The Sixteenth Piece

1K 136 4
                                    

Tidak ada yang salah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada yang salah. Semua hanya masalah waktu.
---Fiat---





*****Piece Of Heaven*****





Jun memegang dadanya sendiri. Ia masih bisa merasakan detak jantungnya yang kacau di sana. Tindakannya barusan sungguh di luar akal sehat. Semua itu adalah dorongan hatinya yang sulit sekali di lawan.

Ada sedikit perasaa cemas yang dirasakannya. Mustahil bila Fiat tidak menyadari perasaannya karena kejadian barusan.

Tapi, tunggu..... Astaga! Jun lupa, Fiat itu, kan, cowok normal! Bagaimana ini? Apa yang harus ia lakukan selanjutnya?

Jun berusaha mengendalikan dirinya. Ia kemudian menoleh ke belakang. Sudah cukup lama, tetapi Fiat belum juga muncul.

Jun mendekat untuk mencari tahu apa yang terjadi. Tampak Fiat yang terduduk di tempatnya tadi sambil menatap kosong ke depan. Cowok itu pasti bingung dengan apa yang baru saja ia alami. Jun memijit keningnya. Seharusnya ia bisa lebih mengendalikann diri!

Jun mengulurkan tangannya untuk membantu Fiat berdiri. Cowok itu tersadar dari lamunannya tapi tidak menerima uluran tangan Jun. ia membiarkan tangan Jun melayang di udara tanpa sambutan. Harusnya Jun tidak heran karena sifat tahu sifat keras kepala Fiat. namun, tetap saja diabaikan seperti itu membuatnya berdecak kesal. Akhirnya ia menarik paksa tangan Fiat hingga cowok itu berdiri.

Setelah berhasil menguasi dirinya. Fiat melirik Jun sebentar lalu melanjutkan langkahnya menuju ruangan produksi. Tempat dimana mereka akan bertemu dengan pembimbing magang.

Jun terus memperhatikan punggung Fiat dalam diam. “Yang tadi itu....” kalimat Jun menggantung. Ia merasa memang perlu untuk memberikan pernyataan akan tindakannya yang mengejutkan tadi. Ia tidak ingin Jun berpikir bahwa dirinya adalah cowok brengsek yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. “Lo mungkin marah sama gue karena sikap gue tadi. Tapi, tindakan gue tadi bukan tanpa alasan.”

Fiat menghentikan langkahnya, ia lalu berbalik dan menatap tajam Jun. “Gue juga pernah khilaf. Jadi, anggap aja yang tadi itu kecelakaan! Kita lupain aja!”

Jun mengerutkan keningnya. Ia tidak suka kalimat yang baru saja Fiat ucapkan. “Udah gue bilang, kan? Yang barusan itu bukan kecelakaan! Ini beda dengan pas gue tenggelam waktu itu! Gue ngelakuin hal tadi dengan sengaja. Jadi, nggak bisa dilupain gitu aja,” ucapnya tak terima.

Kenapa jadi lo yang tersinggung?! Seharunya, kan, Fiat yang marah! Lo udah berani-beraninya meracuni benda pusaka kebanggaan tuan putri dari  keluarga Pattadon! Eh, tunggu. Fiat, kan, cowok? Iya, dia tuan putri yang menjelma dalam tubuh cowok. Tuan putri bermulut pedas.

Fiat memejamkan matanya rapat-rapat karena mendadak canggung dan malu dengan pembahasan tentang kejadian tadi. “Bisa, nggak, sih, kita nggak usah bahas ini?”

Piece Of Heaven [Oaujun X Fiat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang