*1

8.5K 719 300
                                    

CHANGE

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warning : OOC, Sho-ai, typo dan lain sebagainya.

Happy Reading~

Hinata Shoyo, pemuda bersurai jingga  dengan manik mata sewarna madu.

Pendiam dan juga tak terlalu banyak menghabiskan waktunya untuk bermain. Ia hanya menghabiskan waktunya dengan belajar dan belajar.

Masalah klub Sekolah, Ia sejak masuk sma tidak memilih untuk ikut klub. Meski dirinya sering ikut kegiatan olahraga saat masa SMPnya. Tapi ah.. Saat memasuki masa SMA nya entah kenapa dia merasa hampa.

Ia tak berselera untuk mengikuti kegiatan klub, apalagi yang berhubungan dengan olahraga.

Menghela nafasnya lelah. Ia kemudian melangkahkan kakinya kearah perpustakaan.

"Oh.. Lihat siapa ini, si Chibi dari kelas kita." ucap Seseorang menghalangi jalannya.

Hinata terdiam menatap orang yang ada didepannya. Pemuda bersurai blonde dengan kacamata tertata apik di wajahnya.

"Hei Hei.. Mau kemana Kamu, Kutu buku?!" ucap pemuda yang ada disamping pemuda yang tengah Ia tatap, Kageyama Tobio.

'Kutu buku? Ah..' Hinata menggenggam erat buku yang tengah Ia bawa. Ah..Bullying..

Hanya karena dia pendiam dan tak ikut klub. Suka membaca dan suka berdiam di perpustakaan.

"Hei.. Kau tidak menjawab. Apa sekarang kamu juga bisu??" ucap Kageyama bersedekap dada.

"Kalau yang Kageyama bilang itu benar.. Kasian sekali orang tuamu. Pasti sangat malu karena punya anak sepertimu!" kali ini Yamaguchi, teman masa kecilnya si manusia garam yang suka memanggil Hinata dengan sebutan 'Chibi.'

"Aku tidak ada urusan dengan Kalian. Bisakah kalian menyingkir sekarang?"

"Waah kukira  tadi dia tak bisa bicara."

"Ternyata dia tidak bisu. Tapi kenapa tadi diam. Oh pasti karena dia tidak bisa merangkai kata ya." ucap Yamaguchi meremehkan.

Hinata diam, Ia tak habis pikir akan mereka yang selalu mengganggunya. Apa tidak bisa mereka berhenti mengganggunya?

Apa sehari tak mengganggu Hinata mereka akan susah bernafas?

Hinata mengeratkan pegangannya pada buku yang Ia bawa. Ia memutuskan untuk menerobos melewati mereka bertiga.

Menghela nafasnya perlahan, kemudian Ia menatap lurus kedepan. Dan mulai melangkahkan kakinya untuk melewati mereka bertiga.

"Ups.. Mau kemana Chibi?" ucap Tsukishima menarik bagian belakang seragam Hinata. Hinata terpekik kaget, kemudian mencoba menahan dan menenangkan dirinya dari rasa terkejut.

Hinata langsung berbalik dan menatap Tsukishima. Sudah cukup Ia menahan diri dari rasa kesal.

"Maaf aku tidak Chibi. Bisakah Kau dan teman-temanmu untuk tidak menggangguku?" sahut Hinata datar dengan mata menatap tajam seakan tatapannya mampu mengiris-iris orang yang tengah Ia tatap.

"Ow ow ow.. Santai." ucap Tsukishima.

"Santai? Kau dan teman-temanmu sudah menghabiskan lima menitku dengan percuma."

"Waah ternyata dia juga bisa marah-marah ya. Kukira dia hanya bisa menunduk dan diam." ucap Kageyama.

"Diamlah.. Kalian pikir jika aku diam itu berarti takut?! Asal kamu tau aku tidak takut sama sekali! Dasar.." kesal Hinata berjalan pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Hoo.. Menarik." gumam Tsukishima.

***

Hinata duduk dibangku kelas kesayangannya. Ah.. Duduk dibangkunya membuatnya merasa aman.

Dibukanya buku yang baru saja Ia pinjam dari perpustakaan tadi. Mengabaikan keramaian kelas yang kosong karena guru-guru sedang rapat.

"Minna-san!! Tolong dengarkan aku dulu." ucap Shimizu berteriak di depan kelas.

Semua memperhatikannya seketika, kecuali Hinata yang asik dengan buku yang tengah Ia baca.

"Berhubung sekolah kita akan mengadakan Festival Musim Panas. Dan sekarang sedang jam kosong. Bagaimana kalau kita membahas tentang apa yang akan kita buat untuk Festival nanti." ucap Shimizu.

"Um.. Dan juga, Festival kali ini ada lomba spesial." tambah Yachi.

Seketika kelas menjadi ramai membahas tentang Festival Musim Panas.

***

“Ja.. etto untuk festival musim panas nanti katanya akan ada lomba berpasangan. Jadi.. kira-kira siapa yang bisa mewakilkan kelas kita?” ucap Shimizu menatap teman sekelasnya.

“Ano, bagaimana kalau Tsukishima? Dia kan belum dapat tugas yang berat.” Saran Yachi. Yamaguchi menahan tawa dan Kageyama menatap Tsukishima meremehkan.

"Kenapa aku?"

"Bukannya tadi aku bilang karena kamu masih belum dapat tugas yang berat. Oh iya tubuhmu juga tinggi seperti model. Kan bisa mebuat kelas kita menang." Tsukishima menghela nafasnya lelah.

"Baiklah.. Tapi.." matanya melirik kearah Hinata yang sibuk membaca bukunya.

".. Tapi aku sendiri yang memilih pasangannya." ucap Tsukishima.

"Baiklah.. Siapapun yang dipilih oleh Tsukishima harus mau oke? oke deal. Pilih cepat!" ucap Shimizu memerintah.

"Aku ingin Hinata Shoyo yang jadi pasanganku di Lomba Pasangan itu." ucapnya sengan sebuah seringaian tipisnya.

Hinata yang mendengar namanya disebut pun sontak terkejut bukan main. Apa-apaan itu? Dirinya ?  Ikutan lomba? No.. Pikirnya.

"Ano.. Maaf.. Lomba pasangan apa ya?" ucap Hinata bingun.

"Astaga Hinata.. Kamu dari tadi tidak mendengarkan ya!" seru Kageyama.

"Oh.. Dia tuli juga ya sekarang!" celetuk Yamaguchi.

"Heee.. Yakin mau pilih jadi pasangan lomba? Nanti membuat kelas kita kalah loh!" tambah Yamaguchi.

"Maaf aku sedari tadi membaca, jadi kurang mengikuti apa yang dibicarakan." jelas Hinata.

"Heleh sok rajin!" cerca Yamaguchi. Murid yang lain hanya bisa diam memperhatikan. Pasalanya mereka bertiga kalau membully tidak main-main.

"He? Aku tidak sok rajin. Hanya saja aku memang suka membaca dari pada harus melakukan sesuatu yang tak berguna." balas Hinata berani.

"Cih." decih Kageyama kesal.

"Sudah.. Biarkan dia menjadi pasangan lombaku.. Biar kita bisa bully sepuasnya." bisik Tsukishima. Kageyama dan Yamaguchi tersenyum tipis, ah tidak.. Mereka menyeringai.

"Oke.."

"S-sudah.. Bagimana Hinata? Apa Kamu mau ikut lomba pasangan untuk mewakilkan kelas kita di Festival nanti?" tanya Yachi. Hinata tampak berpikir.

"Pasangannya siapa?"

"Tsukishima Kei." seketika Itu juga Hinata merasa dunia runtuh, Ya Tuhan.. Ia sungguh tidak ingin berurusan dengan raja garam itu.

*TBC

Hai hai..

Perkenalkan..

Saya Mochibulat_

Author baru~

Jdi maaf kalau ceritanya agak kurang oke?

Mohon beri saran dan komentar yang membangun. Bukan komentar yng tk mengenakkan.

Sekian trima kasih.

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang