Jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, dua orang pria masih asyik terlelap dalam tidur di bawah selimut dan saling berpelukan. Salah satu dari pria itu menggeliat kecil, pria yang lebih dominan saat permainan di pagi buta itu perlahan membuka mata sipitnya. Ia tersenyum manis saat membuka mata, pemandangan pertama yang ia lihat adalah seorang pria yang tidak lain adalah kekasihnya sedang tertidur pulas dengan selimut yang menutupi tubuh telanjang mereka berdua.
Ia menyingkirkan rambut yang menutupi mata kekasihnya itu secara perlahan, karena tidak ingin membangunkan sang pemilik yang terlihat kelelahan karena ulahnya. Ia terus memandangi wajah menggemaskan kekasihnya itu, ah dia sangat merindukan suasana seperti ini, suasana ketika ia membuka mata di pagi hari dengan pemandangan yang menyegarkan, wajah terlelap orang yang ia cintai.
Ia mendekatkan wajahnya, kemudian mengecup kening pria yang sangat ia cintai itu, bersyukur karena ia masih mendapati kekasihnya dengan versi laki-laki.
"Sharanghae" bisiknya pelan
Ia mengubah posisinya sehingga berada di atas tubuh kekasihnya, perlahan ia mulai menciumi area leher jenjang yang terekspos di hadapannya. Ia membenarkan posisi tidur kekasihnya menjadi terlentang agar ia lebih leluasa. Sementara itu pria di bawahnya menggeliat kecil karena tidurnya terganggu oleh sentuhan yang ia lakukan.
Pria di bawahnya perlahan membuka mata kemudian mengusap sebelah matanya. "Hentikan..." Lirihnya dengan suara parau khas orang bangun tidur.
"Satu kali lagi oke?" Bisik pria di atasnya yang mendapat gelengan kepala.
Pria bernama Sunggyu itu pun mengangkat kepalanya kemudian memberikan tatapan memohon kepada pria di bawahnya itu.
"Sudah cukup, tadi pagi kau bahkan melakukannya lebih dari yang kau minta" ucap pria di bawahnya yang tidak lain adalah Woohyun.
Sunggyu pun terkekeh membenarkan apa yang Woohyun katakan, ia hanya terlalu semangat oke?. Ah, mengingatnya malah membuat Sunggyu semakin menginginkannya lagi. Sunggyu menyeringai, kemudian ia langsung hendak mencium bibir Woohyun, akan tetapi Woohyun memalingkan wajahnya membuat Sunggyu sedikit kesal.
Woohyun melirik ke arah jam yang tergantung di dinding, kemudian ia membulatkan kedua bola matanya. "Astaga! Kau kesiangan!" Seru Woohyun
Sunggyu pun langsung melihat ke arah jam, dan benar saja. Ia memukul kepalanya sendiri, kemudian mengambil ponsel yang tergeletak di atas laci samping tempat tidur. Ternyata ponselnya mati, Sunggyu baru ingat kalau ponselnya itu kehabisan baterai, pantas saja tidak berdering seperti biasa ketika managernya menelepon, pasti managernya akan memarahinya nanti.
Sunggyu menunjukkan ekspresi sedihnya, "Woohyun tolong aku" rengeknya. Sedangkan Woohyun memutar kedua bola matanya merasa malas melihat kelakuan kekasihnya itu.
Woohyun meminta Sunggyu untuk bergegas, Sunggyu pun segera mengambil handuk dan langsung berlari menuju kamar mandi. Dengan malas Woohyun terpaksa bangun dari tidurnya dan mengambil pakaian untuk menutupi tubuhnya setelah itu menyiapkan pakaian dan pergi membuat sarapan untuk kekasihnya.
Setelah selesai mandi dan memakai pakaian yang sudah Woohyun persiapan, Sunggyu pun bergegas mengambil ransel dan juga ponselnya lalau ia melangkahkan kaki terburu-buru untuk keluar dari dalam kamar, ketika Sunggyu hendak membuka kenop pintu, secara bersamaan Woohyun pun sudah berada di depan pintu hingga membuat mereka berdua terkejut karena hampir bertabrakan. Woohyun sudah membawa nampan berisi roti yang sudah di olesi selai dan juga segelas susu.
"Aku tidak sempat untuk sarapan Woohyun" ucap Sunggyu
Woohyun pun menatapnya dengan tatapan tajam, "Makan saja oke?" Ucap Woohyun sembari mengulurkan roti ke mulut Sunggyu memaksanya untuk memakan sarapan pagi yang sudah ia buat.
Sunggyu pun menurutinya karena takut jika Woohyun mengamuk nanti, iya mengunyah roti itu dengan cepat sementara Woohyun membantu membersihkan sisa roti di sekitar bibir kekasihnya itu membuat Sunggyu malah tersedak karena sikap romantis yang ia berikan. Woohyun pun segera menyodorkan segelas susu padanya dan Sunggyu langsung meminumnya.
"Pelan-pelan saja" ucap Woohyun karena khawatir
Sunggyu letakkan gelas yang sudah kosong itu di atas nampan, dan lagi-lagi Woohyun mengelap bibirnya yang terdapat sisa susu membuat Sunggyu berblusing ria. Seharusnya Sunggyu sudah terbiasa dengan perlakuan Woohyun padanya, karena sudah bertahun-tahun lamanya mereka bersama, akan tetapi Sunggyu hanya malu dan senang secara bersamaan.
"Aish, jika kau begini aku tidak tega meninggalkanmu" rengek Sunggyu sembari memeluk pinggang Woohyun
Woohyun mengembuskan napasnya merasa jengah dengan sikap manja kekasih yang tiba-tiba kambuh itu. Ayolah dia hanya pergi untuk syuting oke? Bukan pergi keluar negeri sehingga harus ada adegan drama seperti ini.
"Kau sudah terlambat Tuan Kim" ucap Woohyun agar Sunggyu segera pergi
Sunggyu pun melepaskan pelukannya, ia tatap wajah pria di hadapannya sebentar kemudian memberikan ciuman singkat di bibir Woohyun. Sunggyu melirik sebuah kalung yang melingkari leher kekasihnya itu, Woohyun sudah menjelaskan perihal kemunculan kalung itu saat mereka bercinta pagi buta tadi, akan tetapi Sunggyu masih sulit mencernanya, ia mengedikkan bahu tidak perduli yang terpenting Woohyun nya sudah kembali. Lagipula kalung itu cocok di pakai kekasihnya.
Sunggyu mengecup dahi Woohyun kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga Woohyun, "Ingat, jangan bermain di belakangku" bisiknya
Sunggyu tersenyum manis kepada Woohyun lalu langsung berlari pergi. Sementara Woohyun mematung di tempatnya.
"Mengerikan sekali" gumam Woohyun lalu bergidik
oOo
Seorang penyanyi muda berbakat menatap kebingungan seorang pria yang duduk di kursi berhadapan dengannya, ada sesuatu yang janggal menurutnya. Kenapa managernya itu tidak memarahinya seperti yang biasa dilakukan ketika ia terlambat? Dan malah mendiamkannya dan sibuk dengan ponsel pintar yang di genggam lalu kapan syuting akan dimulai? Bukankah mereka sudah melewati jadwal yang semestinya?. Pria yang lebih tua dari si penyanyi kini meletakkan ponselnya di atas meja kemudian menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.
"Ada perubahan dalam video musikmu" ucap sang manager sembari memijat pelipisnya
"Apa?!" Seru Sunggyu karena terkejut dengan apa yang managernya katakan, "Kenapa tiba-tiba?!" Lanjutnya lagi
Tentu saja Sunggyu tidak terima, dia sudah di beri tahu sebelumnya tentang konsep video musik barunya dan dia sudah setuju dengan konsep itu, tapi kenapa tiba-tiba saja di ubah tanpa berunding dengannya dahulu?.
"Si tua itu yang memerintahkan" ucap manager itu
Tentu saja si penyanyi tahu siapa yang di maksud dengan si tua, siapa lagi kalau bukan owner agency nya.
Sunggyu mengepalkan sebelah tangannya di atas meja, tentu saja dia marah, pembuatan musik video ini sudah setengah jalan di lakukan kenapa seenaknya di ubah?.
Sunggyu menggebrak meja kemudian ia berdiri, "Aku tidak setuju!" Seru Sunggyu mutlak
Sunggyu tentu saja menolaknya karena ia sudah lelah seharian syuting hari-hari sebelumnya, dan jika ia menyetujuinya sama saja sudah membuang energi dan waktu. Lagi pula ini musik video miliknya bukan si tua yang kadang menyebalkan itu jadi ia berhak juga memutuskan yang terbaik untuk musik video barunya.
Dengan kesal Sunggyu langsung meninggalkan ruangan itu dan tidak memperdulikan panggilan sang managernya.
TBC
Gyuwoo! BUKAN Woogyu!
Sunggyu TOP
Woohyun BOTTOMThanks!
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE
FanfictionWoohyun terkejut bukan main saat dirinya bangun di pagi hari dengan tubuh yang berbeda. Fanfiction Gender Switch pertama (Percobaan) BL > GS BL X GS