BAB 3

36 13 0
                                    

***

"Hmmm.. Jadi sekarang kau menyesal?" Santai Kirin yang tengah duduk manis di karpet sambil mengunyah keripik, entah sudah berapa bungkus telah ia habiskan.

"Tidak ada gunanya. Ibuku sudah terlanjur tahu" Daniel berucap datar dari balik tablet yang bertengger manis di salah satu tangannya yang menutupi wajah tampan tersebut

Kirin mendengus memutar bola matanya
"Lalu?" Ujarnya jengah

"Yakinkan mereka." Daniel yang selalu bersikap datar.

Tuk

Satu butir kacang mendarat sempurna di wajah Daniel yang membuat lelaki tersebut menatap Kirin tajam.

"Caranya? Dasar bodoh!" Ucap Kirin membalas tatapan Daniel sengit.

"Seharusnya kau mengingat namaku! KI-RI-NA! KIRINA!!" Ujar Kirin menekan setiap penggalan kata di dalam namanya.

"Dan Itu mirip dengan nama mantan kekasihmu yang membuatmu melajang sampai saat ini! Kau pikir keluargamu akan percaya?! Ayolah Daniel, mana mungkin mereka percaya dengan lelaki yang memilih melajang setelah kematian calon istrinya dan sekarang malah menjalin hubungan dengan perempuan lain dengan nama yang sama? KIRINA MELATI PUTRI dan KIRINA JASMINE. WOW sekali!!" Lajut Kirin berucap panjang mengejek Daniel.

Daniel memejamkan mata dan menghela nafasnya pelan, mengontrol emosi yang ada pada dirinya.

"Itu sudah 8 tahun yang lalu." Ucapan Daniel terdengar sedikit dipaksakan.

Kirin tertawa mengejek.
"Kau pikir mereka akan percaya semudah itu tuan Narendra? Jika media mengetahui hal ini, setiap halam utama surat kabar yang ada di kota ini akan memuat berita 'Pengusaha Muda dan Sukses 'NARENDRA DANIEL PIRATA' kembali terikat tali asmara dengan wanita muda yang memiliki nama sama dengan mendiang kekasihnya yaitu KIRINA JASMINE!' Wow Daniel Wow!"

Brak!

Remote tv itu berhasil hancur berkeping-keping setelah menubruk dinding dengan keras.

"Bisa tidak?! jangan terus membahasnya?!" Daniel menatap Kirin dengan mata yang menyalang.

Kirin terkejut, tubuhnya mematung melihat Daniel yang telah berdiri tidak jauh di sampingnya dengan tatapan beringas yang jujur saja sangat mengerikan.

Kirin menunduk
"Ma-maaf"

Hanya itu suara yang terdengar untuk yang terakhir kalinya.

***

Kirin mengusap matanya pelan menyesuaikan cahaya yang ada di ruangan tersebut. Ia duduk dari tidurnya kemudian memperhatikan sekitarnya.

Beberapa saat kemudian ia mencoba mengingat kejadian yang sebelumnya terjadi. Ia tertidur di karpet di depan tv setelah Daniel pergi meninggalkannya pergi entah kemana. Yang ia ingat.. setelah Daniel berteriak padanya, ia merasa terlalu takut mengangkat kepalanya hingga kantuk menyerangnya dan kemudian ia tertidur.

Kirin beranjak menuju dapur untuk meminun segelas air mineral. Kemudian berlalu menuju kamar Daniel, membuka pintunya perlahan dan mendapati ruangan tersebut kosong.

Our Life Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang