3

94 7 9
                                    

Enjoy the story


Aku mengagumimu dalam diam karena hanya itu yang bis aku lakukan

***


Kegiatan MPLS di SMA Taruna sudah berakhir. Semua murid baru sudah resmi memakai seragam putih abu-abu. SMA Taruna juga sudah mulai ada aktivitas karena kelas XI dan XII sudah masuk sekolah.

  "Alana!" Teriak seorang gadis berambut hitam yang dikuncir satu kebelakang. Alana yang merasa namanya dipanggil berhenti berjalan dan membalikkan badannya.

  "Hai Ayesha" sapa Alana.

  "Ciee udah SMA nih" Ayesha menoel-noel dagu Alana pelan.

  "Paan sih lo lebay deh" Alana menepis tangan Ayesha pelan.

  "Kok lo kayak ada yang beda gitu ya" tatapan Ayesha menelusuri tamlilan Alana dari atas sampai bawah.

  "Beda gimana?"

  "Beda cara ber-"

Ayesha menghentikan ucapannya ketika melihat seorang cowok yang memakai sweater coklat berjalan di depannya.

"Cara apa? Woi" Ayesha bergeming. Ia masih menatap cowok itu. "Lo liat paan sih?"

Alana mengikuti arah pandang Ayesha.

  "Owalah... Kak Bara toh, pantesan diem gitu" Alana mengangguk-anggukkan kepalanya. Sebuah ide jahil mendadak muncul di kepalanya.

  "KAK BARA!! DICARIIN AYESHA!!"

Semua pasang mata langsung tertuju kepada Ayesha dan Alana.

  "Oooppss" Alana menutup mulutnya dengan tangan.

  "Anjir lo" Ayesha yang sedari tadi diam mengumlat pelan. Ia melihat Bara yang arah pandangnya tertuju kepada dirinya dan Alana.

Tanpa disuruh, Ayesha langsung berlari ke arah kelasnya meninggalkan Alana sendirian.

  "Woy Ayesha kampret! Tungguin!!" Alana berlari menyusul Ayesha. Ia tiba-tiba mlu karena dijadikan tontonan kakak-kakak kelas.



  Brak

  "Allahuakbar!!"

  Ayesha membuka pintu kelasnya dengan keras. Tak peduli dengan para penghuni kelas yang kaget setengah mati. Salah satunya Erik, si cowok nggak jelas yang sukanya tidur di kelas.

  "Woy mbak! Nggak usah dibanting bisa kan? Nanti kalo gue isdet gegara kaget kan nggak lucu" ucap Erik. Ia berdiri dengan tangan yang memegang dadanya.

  "Bacot" ucap Ayesha.

  "Untung cantik" ujar Erik. Lalu ia kembali melanjutkan kegiatan tidurnya yang terpotong karena Ayesha.

  "Lo kenapa sih Sha? Dateng-dateng nggak ngucapin salam malah banting pintu" ucap Shakila.

  "Gara-gara Alana kampret tuh, memalukan!" Mengingat kejadian tadi Ayesha seperti ingin pindah sekolah.

  "Emang kenapa?"

  "Tadi si Alana manggil namanya kak Bara" bisik Ayesha.

  "Hah? APA? NGGAK KEDENGERAN!!" Shakila berteriak kencang.

Gara-Gara Surat KagumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang