Lima

12 4 0
                                    

"Pagi pa, " sapa Lexa saat melihat Tio sang papa sedang membaca koran di ruang makan.

"Pagi, " ucapnya datar tanpa mengalihkan pandangannya dari koran di tangannya.

"Tumben papa belum berangkat? " tanya Lexa sambil mengambil duduk di samping Tio.

Tak ada jawaban. Lexa hanya menghembuskan napas pelan. Sudah biasa, pikirnya.

"Hallo pa, " ucap Dira yang tiba tiba datang dari lantai atas.

Tio yang mendengar suara Dira pun langsung melipat korannya dan memandang putri pertamanya dengan senyum lebar.

"Kamu belum berangkat? " tanya Tio saat melihat Dira duduk di samping kanannya.

"Belum, tadi bangun ke siangan. " jelasnya di iringi senyum termanisnya. " loh kamu udah bangun? " tanya Dira saat melihat Lexa yang sudah lengkap dengan seragamnya.

"Udah, " jawab Lexa malas. "Lexa berangkat dulu pa, " panit Lexa lalu mencium punggung tangan Tio.

"Hati hati, " ucap Tio lalu kembali mengobrol dengan Dira.

*****

"Gini amat nasib gue, " ucap Lexa sambil menendang batu batu kerikil yang ada di jalanan.

Sekarang Lexa sedang berada di jalanan. Dia lebih memilih jalan kaki dari pada naik angkutan umum atau mobil.

Tinn tinnn.

Lexa menoleh ke belakang dengan wajah merah padam. Dia tadi sedang kesal dan sekarang malah di tlaksonin orang.

"Naik, " ucap orang itu dingin.

Tak mau pikir panjang Lexa langsung naik motor orang itu, setelah itu dia memeluk erat si pengendara motor.

Dan si pengendara motorpun merasa tak terganggu, buktinya dia membiarkan Lexa memeluknya dan langsung menjalankan motornya.

****

"Makasih, " ucap Lexa tulus saat sudah berada di parkiran SMA GADING PUTIH.

"Hmm, " gumam si pengendara motor.

"Wihhh, pasangan baru nih. " goda Erza saat melihat Galka datang ke sekolah bersama Lexa.

"Pepet terus Lex, " canda Dante.

"Bacot, " ucap Galka lalu melangkah memasuki sekolah.

"Galka tungguin, " teriak Lexa centil lalu berlali mesejajarkan langkahnya dengan Galka. Tak tanggung tanggung Lexa juga  mengandeng tangan Galka.

"Pasangan romantis, " komentar Dante saat melihat Elsa dan Galka dari belakang.

"Galka goblok nyia nyiain cewek kaya Elsa, " tambah Erza.

Mereka bertiga memandang dua manusia berbeda jenis itu berjalan beriringan. Lalu mereka mulai mengikuti mereka berdua dari belakang.

*****

"Gue mau nanya, " ucap Lexa memulai pembicaraan.

"Semisal gue pergi, ada yang bakalan nyariin gue ngak ya? " tanya Lexa tersirat kesedihan.

"Ada, " jawab Galka singkat. "Kalo lo pergi, ngak bakalan ada babu di rumah lo. " lanjutnya.

"Gue serius. " Lexa menyentak tangan Galka yang tadi di gandeng.

Galka menghentikan langkahnya. Dia memandang Lexa tepat di manik matanya.

"Sekalipun lo pergi, ngak ada yang bakalan nyariin lo. Karna apa? Karna lo tu hanya benalu, nyusahin orang, sekaligus perusak kebahagiaan orang. " jelas Galka lalu pergi meninggalkan Lexa yang mati matian menahan rasa sakit di hatinya.

Sementara Vrakar, Dante dan Erza yang mendengar itupun menatap Lexa iba.

"Maafin Galka, mungkin sakit hatinya belum sembuh. " jelas Dante lalu pergi menyusul Galka.

"Jagan masukin hati, " saran Erza samvil menepuk pundak Lexa tiga kali lalu berjalan pergi dengan Vrakar untuk menyusul Galka dan Dante.

Sementara Lexa hanya diam membisu. Hatinya tersa sakit mendengar kata kata itu dari orang yang ia sayangi.

******

Tulalit tulalit.
Gimana gimana?

Next ngak ya? Next aja lah yauuuu😂

Salm hangat dari _denurArdiansyar sehangat peluakan mantan😂😂


See you next part😘😍

5 September 2018.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Segreto(Rahasia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang