Abrisam

12.1K 667 67
                                    

"Hallo kamu yang jauh disana, gimana kabarnya?"

"Hallo kak, kabarku baik. Kakak gimana?"

"Baik. Sekarang Jogja gimana dek?"

"Kebiasaan, pasti Jogja terus yang ditanya"

"Loh kan kamu udah aku tanya tadi"

Susah memang punya pacar berondong, kadang dia yang ngambek kadang Kim sendiri yang ngambek.

"KIMBERLY S-- Ooh pantes dari tadi awak panggil tak didengar rupanya sedang bermesra ria kau heh"

"Loh lo ngapain disini kak?"

"Itu kakak mu kak?"

"Iya dam, nggak usah minta liat kakakku ya takutnya kamu nggak setia sama aku"

Elina yang berdiri di samping Kim ingin muntah seketika.

"Aku nebeng kau ya, aku tak bawa kendaraan"

"Pulang lah sendiri gue lagi sibuk"

"Sibuk apa kau dari tadi video call doang, udah ayo balik aku lapar" Elina merebut ponsel milik Kim lalu mematikan panggilannya

"Kurang ajar lo kak, ah elah nggak tau aja si rasanya pacaran beda negara. Gue sumpahin lo sama pacar lo beda alam!"

Elina tidak terima langsung memukul lengan adiknya "Sembarangan, amit-amit astagfirullah" tangannya mengetuk kening dan mengetuk pohon bergantian.

Kim berjalan meninggalkan Elina yang masih mengetuk jidat dan pohon.

Bughh...

"Astaga ada ya orang jalan nggak pake mata" Gumam Kim

"Dimana-mana orang jalan pake kaki kali"

Kim kaget, selama dia kuliah di Kanada selalu misuh-misuh pake Bahasa Indonesia karena Kim kira tidak bakal ada yang tau artinya, kalau pun ada mereka akan mengabaikan omongan Kim karena tidak saling kenal. Kim mendongakkan kepala melihat siapa yang menabrak dan mengerti Bahasa Indonesia.

"Bantuin ambilin kertas gue yang jatoh kek malah julid"

Ooh.. orang Indonesia juga rupanya.

"Bodo amat"

"Kurang ajar lo Abrisam, gue aduin bapa lo ya"

Abrisam dengan tak acuh meninggalkan Kim dengan kertas yang berhambur kemana-mana.

Kim berkacak pinggang "Gila ya jadi cowo nggak tanggung jawab, dia yang lari dia yang nabrak dia juga yang ninggalin"

Abrisam terkenal cuek di kampusnya. Bukan cuek yang selalu diam dan tidak pernah tertawa, tetapi cuek sama keadaan. Misalnya ada yang menyatakan perasaan pada abrisam, dia bodo amat. Ada kesempatan untuk mendekati primadona kampus, dia bodo amat katanya 'entar-entaran aja lah, nanti juga dia ngejar gue' akhirnya primadona kampus sekarang sudah milik orang lain. Singkatnya terlalu meremehkan sesuatu.

"Pengen tak hiiih" Omel Kim dengan tangan yang mengepal geregetan.

Kim pulang dengan kesal, gimana nggak kesal kalo kertas bahan penelitian Kim ada yang hilang.

"Kim, papa abis belikan kau baju. Besok kau sama kakak mu kan libur, pake ini ya"

"Emangnya besok mau kemana pa?"

"Makan-makan kita" Kata papanya sambil senyum lebar.

--- To be continued ---


Abrisam Adibrata

Kimberly Siregar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kimberly Siregar

Kimberly Siregar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dek Damar A.k.a Damar Abiwara

a Damar Abiwara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elina Siregar

Elina Siregar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 

Hallo, terima kasih udah mau menunggu. Maaf aku bikin kalian nunggu lama.

Cerita ini sebagian besar aku revisi aseloleee. Mungkin lebih ke mengubah isi cerita ini, kenapa? Karena cerita sebelumnya nggak jelas alurnya.

Selamat membaca, semoga suka^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kita Nikah? | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang