CHANGE
Haikyuu!! © Furudate Haruichi
Warning : OOC, Sho-ai, typo dan lain sebagainya.
Happy Reading~
Tsukishima, Kageyama dan Yamaguchi kini tengah berada di cafe.
Mereka tengah berkumpul seperti yang biasa mereka lakukan.
"Ne~ Tsukki." panggil Yamaguchi.
"Hm?" gumam Tsukishima menyahuti Yamaguchi.
"Kenapa Kau kemarin disekolah meninggalkan kami begitu saja. Dan lagi tiba-tiba bilang tidak ingin pulang bersama kami?"
Tsukishima langsung menatap Yamaguchi. Punggungnya menyender santai pada kursi yang Ia duduki. Dengan tangan yang bersedekap dada.
"Memangnya kenapa?" sahutnya.
"Hanya tidak biasanya Kau seperti itu."
"Ne.. Jangan bilang kalau Kau menyukai anak itu." Tsukishika terdiam. Ah ia bingung apa benar Ia menyukai Hinata?
"Hee.. Tidak bisa menjawabnya eh.."
"Tsukki!"
"Tidak. Aku tidak menyukainya."
"Lalu kemarin?"
"Hanya untuk menarik simpatinya.. Agar Ia bisa sinkron denganku."
"Benarkah hanya itu.. Mm.. " ucap Kageyama.
"Ya."
"Kalau begitu.. Apa Kau berani untuk.."
***
"Hm.. kurasa pakaian biasa saja yang cocok untukku." ucap Pemuda bersurai jingga di lorong dekat gudang olahraga.
"Hm... kenapa kau berpikir begitu?" Tanya Tsukishima sembari bersandar pada dinding lorong.
"Karena kalau aku memakai pakaian yang terasa ribet atau apapun itu aku bisa merasa jengah sendiri." sahut Hinata.
"Hm... Lalu bagaimana?"
"Kau bisa pilihkan untukku? Aku sungguh sangat bingung dan usahakan jangan yang ribet oke?" ucap Hinata.
"Huuft.. baiklah aku yang memutuskan. So, kau jangan marah nanti."
"Umm." Hinata mengangguk mantap.
"Bagaimana kalau kau.. em.. mengenakan baju ini?" Tsuksihima menyodorkan baju yang tengah terlipat, tapi serupa dengan warna baju sekolah mereka.
"Eh? Aku harus memakainya sekarang?" Tanya Hinata polos.
"Tentu saja, Chibi. Kau harus mencobanya dulu jadi kita tahu apakah cocok atau tidak."
"Oke. .oke. tapi coba pikir Tsukishima, aku harus ganti dimana? Didepanmu gitu?!" ucap Hinata asal.
'Didepanku juga tak apa.' batin Tsukishima nista.
"Itu ada gudang olahraga. Tapi kalau kau mau didepanku silahkan aku tidak melarang." sahut Tsukishima.
"Yak! Megane mesum!" ucap Hinata sambil berlari menuju gudang olahraga.
Sekitar sepuluh menit, akhirnya Hinata membuka pintu gudang olahraga dan hanya menyembulkan kepalanya saja. Tsukishima yang melihat itu hanya mengernyit heran.
"Tsukishima kemari." ucapnya sambil melambaikan tangannya dengan maksud memanggil Tsukshima.
"Ada apa?"
"Kau tidak salah menyuruhku memakai baju ini?" Tanya Hinata hanya menyembulkan kepalanya di pintu. Tsukishima menaikkan sebelah alisnya bingung, kemudian membuaka paksa pintu gudang olahraga. Seketika itu juga mata Tsukishima membola.
Hinata mengenakan baju berlengan putih panjang dengan dipadukan sweater berwarna cream berlengan pendek, oh jangan lupakan masalah rok berwarna hitam pendek sepaha, mengekspos paha mulusnya nan putih.
'Manis.' batin Tsukishima yang masih menatap Hinata.
"...ma."
"...shima."
"TSUKISHIMA!" panggil Hinata berteriak. Membuat Tsukishima tersadar.
"Apa?" ucap Tsukshima sembari menyembunyikan keterkejutannya.
"Aku tanya, Apa kamu tidak salah memberikan baju ini? Kurasa ini.. Agak.. Memalukan." gumam Hinata.
"Tidak kok.. Ini tinggal pakai ini." Tsukishima memberikan sebuah jepitan rambut berbentuk bakpao kepada Hinata.
"Eh?" Hinata mengerjapkan matanya bingung.
Tsukishima yang tak mau menunggu lama Hinata untuk mengambil jepitan rambut yang ada ditangannya pun langsung memakaikannya pada Hinata, membuat Hinata terlihat tambah imut dan lucu.
"Selesai.." ucap Tsukishima santai.
"Apanya yang selesai? Aku tidak-"
"Sini biar kufoto agar kamu bisa liat sendiri bagaimana wajahmu sekarang." ucap Tsukishima sembari mengambil ponselnya yang ada di sakunya.
'CREK.'
Satu foto telah diambil oleh tsuksihima.
"Hm.. Lihat ini. Kamu manis, imut dan lucu disaat bersamaan. Kalau kamu pakai baju ini kita pasti menang. Dan lagi.. Bajunya nyaman dipakai bukan?"
"Hm.. Iya sih. Tapi.."
"Sudahlah Hinata.. Yang penting kita menang bukan? Dan lagi.. Bukankah ini lomba berpasangan.. Jadi cocok-cocok saja denganmu kalau kau yang memakainya." jelas Tsukishima.
"Baiklah."
"Hm." Tsuksihima mengutak atik ponselnya sebentar lalu memasukkan kembali ke saku celananya.
"Ah bel pulang sudah berbunyikan? Etto.. kalau begitu aku ingin pulang."
"Bagaimana kalau kita pulang bersama?"
"Tidak usah Tsukishima. Aku bisa pulang sendiri." tolak Hinata halus.
"Tidak apa-apa kok. Sebenarnya aku juga mau mengajakmu ke cafe yang baru dibuka itu. Katanya sih disana enak. Mau temani aku?" ajak Tsukishima. Hinata terlihat berpikir.
"Hm.. Oke.. Tapi tidak lama ya?"
"Hm."
"Kalau begitu aku ganti baju dulu." ucap Hinata berbalik hendak memasuki gudang olahraga.
"Eh tidak usah. Biar aja.. kita lhat apa pendapat orang-orang tentangmu oke?" ucap Tsukishima meyakinkan Hinata.
"Hm... Kau benar Tsukki. Ayo kita pergi."
Tanpa Hinata sadari, Tsukishima tersenyum melihat Hinata yang masih mengenakan seragam sekolah untuk perempuan.
*TBC
Up cepat.
Hm..
Gimana ya.. Hm..
Hehe..
Terima kasih sudah mau membaca FF ini.
Maaf kalau masih ada kekurangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE
RandomHinata yang pendiam namun Imut, terpaksa harus mengikuti Lomba Pasangan yang diadakan di sekolahnya. Bukannya tak mau, hanya saja Ia tak ingin.. karena yang menjadi pasangannya adalah Si Garam yang sudah teruji tingkat keasinannya. Siapa lagi kala...