***
Kirin dan Daniel saat ini tengah duduk bersanding di hadapan ibu Daniel. Entah mengapa Kirin merasa takut dan gelisah, kenapa hari ini harinya sangat kacau sekali. Semua keluar dari bayangannya, bahkan sekalipun ia tidak pernah memimpikan hal semacam ini akan terjadi di kehidupannya. Jujur saja Karin tidak tahu harus apa ia sekarang.
"Jadi, sejak kapan kalian memulai hubungan ini?"
Deg
Keringat dingin mulai muncul dari telapak tangan dan kepala Kirin, bagaimana ia bisa menjawab semua pertanyaan-pertanyaan nantinya? Bahkan ia sendiri belum menerima apa saja tugasnya dan skenario apa yang akan dimainkan oleh perannya sebagai kekasih bayaran.
Kirin melirik sekilas pada Lelaki di sampingnya yang tampak biasa saja. Kenapa di saat genting seperti ini, lelaki tersebut terlihat santai? Apakah dia tidak takut sama sekali bahwa rencananya ini akan gagal sebelum di mulai.
Kirin dapat melihat Daniel memutar bolamatanya jengah di saat pertanyaan itu muncul. Oh ayolah! Bukankah sikapnya terhadap orang tua tidak sopan. Benar-benar manusia tidak punya perasaan.
"Oh! Ayolah mom! Kenapa harus menanyai kami di saat jam kantor seperti ini? Kami bahkan melewatkan makan siang karena pertengkaran ini, sekarang mom bahkan sudah menyita waktu meetingku dengan client." Daniel berucap dengan sedikit kesal.
Ibu nya hanya mencibir mendengarkan penuturan Daniel yang melayangkan protes padanya.
"Baiklah mom akan pulang. Tapi nanti malam kalian harus datang ke rumah!" Ujar ibu Daniel sembari beranjak dari duduknya.
"Maaf mom. Aku sudah ada janji makan malam dengan client ku, aku rasa lain kali saja" Ucap Daniel santai kemudian ikut berdiri. Kirin yang melihat hal tersebut ikut berdiri namun tetap tertunduk.
Ibu Daniel menolehkan wajahnya menatap Daniel malas.
"Baiklah kalau begitu biar kekasihmu itu saja yang darang ke rumah!" Tegas ibu Daniel yang membuat jantung Kirin seakan ingin melompat keluar dari dalam tubuhnya.
"Astaga mom! Jasmine itu asisten pribadiku, kalau aku ada janji dengan client tentu saja ia akan ikut denganku!" Ujara Daniel kembali dengan nada malasnya.
Ibu Daniel menatap keduanya dengan tatapan curiga
"Kau? Sejak kapan kau memiliki asisten pribadi Daniel?" Selidik sang ibu.
"Sejak hari ini mom! Kami masih mendebatkannya tadi kalau mom tidak datang tiba-tiba dan menunda perdebatan kami. Tapi keputusanku sudah tidak bisa diganggu gugat!" Ujar Daniel tegas. Oh pintar sekali Daniel membuat alasan.
Jujur saja Kirin bingung harus melakukan apa saat ini, Daniel sudah memainkan perannya, sedangkan dirinya yang bingung hanya diam sedari tadi tanpa tahu harus berbuat seperti apa. Ia harus menguras isi kepalanya demi mencari-cari alasan yang sepadan dengan cerita yang sudah dimulai oleh Daniel.
Ibu Daniel sedikit curiga ketika mendengar penuturan Daniel tetapi melihat tingkah Kirin sepeti tidak ada yang terjadi.
"Kenapa kau memaksanya menjadi asisten pribadimu? Dan kau—tunggu dulu, siapa namamu—?"
"Ki—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life Destiny
FanfikceTakdir yang membelenggu Kirina Jasmine dalam ke tidak berdayaannya melawan kejamnya Kehidupan, membuatnya terpaksa mengambil suatu keputusan yang sangat bertolak belakang dengan hati nuraninya. Dan.. Ada apa gerangan dengan seorang Narendra Daniel P...