keluar dari rumahnya, panggilan dari Seulong. Oppanya memberikan kabar jika eommanya sudah sadar dan setelah pemeriksaan tidak ada luka serius yang harus membuat eommanya menginap lebih lama di rumah sakit. Yoona begitu bahagia setidaknya sebuah beban pikiran lepas darinya.

Ia pun segera menuju rumah sakit untuk menjenguk eommanya.

"Anak bodoh, kenapa menangis?" eomma memukulnya yang memeluk eommanya sambil menangis

"Eomma jangan begitu ceroboh lagi, aku begitu khawatir saat eomma terluka"

"Sudahlah, eomma baik-baik saja sekarang. Jangan menangis seperti anak kecil"

***

CHOI SIWON POV

Hari ini sungguh melelahkan, aku harus melakukan rapat dengan beberapa klien. Chanyeol bahkan tidak memberikan aku waktu untuk bernafas. Hari ini seharusnya aku menemani Yoona mencari sekolah yang cocok untuk Darren. Karena rapat ini, aku batal lagi. Rencanaku untuk baikan dengan Yoona batal lagi. Aku tidak tau kenapa akhir-akhir ini ia mendiamiku. Bahkan ia juga tidak mau memasangkan dasiku lagi, hasilnya beberapa hari terakhir ini pun aku lebih sering tidak memakai dasi ke kantor.

"hyung, penerbangan ke Osaka besok pagi jam 9" ujar Chanyeol

"Tolong pesankan 2 tiket lagi" ujarku, aku harus membawa istri dan anakku. Itu sudah kewajibanku, aku selalu membawa serta mereka berdua kemana pun aku pergi jika itu harus menginap. Itulah janjiku pada Yoona saat aku memecatnya dari Hyundai.

"Jika tiket itu untuk noona dan Darren, sudah aku siapkan hyung" ujar Chanyeol, aku lupa kalau aku tidak perlu mengingatkan hal seperti ini lagi pada asistenku yang satu ini. ia telah mengikutiku selama 6 tahun, aku tidak perlu mencemaskan hal-hal kecil lagi. Ia akan selalu mengingatnya untukku.

"Baiklah, sekarang aku akan pulang. Dan tiket pulangnya jangan beli dulu. Aku akan sedikit berlibur dulu setelah pekerjaanku selesai disana"

"baiklah hyung"

***

Aku sengaja pulang lebih cepat hari ini, aku melirik jam tanganku. Masih jam 4 sore, aku melajukan mobilku dan dalam waktu 15 menit aku sampai di rumah.

Kondisi rumah begitu sepi, tidak ada suara Darren. Kemudian aku melihat ahjuma Jung.

"Tuan sudah pulang" ujarnya

"Ne, Yoona dan Darren kemana?"

"Nona tadi katanya akan menginap beberapa hari di rumah tuan Im. Dan Darren ikut dengan nona" ujar Ahjuma

"Oh ne" aku mengeluarkan iphoneku dan meneleponnya, tak ada jawaban. Apa yang Yoona lakukan? Bahkan dia tidak memberitahuku. Aku kembali keluar.

***

AUTHOR POV

Siwon melajukan audinya menuju rumah mertuanya. Sesampainya disana, ia melihat putranya sedang bermain dengan kedua sepupunya.

"Daddy" sapa putranya saat melihat ia masuk

"Baby, mommy mana?" tanya Siwon

"Mommy sedang di dapur" ujar Darren, Siwon pun masuk ke dalam. Di rumah tidak ada siapapun, Jessica dan Tuan Im sedang menemani Nyonya Im di rumah sakit. Seulong sedang berada di kantor.

"kamu kenapa Yoong?" tanya Siwon saat ia melihat istrinya menangis di dapur. Yoona menatapnya, ia tidak percaya dengan apa yang telah suaminya lakukan. Pria yang begitu ia cintai hanya menukarnya dengan Hyundai. Yang Siwon inginkan bukan pernikahan ini melainkan Hyundai. Air matanya kembali jatuh, hatinya begitu sakit harus menatap wajah pria itu lagi.

"Yoong a," Siwon memegang tangan Yoona, Yoona melepaskannya

"Pulanglah oppa" ujar Yoona

"Aku tidak tau apa yang terjadi, bisakah kamu jelaskan? Jika kamu bersedih karena kondisi eomma, aku tau. Aku juga sedih. Tapi jika karena hal ini, kamu pergi dari rumah tanpa memberitahuku dan mendiamkan aku. aku tidak bisa terima"

"Berikan aku alasan untuk aku tetap berada disana, disana bukan rumahku" ujar Yoona

"Apa yang kamu katakan? Sejak pernikahan kita, itu adalah rumahmu, rumah kita"

"Aku tidak menginginkannya lagi, aku tidak menginginkan pernikahan ini lagi Choi Siwon" ini pertama kali Yoona meneriaki Siwon "Aku tidak pernah menginginkannya, tidak pernah. Seperti kamu tidak pernah menginginkan aku"







TBC

NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang