Change!!
Haikyuu!! © Furudate Haruichi
Warning : OOC, typo, Sho-ai dan lain sebagainya.
Happy Reading~
Suasana malam itu terlihat sepi, Hinata menatap keluar jendela kamarnya, matanya fokus menatap bintang-bintang yang asik berkerlap-kerlip dilangit malam.
Sebuah senyum tiba-tiba terpasang dibibirnya, "Rasanya.. Aku ingin menjadi salah satu dari kalian." gumamnya.
"Aku sudah terlalu lelah..." tambahnya.
Setetes air mata tiba-tiba mengalir dipipinya, lama-kelamaan suara isakan menyusul.
"Hoi Hinata!" teriak seseorang memanggilnya. Hinata perlahan memfokuskan pandangannya pada orang yang kini berada dihalaman rumahnya.
"Suga..wara-san?"
***
Hinata mempersilahkan Sugawara memasuki kamarnya, walau sedikit bingung kenapa teman sekelasnya ini datang kerumahnya dimalam hari begini pula.
"Jadi, ada perlu apa Sugawara-san kemari?" tanyanya setelah menutup pintu kamarnya.
Sugawara tersenyum kemudian mendudukkan dirinya di kursi belajar Hinata.
"Hm.. Hanya ingin mengecekmu. Aku khawatir denganmu sejak kemarin." Hinata menaikkan sebelah alisnya.
"A-aku tidak kenapa-kenapa kok." sahut Hinata. Sugawara tentunya langsung mendekati Hinata, kemudian mencubit kedua pipi Hinata.
"Wajahmu sampai terlihat pucat begini kau bilang tidak kenapa-kenapa? Kau tidak bisa membohongiku." ucapnya.
"Uuh Sugawala-shaan.." protes Hinata yang pipinya masih dicubit gemas oleh Sugawara.
Sugawara terkekeh, "Oh iya, Sudah makan?" ucapnya kini mengusap kedua pipi Hinata.
"S-sudah." sahut Hinata cepat, namun perutnya malah mengatakan hal yang sebaliknya.
Membuat kedua pipinya langsung bersemu merah. Sedangkan Sugawara tertawa pelan.
"Hayo mau membohongiku lagi. Perutmu berkata lain loh."
"Uuh.. N-nanti aku akan makan."
"Jangan nanti-nanti, etto.. bagaimana kalau kita makan diluar. Tenang aku yang traktir kali ini." ucap Sugawara sembari memberikan kedipan mata pada Hinata.
Hinata menatap lama Sugawara, kemudian tersenyum.
"Baiklah."
***
Tsukishima menopang dagunya, Ia tengah berfikir bagaimana caranya agar Hinata memaafkannya.
Kageyama yang duduk didepannya tentunya hanya bisa menghela nafas.
"Dia masih tidak mau bertemu denganmu?" tanya Kageyama.
"Haah.. Ya. Saat aku coba meminta maaf ke rumahnya dia malah mengusirku."
"Susah juga ya.." gumam Kageyama yang diangguki oleh Tsukishima.
"Aku bingung harus bagaimana lagi agar dia memaafkanku."
"Hm.. " Kageyama nampak berfikir.
"Ne, Kei.. Bagaimana kalau besok itu..." Kageyama membisikkan sesuatu pada Tsukishima.
"Ide yang bagus, tapi kau harus membantuku."
"Tentu saja." sahut Kageyama. Matanya tak sengaja mengarah pada meja yang tak jauh dari tempat mereka duduk.
"Kei.. itu Hinata." ucapnya.
"Hm?" Tsukishima mengikuti arah yang dilihat oleh Kageyama.
Matanya menyipit sedikit untuk memeriksa apa benar itu Hinata.
"Hinata kan?"
"Umh.. benar. Dengan siapa dia itu.."
Kageyama berpura-pura berdiri, matanya melirik-lirik kearah meja Hinata dan Sugawara.
"Hm.. sebentar, biar aku yang kesana memata-matai. Kau disini saja." ucap Kageyama berjalan kedekat meja Hinata.
Matanya fokus ke orang yang duduk didepan Hinata.
"Sugawara?" ucapnya. Sugawara yang terpanggil langsung menatap Kageyama.
"Oh Kageyama, halo. Sedang nongkrong apa cuma buat makan malam aja disini?" ucap Sugawara.
"A- makan malam saja kok. Kalian?" ucap Kageyama menatap Sugawara dan Hinata bergantian.
Tsukishima yang melihat Kageyama tengah berbincang langsung berdiri dan berniat untuk menghampiri Kageyama.
'Pasti orang yang kami kenal juga bukan.' batinnya.
"Oh Kami?" Sugawara melihat Tsukishima yang kini berjalan mendekat ke mejanya.
"Kami sedang kencan." sahutnya santai. Tsukishima yang mendengar ini sontak berhenti berjalan.
"Ken..can? benarkah?" ucap Kageyama sedikit tak percaya. Sugawara mengangguk, "Benarkan.. Shoyo?"
Hinata menatap lama Sugawara, 'Iyain aja deh biar Kageyama ini cepat pergi dari sini.' batinnya kesal.
"Umh.." sahutnya diiringi anggukan.
"A-ah.. maaf mengganggu kalau begitu aku kembali ke mejaku dulu." ucap Kageyama.
'Astaga apa yang akan kukatakan pada Tsukishima.' pikirnya. Baru saja tubuhnya berbalik, Ia sudah melihat sang sahabat berdiri didekatnya.
"Tsukishima.."
"Oh halo Sugawara, boleh aku duduk disini? makin ramai makin asik bukan." ucapnya langsung duduk disamping Hinata.
Sugawara mendengus, "Maaf, kami sedang kencan. Jadi sebaiknya kau kembali ke mejamu saja."
"Yah, tidak asik."
Hinata menghela nafas, Mata madunya menatap Tsukishima tajam.
"Apa?" tanya Tsukishima santai.
"Bisa untuk tidak mengganggu kami? Apa kurang kau mengganggu anak-anak disekolah hingga sampai diluar sekolah pun kau ganggu?" ucap Hinata datar.
Tsukishima diam-diam mengepalkan tangannya, "Ya, rasanya kurang kalau tidak mengganggumu." sahut Tsukishima.
"Kau.."
"Cukup Tsukishima, Hinata.. ayo kita makan ditempat lain saja ya."
"Tidak perlu Sugawara-san, bungkus saja makanan yang kita pesan. Makan dirumahku saja. Agar dia tidak mengganggu kita lagi." sahut Hinata berdiri.
"Baiklah." Sugawara berdiri dan langsung memegang tangan Hinata menuju kasir.
"Ck.. sial!" kesal Tsukishima.
"Kau merencanakan apa sih?" tanya Kageyama yang heran akan Tsukishima.
"Aku mau mengacaukan kencan mereka. Malah mereka makin dekat. Sial. Tobio, aku tak mau tau.. soal rencana kita itu harus berhasil bagaimana pun caranya."
Kageyama menghela nafas, "Baiklah baik. Apa harus kuajak Yamaguchi juga?" Tsukishima menggeleng.
"Hanya kau dan aku."
'Lihat saja Shoyo.. kau akan menjadi milikku.' batinnya kesal.
*TBC dulu ah~
Maafkeun ini baru di Up. terakhir up bulan april ya buat ff ini?
awkwk..
Semoga kalian suka ya, maaf kalau masih ada typo.
See you guys~
Minggu, 03 Januari 2k21
Pukul 17.31 Wita
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE
RandomHinata yang pendiam namun Imut, terpaksa harus mengikuti Lomba Pasangan yang diadakan di sekolahnya. Bukannya tak mau, hanya saja Ia tak ingin.. karena yang menjadi pasangannya adalah Si Garam yang sudah teruji tingkat keasinannya. Siapa lagi kala...