Kantin

23 7 0
                                    

"Lo berdua mau pesen apa? " tanya Keyla saat mereka sudah duduk di salah satu meja kantin.

"Jus melon sama nasgor, " pesan Inka.

"Air mineral, " pesan Lexa sambil bermain game di ponselnya.

"Heran gue, dari dulu pertama gue kenal sama lo. Lo itu kalo ke kantin pasti cuma pesen air mineral sama roti. " Heran Inka yang sudah tidak bisa di tahan lagi untuk tidak bertanya.

"Air mineral menyehatkan, " jawab Lexa dengan enteng.

"Aneh aja gitu, gue tu jarang liat lo pesen di kantin selain air mineral sama roti. "

"Cerewet banget sih lo, " ucap Lexa yang sudah mulai kesal. Terserah Lexa dong mau pesan apa.

"Pesen gih sana, " suruh Lexa kepada Keyla. Lalu dia kembali bermain game di ponselnya.

Saat Keyla sudah pergi memesan. Inka menatap Lexa curiga. Sebenarnya dia sudah merasa ada yang aneh dengan Lexa sedari dulu, tapi dia diamkan saja. Tapi sekarang rasa penasaran itu memuncak begitu saja.

"Lo punya rahasia? " tanya Inka.

"Ngak, " jawab Lexa langsung.

"Tapi gue masih herrrrr... "

"Gue mau ngomong sama lo, " Ucap Galka dari belakang kursi Lexa.
Lexa yang mendengar itu pun langsung menoleh secepat kilat ke belakang.

"Ngomong aja, " suruh Lexa dengan senyum sumringah.

"Lo kan yang udah ngambil baju olah raganya Dira? " tanya Galka seperti menuduh.

Lexa keluar dari tempat duduknya. Sekarang dia sudah berdiri di depan Galka.

"Jadi kamu datengin aku cuma mau ngomong itu? " tanya Lexa lalu tersenyum miring. "Kurang kerjaan tau ngak, " lanjutnya.

"Apa bedanya sama lo yang sering ngejar ngejar gue? " tanya Galka sambil tersenyum mengejek. "Murahan, " ucapnya tajam.

Satu kata. Satu kata itu mampu mengores hati Lexa. Siapa wanita yang mau di bilang murahan sama orang yang di cintainya. Ngak ada kan?

Brakkk

Inka mengebrak mejanya keras. Dia tidak suka jika sahabatnya di ejek seperti itu.

"Tutup mulut kotor lo itu, " ucap Inka penuh penekanan.

"Gue ngomong sesuai fakta, " ucap Galka dengan santainya.

"Lo bodoh apa gimana sih Lex? " tanya Inka mulai terbakar emosi. "Lo terima gitu aja di bilang cewek murahan? " lanjutnya mengebu gebu.

Keyla yang baru datang pun bingung dengan apa yang sedang terjadi. Bisa di lihatnya Inka yang wajahnya sudah merah padam. Sementara Lexa yang berdiri di depan Galka matanya pun merah seperti menahan tangis.

"Ngapain lo di sini? " tanya Keyla tak suka. "Pergi lo, " usinya.

Galka yang mendengar itupun hanya memandang Keyla dingin. Dia lalu menatap Lexa yang berdiri di depannya dengan rahang mengeras.

"Sampai lo macem macem sama Dira lagi. Gue bakal bikin perhitungan sama lo Lex, " ancam Galka lalu pergi begitu saja meninggalkan kantin yanng sudah gaduh karena ulahnya.

Saat Galka sudah hilang di telan belokan pintu kantin, Lexa lalu pergi begitu saja meninggalkan ke dua sahabatnya yang terus meneriaki namanya.

*****

Baca dari part satu dulu ya. Ada perubahan alur cerita, Wkwkwk. Soalnya crt kmrn bnyk typo+lp jln ceritannya.

Gitu aja ya. Ngk tau mau ngetik apa lagi.

See you next part😍

26 September 2018.

Segreto(Rahasia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang