5

24 3 2
                                    

Enjoy the story

***

"Bara?"

Bara yang merasa namanya disebut menoleh. Ia mencari sosok yang memanggil namanya tadi.

"Teo, lo tadi denger ada yang nyebut nama gue nggak?"

"Nggak"

"Ragil?" Pandangan Bara tertuju ke arah Ragil yang sedang minum. "Woi! Bayar dulu baru minum" seru Bara.

"Yaelah, lo kira ini indomaret, ini di koperasi sekolah, man" Ragil kembali meminum minumannya.

"Tuh baca" Bara menunjuk tulisan yang terletak di bagian atas kulkas. Ragil melihat arah yang ditunjuk Bara.

'minum sebelum membayar dikenai denda 20K'

"Shit!" Bara menahan tawanya yang ingin meledak ketika melihat ekspresi Ragil yang biasanya pendiam kini terlihat marah plus kaget plus panik.

"Ayesha, lo ngapain disitu?" Shakila melihat ke bawah. Posisi Ayesha saat ini berjongkok disamping rak makanan ringan.

"Eh, mau ambil makanan tadi jatoh"

"Gak usah bohong Sha, cepet berdiri" Shakila menarik tangan Ayesha agar berdiri tapi Ayesha tetap tidak mau. "Alana, bantuin gue"

"Siap bos" setelah melakukan gerakan hormat, Alana membantu Shakila untuk menarik tangan Ayesha.

"Eh, 2 curut. Tangan gue sakit lo tarik-tarik" keluh Ayesha, ia masih tidak beranjak dari posisinya.

"Makanya ayo berdiri. Al, gue itung sampe tiga nanti ditarik bareng-bareng. Satu.., dua..., Tiga"

Bruk

"Allahuakbar" mereka bertiga jatuh karena sangking kuatnya tarikan Shakila dan Alana. Ternyata oh ternyata mereka menimpa dua orang cowok yang ada di dekat mereka.

"Ya gustii, pantat gue sakit" ringis Ragil.

"Siapa nih yang nindih badan gue, nggak pernah ngerasain bogeman dari gue?" Ucap Teo.

"Eh anying, tangan gue lo injek"

"A en je a ye, rambut gue jangan diinjek"

Dan segala umpatan-umpatan terdengar di ruang koperasi itu.

Ayesha berhenti berlari saat ini ia berada di berada di samping toilet menghindari teman-temannya yang mengumpat. Ayesha duduk di kursi panjang sembari mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.

Mata Ayesha yang mengarah kedepan tak sengaja menangkap sesosok Bara di depannya. Posisi Bara tidak terlalu jauh dari posisinya saat ini.

Deg

Tiba-tiba Bara menatapnya. Jantung Ayesha berdetak cepat. Tatapan mata Bara sangat tajam membuat Ayesha bergidik ngeri.

"Bara natapnya gitu amat sih ngeri gue" Ayesha berusaha meghindari tatapan Bara. Ia menundukkan kepalanya. Ayesha yang sudah pegal pun mendongak dilihatnya Bara yang masih disana tapi tidak menatapnya lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gara-Gara Surat KagumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang