Awalan

43 9 2
                                    

"Pagi Galka, " sapa Lexa di iringi senyum termanisnya.

Galka hanya menatap Lexa datar lalu pergi begitu saja di ikuti ke tiga sahabatnya dari belakang.

"Heran gue sama lo, " ucap Inka yang berdiri di sisi kiri Lexa. "Udah tau Galka sukanya sama Dira, lo masih aja ngejar ngejar tu orang, " lanjut Inka kesal.

"Cinta membuat orang menjadi begitu bodoh, " gumam Keyla yang berdiri di sisi kanan Lexa.

"Dan sebuah perjuangan ngak akan ada yang sia sia, " ucap Lexa mantap. Lalu dia pergi meninggalkan ke dua sahabatnya yang sudah muak menasehatinya.

"Dasar batu, " ucap Inka kesal. Lalu mereka berdua pergi untuk menyusul Lexa ke kantin.

****

"Galka, Galka. " Erza mengeleng ngelengkan kepala heran. "Kurangnya Lexa tu apa sih? Heran gue sama lo, " lanjut Erza.

"Mending lo sama Lexa dari pada sama Dira. " Dante memberi saran.

"Dira mah cuma menang pinter. Dia mah sebenarnya ngak ada apa apanya di banding Lexa, " Erza mulai membanding bandingkan Lexa dan Dira. "Emang lo mau ngerusak persaudaraan mereka berdua? " lanjutnya.

Karna bukan rahasia lagi jika Dira kakak kandung Lexa. Galka menyukai Dira, sedangkan Lexa menyukai Galka. Sementara Dira? Dia hanya mengantungkan Galka saja(sakit).

"Bacot, " komentar Galka lalu menghidupkan rokok untuk yang ke tiga kalinya ia hisap.

"Lo udah ngrokok dua kali dalam waktu lima menit. Lo mau ngerusak paru paru lo? " tanya Vrakar tajam lalu mengambil paksa rokok Galka dan menginjaknya sampai padam.

"Bangsat, " umpat Galak marah, lalu dia pergi begitu saja meninggalkan ke tiga sahabatnya.

"Galka sensi ya hari ini, " ucap Erza saat Galka sudah pergi tak terlihat lagi.

"Lagi Pms kalik, " jawab Dante dengan polosnya.

"Goblok, " Vrakar lalu ikut ikutan pergi menyusul Galka.

"Lah, tu dua orang lagi Pms kali ya? Sewot mulu. " ucap Erza sambil mengeleng gelengkan kepala Heran.

Dante menoleh ke arah Erza. "Kenapa? " tanya Erza bingung.
"Lo tau rumor tentang cewek yang gantung diri di roftoop ngak? " tanya Dante sambil celingak celinguk ketakutan.

Erza yang di tanya seperti itupun langsung bergidik takut. Dia juga pernah dengar rumor tentang itu, sebenarnya sih dia tak percaya. Tapi mau bagaimana lagi, dia sekarang hanya berdua bersama Dante. Jadi mau tidak mau dia percaya percaya saja tentang rumor itu.

"Firasat gue kok ngak enak ya? " Erza sambil mengusap tengkuknya.

Bukk

"Setannnnnn, " teriak Erza sambil lari terbirit birit.

"Setan mati setan mati, " latah Dante sambil berjalan ke pintu roftoop dengan kaki yang bergetar hebat.

"Itu den Dante sama den Erza kenapa? " bingung pak Sapto yang sedari tadi sedang membersihkan roftoop.

Tadi pak sapto di tugaskan untuk menurunkan buku buku yang sudah tidak di gunakan lagi untuk di sumbangkan, dan tadi dia tak sengaja menjatuhkan satu kardus buku paket.


*****

Hellow.

Buat yang udh baca part satu sampai part enam baca ulang lagi ya dari part satu. Wkwkwk

Karna kemarin ceritanya banyak typo+lp sm jln ceritanya. Maaf ken ya😊

Oke, gitu aja mungkin.

Papay, see you next part.

Salam hangat dari _denurArdiansyar sehangat pelukan mantan😂😂

26 September 2018.

Segreto(Rahasia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang