2

103 1 0
                                    

libur panjang telah usai, kini akhirnya sekolah pun sudah ramai dengan siswa siswi yang katanya rindu sekolah

*krriiiinnngggggg.... kriiiinnnggggg....*

bel sekolah telah berbunyi, seluruh siswa siswi serta guru melaksanakan upacara pengibaran bendera merah putih

siswa siswi dari kelas 10 hingga kelas 12 pun berbaris dengan rapih, hanya saja ada beberapa siswa yang baris didepan sebelah kiri dikarenakan tidak memakai atribut dengan lengkap

Bianca, dan Amel akhirnya sekelas lagi, tapi Laras beda kelas. mereka jalan ke kelas masing2 barengan

"Bi, jalan yang bener ah tar nabrak orang loh" Amel waswas karna bianca jalan mundur berhadapan dengan laras dan amel saking asiknya bercerita

*gubraakkk*

"aduh, kalo jalan liat-liat dong!" aku marah marah pada seorang laki laki yang tidak aku kenal siapa namanya.

cowo itu hanya diam dan melihatku dengan tatapan heran, aku tidak peduli dan langsung masuk kelas

"kan gue bilang apa, jangan jalan begitu. batu si dibilanginnya" gerutu amel sambil melambaikan tangan pada laras yang masih jalan lurus ke kelasnya

"tetep aja dia yang salah, emang dia galiat gua lagi jalan mundur gitu. cih" kesal bianca

Amel hanya menggelengkan kepalanya

"udah ah gua mau makan, laper. tadi gasempet sarapan" aku mengeluarkan tupperware dari tasku

"nih ambil" aku membuka tupperware yang berisi roti tawar dengan isi selai kacang dan coklat

"tumben lo ga sarapan, telat bangun?" tanya amel

"iya. biasa ade gue baru masuk sekolah gitu gamau telat katanya" jawabku

"eh bu Dwi masuk!! bu Dwi masuk!!" nopal heboh karna jam pertama diisi oleh guru killer

"ssttt sttt sttt"

anak anak sekelas langsung pada duduk di tempatnya masing masing

"eh dia walas kita?" tanya ku pada nopal yang duduk dibelakangku
*walas: walikelas

"kaga tau dah, jangan sampe dah. puyeng gua kalo dia jadi walas" sahut nopal geleng geleng, aku pun kembali menghadap papan tulis

"bi.." amel menyenggol ku dengan sikunya

"naon?" tanyaku

amel memonyongkan bibir nya dengan maksud menunjuk ke depan

"lah itu kan cowo yang tadi? ngapain dia disini?" tanyaku kaget

"jadi lo gatau dia siapa?" tanya amel

"ngga" jawabku singkat

"itu si kahfi yaampun bianca" amel menggaruk garuk kepalanya yang tidak terasa gatal

"oh jadi itu yang namanya kahfi" aku mengangguk kecil

"gue kira selama ini lo tau kahfi itu yang mana, taunya enggak" amel menggelengkan kepalanya dan membalikan buku paketnya ke halaman berikutnya

"loh itu dia ko ga dihukum si sama bu dwi?" tanyaku yang melihat kahfi sedang berjalan santai ke bangkunya

"iyalah oon, udah tau dia anak yayasan pasti alasannya ga jauh ketemu yayasan dulu" jawabnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUBBIASCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang