"Oke Fix... guys, gue nggak mau disini kita kecewa karena kekalahan. Mau menang, mau nggak, yang penting, kita udah berusaha semaksimal mungkin, Oke?"
Stela menguatkan Buterfly Geng sekali lagi saat mereka sudah berada di lokasi tanding Dance antar sekolah. Sedari tadi, mereka sedang menunggu giliran karena mereka ada di urutan kesepuluh, bisa di hitung sih, yang ikutan lomba, sekitar sepuluh tim banyaknya. Dan ya!!! Smile Crew yang terakhir. Bisa kebayang nggak deg-degannya?
Yang udah maju itu sekitar delapan tim. Tinggal satu tim lagi yang maju kemudian di lanjutin sama Smile Crew.
Dari tadi, Gyna, Zarra dan Syalom merasa deg-degan dengan apa yang akan terjadi nanti di atas panggung. Apakah tim mereka akan maksimal atau malah sebaliknya. Dari tadi, banyak banget tim Dance yang bagus-bagus. Dan mereka itu pada jago-jago.sedari tadi Stela menguatkan Timnya dengan menunjukan Yel-yel karena timnnya keliatan nggak Pede, Berharap, timnya nggak nervous gitu. Stela emang udah berjuang mati-matian buat timnya biar nggak pada takut.
"Pede aja lagi. Kita kan pada kece-kece. Bayangin aja kalo kompetisi ini kayak kompetisi yang pernah kita ikut satu tahun kemaren". Kuat Stela saat iya melihat kawan-kawannya yang lain seperti gundah.
Yang lain mengangguk.
Kecuali, Bintang yang sedari tadi cuma bengong doang. Dia nggak setakut yang lain. Dia-pun enggak segundah yang lain.
Nah, kalo Bintang sendiri? Dia dari tadi nggak mikir soal Dance. Dia mikirnya cuma tentang Syalom dan Ariana yang bakal dia bongkar rahasia mereka nanti saat Lomba Dance ini berakhir."Bin..." selidik Gyna saat dia melihat sahabatnya itu terdiam tanpa ikutan nunjukin yel-yel dari Smile Crew.
Bintang terperangah, dia melihat Gyna yang sedari tadi mengayunkan tangan didepan muka Bintang.
"Lo kenapa sih?? Sakit??" Gyna bertanya. Stela dan lainnya cuma ngeliat Bintang dengan intens. Dan tatapan mereka sinis.
Kenapa sinis? Mereka nggak mau ya, gara-gara Bintang bengong begitu nanti jadi kalah dancenya.Bintang geleng-geleng.
"Lo takut? Sama kok Bin. Tapi jangan khawatir. Nggak papa kok kalo kita nggak menang". Zarra menguatkan. Padahal, sebenernya dia takut juga. Kalo misalkan Smile Crew kalah, acara beli gamis baru bakal batal."Anu.. gue mau pipis. Kebelet."
Bintang alesan. Dia nggak mau terus terang soal 'bongkar rahasia' itu.
Takutnya nanti, sebelum Stela udah naik panggung, dia udah pingsan duluan denger cerita dari Bintang."Ya udah cepetan. Bentar lagi Street Pass bakal maju". Balas Gyna sambil melihat penonton yang lagi seneng-senengnya nungguin idola mereka tampil. Dan entah kenapa, saat Nama Street Pass di sebut, penonton jadi tambah banyak dari sebelumnya. Nggak tau berasal dari mana. Tiba-tiba muncul gitu aja.
Dan Yapp!!.
Street Pass emang banyak sih yang ngefans.
Kata Bintang, Street Pass bisa maju karena Ada mantannya si Vely disana. Kalo nggak ada Vely, boro-boro Street Pass terkenal.
Vely kan keren, terus jago Dance. Kece lagi. Pokoknya, Vely itu cakep. Padahal dia pribumi asli lho.
Bukan keturunan Bule atau apalah itu namanya kayak pemeran-pemeran di wattpad yang sering Bintang baca.
Kayak keturunan Bule cantik terus nama panjang kayak kereta lah, keturunan konglomerat pake mobil sport ke sekolah lah, dan juga, yang punya sekolah itu bapaknya do'i lah.
Bukan.
Vely bukan seperti itu.
Dia hanya manusia biasa yang masih bisa di hayalkan wujudnya.Bintang terperangah. Kenapa bisa ada Vely di dalam otaknya? Mungkin gara-gara Bintang denger Gyna ngomong soal Street Pass bakal maju.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOPE(gxg)
Teen Fiction"Makanya ubah penampilan lo! Mandi sekali-kali. Siapa yang mau sama lo kalo penampilan lo kaya gembel begini? Tikus aja lari!!!"