Part 6

29 3 4
                                    

Para pelayan tengah bersiap menyiapkan sarapan untuk pagi ini. Mulai dari menata piring, gelas dan juga membereskan kursi-kursi yang ada. Tak lama satu persatu hidangan sudah tersedia di meja makan. Tinggal menunggu sang Putri datang.

Minseo yang masih sibuk dengan menatap dirinya sendiri dari pantulan cermin, kini sudah mulai bersiap turun untuk sarapan. Sesampainya di ruang makan, Minseo di sambut senyuman hangat dari para pelayannya.

"pagi Nona Eunseo" ucapnya

Minseo hanya menjawab dengan senyum kecil dan berlalu menarik sebuah kursi.

Perlahan Minseo menatap semua hidangan yang ada, ia tak pernah sarapan sebanyak ini sebelumnya. Ia hanya sarapan dengan sepotong roti pemberian temannya Seokjin.

Dengan helaaan nafas panjang, ia perlahan mengambil sebuah piring dan mulai mengambil potongan roti panggang di depannya. Minseo makan dengan santai, namun tiba-tiba sebuah memikiran terlintas di otaknya.


Minseo menoleh dan menatap salah satu pelayan di samping kursinya.

"dimana eomma?" tanyanya

"nyonya sudah pulang beberapa hari lalu, tapi saat ini masih berada di butik.. nona" jawabnya

Minseo sangat salah bertanya. Seharusnya ia tahu bahwa pasti jawabannya adalah Ibunya sendiri lebih mementingkan perkerjaan daripada anak gadisnya.

"sifatnya tidak pernah berubah" ucap Minseo yang masih terus sibuk memotong kecil-kecil rotinya dan perlahan memasukan potongan tersebut ke dalam mulutnya.


Beberapa menit berlalu dengan hanya terdengar suara aduan sendok dan garpu milik Minseo.


"haiii kekasihku" ucap seseorang

Minseo terdiam seketika dan mulai mencari-mencari sumber suara.

"jimin" ucap Minseo setelah menemukan Jimin yang sudah melangkah menuju meja makan sambil terus tersenyum.

Para pelayan yang berada di dekat Minseo, kini telah pergi meninggalkan mereka berdua.

"pagi sekali menjemputku" ujar Minseo. Jimin yang sudah duduk di samping kursinya masih terus tersenyum.

"aku merindukanmu" ucap Jimin

Okey. Minseo itu perempuan seutuhnya, mana mungkin ia bisa tak memerah dengan ucapan Jimin barusan.

"iya aku tahu" ucapnya asal

Minseo tak tahan, dengan segera mungkin memutuskan tatapan Jimin darinya.


Tak lama Minseo selesai makan dan segera mengambil tas sekolahnya.

"ayo kita berangkat" ucap Minseo yang sudah beranjak dari kursinya

Jimin terkekeh melihatnya. Dan segera berdiri mengejar Minseo yang sudah berjalan menjauh

"aku membawa motor, tak apa kan?" ucapnya setelah menjajarkan tubuhnya dengan Minseo

"tak apa, aku suka motor" jawabnya


Setelah keluar pintu Minseo menunggu Jimin mengambil motornya yang terparkir.

"ayo naik" ucap Jimin yang sudah terlihat duduk diatas motornya

Minseo mendekat, lalu Jimin segera memberikan helm untuk kekasihnya. Namun bukannya naik Minseo terdiam di samping Jimin.

Twin Love My Girlfriend (FF BTS) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang