Tikungan Cewek Putih

11 3 0
                                    


                                               Lumajang, 2018

Bila pernah bercerita kepadaku bahwa dirinya pernah menyukai seorang cowok dari jurusan TKJ (Teknik Komunikasi Jaringan), bagaimana nervesnya dirinya saat berbicara dengan cowok itu meskipun pembicaraannya hanya seputar laptopnya yang rusak sampai pahitnya ditikung temen sendiri. Hahaha.
Memang bukan termasuk kedalam kategori tikung sih karena si cowok dulu yang suka dengan temannya. Hahaha. Mm, kisah yang cukup menyedihkan ya Bi. Hanya itu komentar yang keluar dari mulutku karena bagaimanapun aku termasuk sahabatnya yang sedikit kejam.

Siang itu....
" Oooi beli makan yuk! "
" Males ah, gue bawa bekal. "
" Nah kita habisin aja bekalnya curut satu ni. "

Dengan seenak jidatnya Juki memukul kepala Bila." Aww, sakit bego. " Ringis Bila.

" Elo sih, emak gue itu masak buat anaknya bukan buat ente-ente semua. " sewot Juki.

Tapi Juki nggak tau aja, bekal yang dia bawa udah gue comotin." Yak, Upil Onta. Wah lo. Wah makanan gue lo habisin. "

Masih dengan mulut yang penuh gue mencoba menjawab " Apaan sih, gue cuma makan dikit. "

" Apanya yang-"

" Assalamualaikum. " bunyi salam dari dekat pintu membuat seisi kelas menghentikan kegiatannya.

Ndu, dia datang.

" Waalaikumsalam. "

" Permisi, maaf saya mengganggu sebentar." Kata pemuda yang kuyakini jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan).
"Iya silahkan. " kata Bila dengan tersenyum.

Aku tidak tau Ndu, kalau 2 kata yang aku ucapkan saat itu akan mengundangku dalam kepahitan.

" Saya mau mempromosikan jasa perbaikan komputer, mungkin mbaknya atau masnya yang laptop atau handphone nya lagi rusak atau eror bisa datang ke kami. " Terangnya tanpa gugup sekalipun" murah lo mbak mas, kami jamin kualitas hasilnya oke. Karena kami bekerja sama dengan kantor yang ada di Surabaya, jadi terjamin hasilnya. "

Entah kenapa aku menyukai sosoknya yang tegas, berwibawa dan tanpa malu bekerja untuk mendapatkan tambahan uang.

" Baiklah, kalau begitu saya akan meninggalkan nomer saya disini. " Cowok itu menempelkan kertas yang ada nomor handphone nya didepan mading kelas.         " Assalamualaikum. " Kata terakhir darinya dan dia menghilang dari kelas.

Juki dengan tingkah Centilnya berjalan kearah mading untuk mencatat nomor pemuda tadi sambil cengar - cengir.

Aku yang terkenal jahil juga tidak tinggal diam " SIKAT JUK " teriakku sampai membuat seluruh kelas tertawa. Memang ada ada aja tingkah kami jika sudah berkumpul.
Sorenya, Bila berniat menghubungi pemuda tadi karena memang laptopnya sedang bermasalah. Bila mengatakan semua permasalahan yang terjadi pada laptopnya dan cowok itu hanya menyuruhnya membawa laptopnya kesekolah untuk diperiksa.

Kau tau Ndu, aku sangat senang sudah mendapatkan nomornya. Yah! Meskipun aku membutuhkannya untuk memperbaiki laptopku tapi itu sudah cukup.

" Bagaimana mas? " Tanya Bila sopan, karena memang Bila belum mengetahui namanya.

Dikotaku, jika kita belum mengetahui nama seseorang maka kita akan memanggilnya dengan sebutan Mas, Mbak atau apalah. Yah, basa basi aja gitu  meskipun mereka sedikit lebih muda dari kita.

" Sepertinya keyboard nya kotor ini mbak dan laptop mbak lemot banget. " katanya setelah memeriksa laptop Bila.

" Trus gimana mas? "

" Pertama-tama, keyboard nya harus dibersihkan kalau nggak nanti terkena firus lalu rusak. Kedua, biar laptop nya nggak lemot harus diflash mbak. "

Girl's Diary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang