*
Hari telah berganti, Jungkook tetap membawakan Jaehyun bekal meski kemarin Jaehyun tidak mau menerimanya, bahkan menumpahkannya. Mingyu sudah melarang Jungkook untuk membawakan bekal bagi Jaehyun tapi anak itu tetap bersikeras membawakannya. Ya sudah Mingyu mengalah saja.
Jaehyun tetap menolak pemberian Jungkook, sama seperti kemarin. Jaehyun menumpahkannya. Jungkook tidak putus asa, ia masih saja mendekati pada Jaehyun. Jaehyun sampai marah dan mendorong Jungkook ke lantai.
"Dengar ya gembel! Sampai kapanpun kau tidak pernah jadi saudaraku!" teriak Jaehyun.
"Saudaraku hanya satu, yaitu Mingyu!" Jaehyun berteriak lagi. Membuat orang-orang disekitar terkejut mendengar ucapan Jaehyun.
"Benarkah? Kenapa baru sekarang kau menganggapku saudara? Kemana saja kau selama ini?" tanya Mingyu yang sudah berada dikelas kedua adiknya. "Kau bahkan tidak pernah memanggilku Kakak." sambung Mingyu, tangannya terulur membantu Jungkook berdiri.
Jaehyun menendang kursi sebelum pergi meninggalkan kelasnya. Entah mau kemana tidak ada yang peduli.
"Tidak apa-apa-kan Kook?"
"Tidak apa-apa kok Kak."
"Yaudah, duduk aja biar Kakak yang membersihkan ini." Mingyu memungut tempat bekal yang jatuh dilantai akibat dibanting oleh Jaehyun. Beruntung isi bekalnya hanya sedikit yang tumpah ke lantai.
#
Pulang sekolah Mingyu mengajak Jungkook pergi ke Mall. Mingyu ingin membelikan adiknya tas sekolah dan kebutuhan Jungkook yang lain. Jungkook hanya minta tas dan jaket pada Mingyu. Sebetulnya banyak yang diinginkan Jungkook ketika masuk Mall tadi, tapi dia tidak mau boros, beli seperlunya aja seperti pesan Ibunya. Mingyu juga membelikan untuk Taehyung tentu saja. Setelah membeli tas dan jaket, Mingyu mengajak adiknya untuk makan.
"Kak bukankah itu Jaehyun?" Jungkook menunjuk kearah dimana ia melihat Jaehyun. Mereka telah selesai makan di restoran, ingin ke parkiran mengambil motor.
"Iya benar, mau kemana dia jalan kaki gitu?" Mingyu malah balik bertanya.
"Kita ikuti saja Kak." ajak Jungkook. Mereka berdua mengurungkan niatnya ke parkiran, berbelok arah mengikuti Jaehyun.
Ternyata jaehyun mendatangi gerombolan remaja yang sedang nongkrong tidak jauh dari Mall. Penampilan mereka jauh dari kata baik-baik, meski kita tidak boleh menilai seseorang dari penampilannya.
"Jaehyun! Apa yang sedang kamu lakukan?" teriak Mingyu saat memergoki Jaehyung sedang melakukan transaksi dengan kelompok genk tersebut. Mingyu khawatir jika Jaehyun membeli narkoba atau yang lainnya.
"Kookie telpon polisi!" perintah Mingyu pada Jungkook.
Mendengar kata polisi gerombolan tersebut lari menyelamatkan diri mereka masing-masing, termasuk Jaehyun. "Jaehyun mau kemana?" Mingyu mencoba mengejar Jaehyun.
"Jaehyun! Awasss!"
Bugh
"Kakak!" teriak Jungkook melihat Kakaknya terjatuh. Sementara Jaehyun terduduk dengan tubuh gemetarnya.
Mingyu jatuh karena menyelamatkan Jaehyun yang tidak memperhatikan jalan. Mingyu jatuh kedalam gorong-gorong yang sedang dalam perbaikan, karena keteledoaran pekerja yang tidak memberikan tanda membuat Jaehyun tidak menyadari jika sedang ada perbaikan jalan.
"Kakak . . ." teriak Jungkook dari atas galian gorong-gorong. Jungkook sudah menitikkan air matanya melihat keadaan Mingyu. Pasalnya, gorong-gorong tersebut lumayan dalam, dan dasar dari gorong-gorong tersebut terbuat dari beton. "Kakak!" panggil Jungkook sekali lagi, karena Kakakny tidak merespon panggilannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
FanfictionKebahagian seseorang berbeda-beda, ada yang menilai kebahagian dengan uang, ada pula yang menilai kebahagian dengan kasih sayang. Mingyu, namja belasan tahun yang menginginkan kebahagian. Bukan dari materi, karena ia sudah sangat cukup dengan materi...