GURU PRIVAT

23 8 0
                                    

Hidup selalu ikhlas  layaknya sebuah daun yang berguguran  mengukuti arah angin kemanpun berada.

"Huftt.."
Untung  aja gua langsung cabut  kalok nggak bisa di ocehin  gua sama gilang" 

Moga aja dah gua dapet murid unyuk-unyuk manis gitu . Harap naya dalam hati.

"Eh? Tapi tunggu  dulu,inikan gua lagi otw  rumah murid gua ya."
"Tapi ini kenapa gua pantengin maps, kagak ketemu-ketemu  rumah nya apa gua tanya mamang somay di pojok jalan itu ya?"
Ucap naya sambil berjalan menuju mamang somay tersebut.

"Mang" kata nara kepada mamang somay.

"Iya,ada apa neng?"

" mauk tanyak  rumah keluarga danendra dimana ya?"sambil memberikan allamat.

"Oh,itu neng rumah keluarga pak danendra,di pojok perematan,sebelah kanan"

"Oh, iya.eh, mang ngomong ngomong somaynya masih gak ya?"

"Masih neng "

"Btw naya laper nih mang,mintak siomay nya satu porsi ya?gercep mang!"
"Ok, neng geliss"

Tiga menit kemudian naya sudah melahap siomay nya.

"Mang makasih ya,atas info nya"

"Iya neng sama sama"

"Ya udah naya mauk ke rumah keluarga danendra dulu mang"

"Iya neng ati ati"

"Iya mang"ucap naya sambil berjalan melangkah mencari kediaman rumh keluarga dannendra.

Rumah pager cream pojok  perempatan apa itu ya rumahnya? Ah mending  gua tanyak sama tukang satpam  aja deh. Guman naya dalam hati.
"Permisi pak mauk tanyak?"
  
"Hmm,mauk tanyak apa mbak?"ucap sang satpam sambil merapihkan kumis tebalnya.

"Ini rumah kediaman pak danendra bukan?"

"Iya,bener ada urusan apa ya mbk dengan tuan dendra?"

"Ohh,, ini pak kebetulan saya adallah  guru privat ocio saxviar "

"Ow,ya udah deh mbk biar cepet saya panggilin  bik surti dulu."

"Surtii!" Surti  yang dipanggil
langsung keluar  dari dalam rumah.

"Aduhh,ada apa to bud?"

"Ini low ada guru privat barunya non acio."

Wahh gua dapet murid tajir nih,gua jadi penasaran kekmana orang yg punya rumh ini.ucap naya dalam hati.

"Mbak!!..ye malah ngelamun "ucap bik suti.

"Eh?" Nara yang kaget dan baru sadar dari lamunan nya.

"Ayokk mbak ikut saya masuk "ajak bik suti yg khas dengan logat jawa nya.

Krekkk..suara pintu terbuka
"Non,ada guru baru non udah datang lohh."Ucap bik surti kepada majikan kecilnya.

"Oh,.suruh masuk bik."
Naya yang mendengar nya langsung masuk kamar murid barunya itu.

"Haii acioo ,kenalin nama kakak naya.kakak akan menjadi guru acio."

"Tunggu!! Jadi ini bener kakak yg jadi guru acio? Tapi kok beda ya sama guru acio yang sebelum belumnya?ini kaka kenapa pakek celana jeans? Biasanya tu guru acio pakek baju sama celana bahan,lagi ini kenapa ya kakak kok nggak pakek tas ransel yang isinya buku tebel?kok malah pakek tas selempang?"Kata acio sambil melihat penampilan naya dari atas hingga kebawah.

"Oh ini,..initu model guru jaman now,heheh..kalok soal nggak bawa buku cetak,kakak males ribet kalok bawa di rumah jadi sebagai gantinya kakak bawa table ." Kata naya dengan mukak cengo.

" Kata naya dengan mukak cengo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

Ow, ya udah deh terserah kakak,kakak siapa tadi? Ucap acio sambil menunjuk  kearah naya.

"Naya,kakak naya"
"Iya, kak naya.kita langsung aja belajar nya biar cepet ."

"Oke,hari ini kita belajar b.inggris."
Moga aja gua betah ngajar ni anak cebong,mana ni anak judes lagi.kata naya dalam hati










Waktu terasa semakin cepat.dan naya pun sudah selesai dari pekerjaan nya.

" cio,pembelajaran kita cukup sampai sini besok kita lanjut materi selanjutnya oke?"Ucap naya sambil beranjak dari kursi belajar nya.

"Tunggu kak."ucap acio sambil memegang lengan naya.

"Iyaa?".

"Acio mauk tanyak sesuatu sama kakak boleh?"

"Iya, boleh kok.mauk tanyak apa.hmm?"naya sambil menatap acio.

"Kakak mauk nggak jadi temen acio?

"Emm,gimana ya?"kata naya dengan ekspresi bingung.
"kakak mauk asalkan ada satu syarat."sambung naya.

"Apa kakak syarat nya?"acio bertanya dengan antusias.

"Syarat cio jangan males malesan kalok lagi belajar oke?"

"Yahhh,,"

"Tapi yaudah deh nggak papa tapi kakak harus mauk ya jadi temen sama bunda cio?"

"Eh?" Naya kaget atas perkataan cio.

"Emang bunda cio kemana?"

"Kata papa, bunda cio udah di suatu tempat yang indah,bunda cio udah sama tuhan"

Tak ingin melihat anak itu sedih naya langsung mengalihkan pembicaraan tersebut.

"Ok,kakak mauk jadi temen sama bunda cio." Naya sambil tersenyum kearah cio.

"Beneran kak?"

"Iya, beneran." Kata narameyakinkan acio.

"Janji?" Acio mengulurkan jari kelingking nya.

"Janjii."

"Yess, sekarang cio punya temen sama bunda "

Nara hanya tersenyum dan mengusap kepala acio. "Cio ini udah sore kakak harus pulang."

"Tunggu kak,jangan pulang cio mauk kasih tauk ke papa kalok cio punya temen baru."

"Cioo,ini udah sore sayang kakak harus pang ."

"Ya udah deh kakak hati hati yaa.."

"Iyaa,dahh cio." Kata naya sambil melambaikan tangan nya kearah acio.
"Dahh,bunda kakak"



Adak adak aja tu bocah manggil gue bunda kakak, tapi nggak papa lah.kasian juga gue sama tu bocah.kata naya dalam hati.seraya berjalan keluar menjauhi rumah keluarga danendra.

NARA√NAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang