4

91 9 34
                                    

Enjoy the story

Lo itu kayak bintang yang ada di langit, terlalu tinggi untuk ku gapai dan terlalu indah untuk ku miliki.

***

Kak Bara: 'tadi kamu panggil aku dek?'

Ayesha terkejut setengah mati setelah membaca chat dari Bara. Ia tak tahu harus membalasnya bagaimana.

Ayesha: 'tadi itu temen aku kak yang panggil. Orangnya emang gitu agak sedikit gila'

Ayesha harap-harap cemas menunggu jawaban dari Bara. Menit demi menit berlalu tapi Bara tak kunjung membalasnya. Hingga menit ke 30 barulah Bara membalasnya.

Kak Bara: 'oohh'

"What?? Cuman 'oh' doang? Penantian gue sangat nggak guna banget" Ayesha mentap ponselnya kesal.

"Yaudah sih, nggak penting juga kan" Ayesha merebahkan tubuhnya ke ranjang. Pandangannya mengarah keatas menatap langit-langit kamar yang dihiasi ornamen bintang.

"Bara, kenapa diri lo sangat berpangaruh besar bagi gue?"


"Alana!"

Alana menghentikan langkahnya.

"Iya? Ada apa?"

"Lo masih inget gue? Seseorang yang tadi memanggil Alana menunjuk dirinya sendiri.

"Anda siapa ya?" Alana masih bingung.

"Gila lo, masa' lo udah lupa sama gue. Ngomongnya sok formal gitu lagi"

"Kalo gitu sebutin nama lo jangan bacot" Alana mulai kesal dengan cowok yang ada didepannya.

"Gue Teo Radika"

"Teo?" Cowok yang bernama Teo mengangguk cepat.

Alana diam sesaat. Otaknya berputar mengingat nama Teo.

"Ooh lo Teo yang pernah gue tonjok sampe pingsan waktu SD kan?" Suara Alana yang keras membuatnya dilihat oleh murid yang berjalan di dekat tempatnya berdiri.

"Shhhhttt pelan-pelan napa" Teo meletakkan telunjuknya di bibir.

"Hehe ya maaf, tadi refleks" Alana menunjukkan senyumannya.

"Dari dulu kerjaannya malu-maluin gue" gumam Teo.

"Hah?! Apa?"

"Nggak kok, eh lo di kelas apa?" Teo mengalihkan pembicaraan.

"Gue di kelas IPS 3" jawab Alana sambil menunjuk kelasnya yang agak jauh dari tempat ia berdiri.

"Waahh deket dong sama kelas gue, MIPA 1"

"Ayo capcus ke kelas" Alana berjalan dengan tangan yang menarik tangan Teo.

"Eh, tunggu bentar" Ucap Teo. "Regan!"

Cowok yang tadi dipanggil Teo menghampiri Alana dan Teo.

Gara-Gara Surat KagumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang