Gara-Gara Surat Kagum

2

Enjoy the story

Cinta atau hanya mengagumi? Aku tidak tahu perasaanku kepadamu saat ini.

***

  "Ayesha, bikin surat buat siapa?" Baru saja meletakkan pantatnya di kursi Ayesha sudah diberi pertanyaan oleh Shakila.

  "Kepo lo"

  "Membuat orang kepo dosa lho Sha" ucap Shakila.

  "Entar juga tau sendiri"

Shakila terdiam sebentar untuk berpikir.

  "Nah pasti lo bikin surat buat kakak yang itu kan? Ngaku aja deh" tebak Shakila.

  "Shhhttt ngomongnya jangan keras-keras ogeb"

  "Assalamualaikum"

Pembicaraan mereka berdua terhenti karena kedatangan kakak osis.

  "Pagi semua" sapa Aga.

  "Pagi kak" jawab mereka semua serempak.

  "Suratnya udah jadi?" Tanya Aga dengan senyumannya yang.. yang...tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

  "Udah kak"

Metta, Aga dan Roy terjun ke lokasi untuk mengambil surat satu-persatu.

  "Assalamualaikum"

  Deg

  Jantung Ayesha berpacu cepat. Tangannya berkeringat dan tubuhnya mendadak panas dingin.

  "Waalaikumsalam"

  "Kita kedatangan tamu nih. Nggak mau kenalan kak?" Ucap Metta.

  "Oke, perkenalkan nama saya Bara Antonius Radika panggil aja Bara. Saya kelas XI Bahasa. Ada yang mau ditanyakan?" Tanya Bara dengan senyumannya.

  "Nggak ada kak"

  Bara mulai berjalan berkeliling meja dan membaca ID Card yang digunakan oleh siswa-siswi satu-persatu.

  Ingin rasanya Ayesha berlari keluar kelas. Jantungnya masih berpacu cepat. Ia tidak tahu mengapa bisa jadi begini.

  Bara sampai di mejanya. Bara berdiri persis dihadapannya tetapi terhalang oleh meja. Bara membungkukkan tubuhnya untuk membaca ID Card milik Ayesha.

  "Ayesha Permata Shafana" gumam Bara.

  Sumpah demi apapun ingin rasanya Ayesha mengubur dirinya hidup-hidup.

  
  

  "Sumpah jantung gue mau copot nih" Ayesha memegang dadanya.

  "Lebay deh lo, kenapa sih?" Tanya Alana heran.
 
  "Tadi kak Bara masuk ke kelas bahasa. Kan Ayesha jadi grogi" jawab Shakila mewakili Ayesha.

  "Aelah cuman gitu doang"

  "Kak Bara baca ID Card gue" ucap Alana.