Kegiatan terakhir telah selesai kini kami telah berada diluar lapangan menuju parkiran. Sungguh melelahkan, dari pagi hingga malam kegiatan tersebut berlangsung. Aku pun berpapasan dengan Aldred.
"Hai, Di!" panggilnya.
"Hai, mau pulang?" tanyaku, entah kenapa sekarang aku jadi banyak tanya terhadapnya.
"Hm, iya nih. Btw, lo udah nulis ID Line kan? Soalnya nanti mau dibikin-in grup." jelasnya.
"Oh udah kok Al. Btw juga, jangan lupa follow instagram gue ya." pintaku lagi, yang entah kenapa kalimat itu keluar.Seperti ada magnet kebahagiaan, ketika aku berada di samping Aldred. Sejak kejadian tadi sore, membuatku agak sedikit paham, bila seseorang akan terlihat baik dan buruknya ketika kita sudah mulai mengenal dan mendekatinya. Bahkan dalam satu kelompok pun sudah diketahui seperti apa Aldred dimataku. Dia tidak sok pintar dan banyak tanya. Melainkan pembawaan-nya memang seperti itu.
"Oh oke, nanti gue bikin list deh di grup khusus yang punya instagram. Jangan lupa juga subscribe channel youtube gue. Hahahaha." ucapnya sambil tertawa bersama senyuman dan lirikan-nya.
Ya, aku mengerti sekarang, entah apa yang dirasa aku ketika itu. Laki-laki yang baru sehari ku kenal saja bisa membuat bahagiaku tiba-tiba terukir. Tidak tahu, dan aku hanya menginginkan untuk pulang, sebab bisa-bisa seorang Audie bisa salah tingkah dengan seorang Aldred, Al yang tidak ku sukai sebelumnya.
"Hm.. Emang punya?" tanyaku sambil balik memberi senyuman.
"Lagi proses, sih." jawabnya.
"Oh gitu, semoga sukses ya, hm, btw gue pulang dulu ya mobilnya udah dateng. Bye!" ucapku sambil pamit. Sebenarnya, masih ingin berlama-lama, masih ingin berbincang hangat tapi waktu hari itu sudah berakhir, dan kami harus pulang ke rumah kami masing-masing."Bye too. See you, Di!" jawabnya sambil tersenyum. Lalu, aku meninggalkan tempat kita bediri dan berbincang hangat, begitu juga dia.
Sesampainya dirumah, aku melihat ponselku, belum ada apa-apa. Masih sepi. Aku putuskan untuk melihat instagram, aku pun ketiduran hingga pagi.
Ketika pagi menyapa, aku melihat jam pukul sembilan pagi. Aku masih ditempat tidur. Melihat handphone kembali. Dan ya, seribu lebih pesan ada di room chat line ku. Tidak mengerti apa yang mereka perbincangkan.
1121+ pesan belum terbaca.
Aldred : "Hai All!"
Valery : "Hai!"
Aldred : "Lagi apa nih?"
Valery : "Lagi napas."
Benny : "Oi"
Lina : "Halo!"Malas membaca pesan dari atas yang sudah banyak itu. Akhirnya, aku melihat kebawah. Banyak, yang mereka perbincangkan. Tiba-tiba, Al mengeluarkan pesan lagi, aku segera menjawabnya. Entah jari jemari ku seakan gesit bila ada sesuatu yang berhubungan dengan Aldred.
Aldred : "Kalian main game gak?"
Audie : "Enggak."
Aldred : "Pftt.. Baru nongol nih bocah satu."
Audie : "Ya maap bro, abis pagi-pagi pesan udah 1000+ aja."
Aldred : "Wkwkwk. Lagi apa lu?"
Audie : "Main hape."
Aldred : "Oh oke."
Stevan : "SPAM!"
Clariss : "Tau nih! Berisik siang-siang."
Valery : "Sssttt."
Audie : "Maaf ya semua:)"Aku pun mematikan data seluler handphone-ku. Tidur. Ya aku mengantuk sekali padahal baru 3 jam yang lalu bangun. Supaya tidak tidur ku putuskan untuk membuat pancake. Entah pancake yang ku buat hanya pancake saja, tidak pakai garnish apa-apa. Seperti kue dorayaki-nya doraemon.
Setelah adonan jadi, kuambil teflon yang mengantung di tembok dapur. Dan mulai memasukan adonan pancake ke dalam teflon.
Tidak ada 30 menit, pancake sudah ku hidangkan, 10 lapis. Dan ku habiskan sendiri. Sebelum memakannya, yang kulakukan adalah memfoto-nya.
Malam telah tiba, Minggu malam Senin. Setelah belajar untuk sekolah besok. Aku pun memutuskan untuk melihat handphone ku lagi. Tetap. Grup tetap ramai. Aku pun ikut berbincang hangat disana.
Audie : "Udah rame ya."
Steven : "Sssttt lagi push rank."
Audie : "Iya dah.."
Aldred : "Halo!"
Audie : "Halo² hai!"
Aldred : "Lagi apa Di?"
Audie : "Lagi otw baca wattpad nih."
Aldred : "Oh baca wattpad juga?"
Audie : "Iya, kenapa emang?"
Aldred : "Dulu gue sempet nulis, eh tiba-tiba ilang gitu gatau kemana, nyesek sumpah!"
Audie : "Astaga yang sabar yaa."
Aldred : "Nyesek banget, Di."
Stevan : "Spam! Gua lagi push rank jadi ngelag nih!"
Aldred : "Mute notif aja sih."Aku memutuskan untuk tidak melanjutkan dan membaca wattpad. Baru membuka cerita yang ingin dibaca. Ada notifikasi chat pribadi dari Line. Dan itu dari; Aldred.
Aldred : "Suka genre wattpad apa?"
Audie : "Banyak sih."
Aldred : "Ya apa?"
Audie : "Fiksi remaja, percintaan, sama fantasy tapi ga terlalu."
Aldred : "Kalo gue lebih ke horror."
Audie : "Oh gitu, gue gaterlalu suka baca horror sih Al."
Aldred : "Coba deh lu baca ini."Aldred mengirimkan link salah satu cerita horror yang ia maksud. Aku tidak berani membacanya. Tapi, ia memaksa, untuk mencoba. Sebab katanya, tidak ada yang salah bila di cari tahu dulu, jangan takut katanya.
Aldred, dialah yang satu orang yang mengajariku sesuatu yang tidak pernah ku temui. Laki-laki yang berbeda, dengan laki-laki yang kutemui sebelumnya, dulu saat bersama dia, tidak ada sesuatu yang ku temui bersama Aldred. Sesuatu yang sedari dulu ingin ku temui.
Audie : "Al!!!!! Wah gelaseh ceritanya."
Aldred : "Serukan?"
Audie : "Takut oi."
Aldred : "Slow aja Di. Gausah takut itu cuma cerita kok, anggep aja kamu lagi cari pengetahuan."
Audie : "Tapi b aja sih pas gue baca hehehe."
Aldred : "Okay."Aku hanya membacanya. Karena, tidak tahu apa yang ingin diperbincangkan selanjutnya.
Bahagia. Hanya itu saja, tidak ada yang lain. Menyukai? Ah, aku tidak tahu bila itu. Lebih tepatnya, tidak bisa mendeskripsikan perasaan ku sekarang.
Pagi-pagi sekitar pukul enam, aku melihat handphone-ku. Aldred mengirim pesan.
Aldred : "Pagi."
Astaga. Baru dia, yang memberiku ucapan 'Pagi'. Tidak kusadari, selingkar senyum terlukis diwajahku, sembari mengirim pesan balasan selamat pagi untuk Aldred. Berjalan menuju sekolah dengan semangat. Sesampai-ku dikelas.
"Wih, semangat amat nih si Audie." ucap Cella. Yang sedang duduk dan menonton drama Korea. Yang tidak pernah ketinggalan.
"Ah, biasa aja. Lagi seneng aja Cel." ucapku, masih sambil senyum-senyum tidak jelas.
"Ada apa sih nih? Kaya-nya baru kenal sama orang baru di kegiatan baru nih." goda Lina. Yang baru datang dan langsung duduk. Bergabung dengan cewek-cewek jurusan akuntansi lainnya.
"Hahaha aku yakin kamu udah tau Lin. Kan kamu ada disana." ucapku. Sambil melirik sinis ke arah Lina, lalu tertawa.
"Nih si Audie, baru kenal sama yang namanya Aldred. Di perjalan pulang pas di mobil, mukanya ke tekuk. Eh pagi-pagi gini mukanya senang banget." jelas Lina.
"Oh jadi kamu suka sama Aldred itu?" tanya Cella.
"Enggak tau Cel, aku masih bingung soal perasaan." ucapku dengan nada suara yang mulai mengecil.
"Masa lalu? Astaga Di, kamu tuh udah bersama orang baru dan teman-teman baru. Jangan terlalu larut. Perasaan kamu harus berjalan normal lagi, Di, jangan terlarut dalam masa lalu yang menyakiti kamu." jelas Cella.
Iya Cella benar. Jangan selalu terlarut dalam masa lalu yang entah sampai kapan berakhir bila aku sendiri tidak segera mengakhirinya. Hanya karena masa lalu saja, aku jadi menutup perasaanku, hanya karena kecewa aku mengunci inginku yang selalu menggebu, Audie kamu sudah salah terhadap hidupmu sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/158077571-288-k158660.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
December
RomantikSeseorang bisa mendengar cerita juga bisa mempunyai cerita. Dapat memiliki kemampuan mendengar dan dapat memiliki kemampuan untuk merasakan. Setiap detail kejadian dalam hidup ada yang dapat diambil makna baiknya dan bisa juga tidak. Serumit itu.