chapter 11

1.3K 129 9
                                    

.
.
.

.
.
.
"Dasar anak pembawa sial kau!!!"  Bentak namja paruh baya

"Setelah kelahiran mu, bukannya aku mendapat berkah malah musibah yang menimpaku"
sambung namja itu lagi

Bughh buaghh buaghh...~

Namja itu terus memukul anak lelaki berusia 10 tahun.

"Hiks...hikss.... sakithhh appa...ma..maafkan gyu-ie" mohon sang anak dengan menahan rasa sakit

"Diam kau jangan merengek seperti bayi, kau sudah besar dan kau adalah namja jadi jangan cengeng seperti bayi" ucap namja itu sembari menjambak rambut sang anak.

Duak!!!

Brughh....buaghhh...buaghhh....

Namja paruh baya itu terus memukuli sang anak, hingga sang anak terkulai lemas dan tak sadarkan diri.

Setelah puas namja paruh baya itu melepaskan sang anak, pergi meninggalkan flat nya yang kumuh.

Beberapa saat setelah lumayan lama tak sadarkan diri sang anak membuka mata, mata itu menatap hampa pada ruangan di sekitarnya yang kosong.

Ia sudah lelah menangis memohon ampun, bahkan ia sudah lelah menjalani hidup nya yang tak ada artinya lagi.

Sungguh ia merasa Tuhan tak adil padanya, ibunya yang pergi kabur menghilang dengan pria lain karna muak dengan appa nya yang kerjanya hanya mabuk-mabukan dan berfoya-foya, bahkan semenjak ia dilahirkan ia tak pernah dianggap oleh siapa pun, ia berharap tak pernah dilahirkan di dunia ini.

Lahir di dunia ini hanyalah sebuah kesialan baginya, perusahaan appanya yang bangkrut saat ia baru di lahirkan, beberapa tahun berselang ibunya yang berselingkuh karna sudah muak melihat appanya.

Hingga sang appa membebankan semua masalah padanya, ia merasa semua musibah yang ia alami disebabkan olehnya padahal itu semua salah appanya sendiri.

Perusaahaanya bangkrut karna kebodohannya sendiri yang dengan percaya diri menanamkan saham di perusahaan yang belum jelas asal-usulnya, hanya karna ayahnya yang tergiur dengan keuntungan besar.

Ia tau semua hal itu dari eommanya sendiri yang membelanya, saat pertama kali ia di siksa oleh appanya.

Tapi eommanya tak pernah lagi membelanya atau melirik nya saat ia disiksa dan malah memandang benci padanya.

"Kau memang benar-benar anak pembawa sial, seanadainya kau tak pernah di lahirkan semua ini tak akan terjadi pada kehidupan ku" ucapan itu yang selalu di ucapkan eommanya kepada nya, setiap kali ia selesai di siksa sang appa.

ia bangkit dari terbaringnya, memaksakan kaki nya melangkah tak tentu arah, walau seluruh tubuhnya sakit ia tetap memaksakan kakinya berjalan.

Hingga langkah nya terhenti di sebuah taman, ia dudukan tubuhnya di kursi dengan sedikit meringis kesakitan.

"Annyeong..."tiba-tiba suara manis seorang anak namja menyapa pendengaran nya.

ia pun mendongak dan melihat seorang anak namja, dengan perawakan mungil berdiri dihadapan nya.

"emm.... hai... watashi Kim Taehyung desu... e..etto...emm" ucap anak manis itu terbata.

"Aku Kim Mingyu, Tak usah memaksakan diri jika kau tak bisa menggunakan bahasa Jepang, aku tau kau bukan orang Jepang kan" Ucap namja tampan yang masih dengan menahan ringisan sakit.

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang