Kedua

41 4 0
                                    

TOK..TOK..TOK...

"Dek , buka pintunya"
Suara ketukan dan panggilan dari luar membuat ku terpaksa membuka pintu .Lagian ketika seseorang sedang marah dia perlu pelampiasan bukan ? Hey, jangan munafik jika lo bilang nggak.
KREK...
    Suara pintu yang kubuka menampilkan sosok wanita tinggi dengan berparaskan cantik dari balik pintu .
"Kamu kenapa dek ? Marahan lahi sama mama?" tanya Keyla ,kakak perempuan satu satu nya yang kupunya sambil mengelus rambut panjangku.
   Aku langsung menepis tangan nya kasar
"Kenapa ? Lo seneng kan? Gue bukan marahan lagi sama mama , tapi marahan terus. Emang pernah yah lo liat gue sama mama akrab kayak lo sama mama ?  Hah ? JAWAB!! " bentak ku kasar dengan kakak perempuanku itu . Awalnya ia terkejut , namun seperkian detiknya ia kembali tenang
"Apa sih yang kamu bilang dek ? Mana mungkin kakak seneng liat kamu sama mama berantam,kakak sedih . kakak juga sebenernya gak suka liat kamu dimarahin terus sama mama,kakak pengen bela tapi nanti kamu tambah dimarahin sama mama " ucap nya panjang lebar sambil meneteskan air mata  didepanku ,jujur ini pertama kali aku lihat kakak nangis didepanku . Karna yang ku tahu dia sedikit pemalu buat nunjukin perasaannya dia.

   Kuberanikan diriku merengkuh tubuh kakak ku ,memeluknya erat . seakan takut kehilangan sosoknya .
"Mma..aafin..aku ..kka..aak" ucapku terbata bata suara khas orang sehabis nangis .

Perlu lo tahu , gue bukan tipe orang yang sama ratain manggil orang. Gue gak pernah manggil gue -elo sama keluarga gue ,terkecuali kalau lagi marah atau badmood. Gue-elo mode on,jadi lo jangan bingung kalau tiba tiba gue ngomong pakek aku kamu.

"Iya kakak maafin,tapi kamu harus tenang. Jangan nangis gini ,nanti cantik adek kakak ini ilang loh " senyumnya sambil menghapus air mataku dengan halus.

Sesaat setelah gue tenang ,kakak gue nanyak pertanyaan yang malas buat gue jawab.

"Sekarang cerita sama kakak ,kamu kenapa lagi sama mama ?"

"Maaf kak , aku gak mau bahas soal itu " jawabku sedikit melemah.

"Oke ,gak papa kalau kamu gak mau cerita sekarang . Tapi nanti kalau kamu mau cerita , kakak siap jadi pendengar "

"Iya"

"Yaudah kalau gitu ,kakak keluar dulu mau lihat keadaan mama " lanjutnya melangkah keluar pintu.

Gue mengangguk anggukkan kepala tanda kalau gue setuju kakak gue keluar. Gue perlu tenagin otak gue yang sedikit kacau

*******&*****
Hau, gimana ini partnya ? Masih abu abu gaje yah ? Hhaha....

   Salam buat semua {•π•}

You're The ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang